Selasa, 05 Desember 2017

Vica Nahdiyatus Suaiba

MEMORI
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)
Secara etimologi, memori atau memory adalah keberadaan tentang pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpang dan merekam informasi.
Menurut psikologi kognitif memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima dan menyimpang dan memproduksikan kesan – kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu: menerima kesan – kesan, menyimpan dan memproduksikan. Memori adalah kemampuan individu untuk menyimpan, mempretahankan dan mengingat informasi dan pengalaman. Memori disimpang dalam otak. Jadi otak merupakan organ terpenting dalam memori. Sebuah memori membutuhkan suatu proses untuk bekerja.
Menurut Bruno (1987) , memori juga dapat diartikan sebagai fungsi mental yang mengkap informasi dan stimulus dari merupakan storage sistem. Diartikan juga proses mental yang meliputi pengkodean (encoding), penyimpanan (saving) dan panggilan kembali (recall), yang semuanya terpusat pada otak.
Misalnya, seorang siswa yang menerima pelajaran tentang Muhammad yang diutus Allah sebagai nabi akhir zaman. Mula – mula informasi tentang nabi terakhir ini akan masuk ke dalam short term memory atau working memory (memori jangka pendek) melalui indera mata atau telinga anak tersebut. Kemudian, informasi mengenai Rasul Allah itu diberi kode misalnya dalam bentuk symbol – symbol huruf M-U-H-A-M-M-A-D. setelah selesai proses pengkodean (encoding) , informasi itu masuk dan tersimpan di dalam long term memory yakni memori jangka panjang atau permanen.
Suatu saat kelak apabila anak tersebut memrlukan informasi mengenai nabi akhir zaman tersebut, misalnya untuk menjawab pertanyaan dari orang lain, maka memorinya akan kembali bekerja atau berproses mencari respons dari kumpulan item – item informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam salah satu skema yang relevan. Proses pencarian respons yang dilakukan anak tersebut untuk memperoleh jawaban mengenai nabi akhir zaman tadi, jika sukses, maka ia berkata “Muhammad”. Inilah peristiwa kognitif yang disebut recall atau retrieval.
Memori memiliki berbagai jenis, di antaranya:
1.  Memori Sensoris
Memori sensori merupakan ingatan yang bersifat sementara yang sumbernya berasal dari indra. Memori sensoris adalah informas sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di dalam diri manusia ada beberapa macam sensori – motoric, yaitu sensori – motoric visual (penglihatan), audio (pendengaran), dan lain sebagainya. Memori sensorik cukup pendek, sehingga biasanya akan menghilang segera setalah apa yang kita rasakan berakhir.
Ketika kita mendengar sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu, informasi-informasi dari indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan dikirim ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses tersebut berlangsung dalam sepersekian detik.
2.  Short Term Memory
Memori jangka pendek bersifat terbatas baik dalam kapasitas maupun durasi. Informasi akan hilang dalam waktu 20-30 detik jika tidak diulang-ulang. STM dibutuhkan ketika kita menyelesaikan sebagian besar tugas-tugas kognitif yang mencerminkan peran penting STM sebagai sebuah memori kerja (working memory) yang menjaga dan memanipulasi informasi. STM juga dapat menggabungkan informasi, baik dari lingkungan maupun LTM kapanpun seseorang mencoba mempelajari informasi baru, membuat keputusan atau menyelesaikan masalah.
Memori jangka pendek mempunyai beberapa keterbatasan yang memebedakannya denganmemeori jangka panjang. Pertama, STM menghasilkan lupa dengan cepat, karena item tersebut tidak diulang-ulang. Penyebab terjadinya lupa karen interferensi. Kedua adalah masalah kapasitas. Miller mengidentifikasikan keterbatasan kapasitas hanya memuat tujuh chunk. Chunk merupakan sekelompok item yang tersimpan dalam unit LTM.
Contoh ketika kita melakukan chunking. Di saat kita sedang membaca nomor telepon dan hendak menghafalkannya, mungkin sebagian orang sulit jika harus menghafalkan 12 nomor telepon sekaligus. Agar kita lebih mudah untuk mengingat maka kita gunakan metode pengelompokan. Membagi nomor tersebut menjadi beberapa potong angka.
3.  Long Term Memori

Memori jangka panjang adalah unsur pusat perkembangan kognitif yang memusatkan seluruh situasi yang didalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Jenis-jenis Memori jangka panjang di bagi menjadi  memori eksplisit (Deklaratif) dan memori implisit (Non-deklaratif). Eksplisit yaitu mengacu pada ingatan masalalu seperti kita disuruh membuat cerita tentang berlibur dirumah nenek, sedangkan implisit yaitu mengacu pada informasi yang disimpan tanpa disadari seperti kita ditanya berapa saudara kandung kita, kita akan menjawabnya dengan spontan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar