Selasa, 05 Desember 2017

Fikrotul Jauhariyah

Nama  : Fikrotul Jauhariyah
NIM    : 16410163
BAHASA
a.   Struktur Tata Bahasa
Kita perlu mengetahui rule of sequencing ( urutan yang mengatur bentuk kata kerja ) [ tenses ] menurut waktu .Kata – kata dapat digabungkan menjadi berbagai kombinasi , sekalipun untuk menyampaikan ide yang sama . Secara teknis , studi tata bahasa ( grammar ) mencaku area fonologi , yakni ilmu yang mempelajari kombinasi suara – suara dalam suatu bahasa ; morfologi , yakni ilmu yang mempelajari kombinasi potongan – potongan kata – kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih  esar ; dan sintaksis , yakni ilmu yang mempelajari kombinasi kata – kata sehingga menjadi frase dan kalimat .  
b.  Hirerki Linguistik
Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa , dengan topic pembelajaran meliputi struktur bahasa dan berfokus pada pendeskripsian suara – suara , makna – makna , dan tata bahasa dalam percakapan . Para ahli linguistik telah mengembangkan sebuah kerangka kerja bahasa yang bersifat hierarkis ( berjenjang ) . Hirarki linguistik berkisar dari komponen – komponen yang fundamental ke komponen – komponen gabungan ( compound components ) hinga  ke komponen – kompone yang sangat rumit
1.  Fonem ( phonem ) adalah unit dasar bahasa lisn yang , saat digunakan sebagai sebuah unit tunggal , tidak memiliki makna sama sekali . Fonem adalah suara – suara tunggal dalam percakapan yang direpresentasikan oleh sebuah symbol tunggal . Fonem dihasilkan oleh koordinasi yang rumit dari paru-paru , pta suara , larynx , bibir , lidah , dan gigi . Ketika semua organ itu bekerja dengan baik , suara yang dihasilkan dipersepsi dan dipahami dengan cepat oleh pendengar . Fenom dapat berupa huruf hidup ( ee  seperti heat , I  seperti dalam hit ), atau konsonan ( t  seperti tee , p  seperti dalam pea ) ( Denes & Pinson , 1963 )
2.  Morfem ( morphem ) dalam bahasa disebut unit-unit terkecil yang memiliki makna . Morfem dapat berupa kata – kata atau bagian – bagian kata seperti presfiks ( awalan ) , sufiks ( akhiran ) , atau kombinasi prefiks-sufiks . Morfet dapat berbentuk morfem bebas atau morfem  terikat ( bounded morhemes ) . Morfem bebas adalah  unit – unit bermakna yang berdiri secara mandiri ( seperti  color , orange , dog , drive ) , sedangkan morfem terikat adalah bagian – bagian kata ( colorless , oranges , driving ) .
3.  Morfologi ( morphology ) adalah studi mengenai struktur kata – kata . Salah satu batasan linguistic dalam bahasa Inggris menyatakan bahwa jumlah maksimum konsonan yang dapat membentuk suatu kata – kata adalah tiga ; pada umumnya kurang dari dua . Sebuah batasan linguistic lainnya mengatakan bahwa huruf – huruf tertentu , misalnya q  dan d atau j dan z  tidak pernah muncul berdambingan .
4.  Sintaksis ( syntax ) yaitu peraturan – peraturan yang mengendalikan kombinasi kata – kata dalam frase dan kalimat . Jumlah variasi kata kata – kata yang dapat dihasilkan manusia hanya dibatasi oleh waktu dan imajinasi . Dalam upaya memahami struktur bahasa , para ahli linguistic telah memusatkan upaya mereka dalam dua aspek : produktivitas dan regularitas . Produktivitas mengacu pada ketidakterbatasan jumlah kalimat , frase atau ucapan yang mungkin muncul dalam suatu bahasa . Sedangkan reguralitas mengacu pada pola-pola sistemik dalam kalimat , frase atau ucapan .
c.   Psikolinguistik
1.  Nature vs Nurture    
Pada awalnya , aspek teori Chomsky yang paling kontroversial adalah gagasannya bahwa komponen yang paling penting dari bahasa bawaan ( nature ) . Berlawanan dengan hal itu , skinner menyanggah bahwa bahasa diperoleh melalui pembelajaran ( nurture ) . Kaum behaviorisme meyakini bahwa bahasa berkembang mlalui penguatan ( reinfrecement ) , namun Vhomsky menyatakan bahwa satu- satunya aspek perkembangan bahasa yang diperoleh melalui penguatan adalah aspek morfologi .
2.  Hipotesis Relativitas – Linguistik
Penekanan Chomsky dalam universalitas linguistic adalah suatu upaya untuk mengidentifikasi kinerja – kinerja linguistic yang umum didapati di segala bahasa . Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya , upaya tersebut disusun berdasarkan struktur bahasa yang mendalam beserta transformasi – transformasinya . Meskipun demikian , dalam level semantic dan fenomenik , bahasa – bahsa tentulah memilik perbedaan . Hipotesis relativitas-linguistik terutama relevan terhadap karakteristik – karakteristik permukaan suatu bahasa .
d.  Bahasa dan Neurologi
Studi landasan neurologis bagi bahasa telah dilaksanakan melalui sejumlah cara ., termasuk pemeriksaan klinis terhadap pasien – pasie yang mengalami kerusakan otak . Cara – cara lain mencakup stimulasi elektrik terhadap otak , prosedur – prosedur psychosurgery ( pembedahan terkait eksperimen psikologi ) , pemeriksaan farmaseutikal , dan teknologi pencitraan .
1.  Stimulasi Elektrik
Selama beberapa decade , para peneliti telah menggunakan konduktor elektrik dwikutub nerukuran mini dalam eksperimen – eksperimen terhadap hewan dan manusia . Pada akhir era 1950-an , Penfield ( 1959 ) serta Penfield dan Robert ( 1959 ) menggembparkan jagad psikologi saat mereka menyajikan laporan protokol verbal dari para pasien yang menjalani psychosurgery .Dalam pembedahan tersebut , para peneliti memberikan aliran listrik bertegangan rendah di area – areapemrosesan bahasa , seperti Broca , area  Wernice , dan sejumlah area di korteks motoric . Ditemukan bahwa prosedur tersebut mengganggu kemampuan berbicara .


2.  Pemindai PET
Sebuah keunggulan teknologi PET  dibandingkan stimulasi elektrik adalah bahwa tekni ini tidak bersifat invasive ( tidak menimbulkan luka pada pasien ) dan dapat diterapkan pada orang yang sehat . Sebaliknya , stimulasi elektrik umumnya dilaksanakan sebagai suatu eksperimen tambahan selama operasi psychosurgery  terhadap pasien – pasien yang menderita suatu gangguan .
3.  Pemrosean Teks
Sejak 1906 para psikolog telah berusaha membuat rekaman fotografis mengenai pergerakan mata selama membaca . Sistem modern pelacakan pergerakan mata menggunakan perekam video dan komputer untuk menganalisi pergerakan mata selama membaca atau saat melihat suatu gambar .Sejumlah penelitian mengenai ukuran rentang perseptual dilakukan dengan menggunakan studi pelackan bola mata . Dalam penelitian semacam itu , ketika seseorang partisipan terfikasi di suatu bagian teks yang dibacanya , para peneliti dapat melakukan manipulasi dalam tampilan lain  di layar
4.  Lexical – Decision Task ( LDT )
Swebuah oendekatan yang inovatif terhadap masalah dampak kontekstual dalam identifikasi kata telah diperkenalkan oleh Mayer dan rekan – rekannya ( Mayer & Schvenevldt , 1972 ; Mayer , Schvanevldt & Ruddy , 1974a , 1974b ) . Para peneliti tersebut menggunakan LDT ( lexial-decision task ; tugas pengambilan keputusan secara leksikal ) , yakni sejenis tugas priming yang di dalamnya para peneliti mengukur kecepatan para partisipan dalam menentukan apakah sepasang “kata” adalah kata – kata yang memang dalam kosakata bahasa Inggris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar