Jumat, 08 Desember 2017

Nama : Nizal Ardiansyah
Nim  : 16410072



KESADARAN


Pengertian kesadaran dibagi menjadi dua sisi, kesadaran adalah sebuah hal Yang meliputi suatu pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitarnya, Kesadaran juga meliputi pengenalan seseorang terhadap peristiwa-peristiwa mentalnya sendiri, seperti pikiran-pikiran yang ditimbulkan oleh memori dan kesadaran pribadi akan jati dirinya. Sebagai contoh ialah kita saat mendengar suara Ayah Kita, mengingat nama Jalan. Pemikiran-pemikiran internal dan bersifat pribadi sama pentingnya dengan stimuli eksternal dalam menentukan “siapa diri kita”dan “apa yang kita fikirkan”.
Dalam kesadaran juga dibahas mengenai fungsi-fungsi kesadaran, sejumlah filsuf telah mengajukan argumen bahwa kesadaran tidaklah penting bagi sebagian besar aktivitas manusia, sebagaimana yang dicontohkan melalui ilustrasi zombie (Chalmers, 1995;Dennett, 1988), Zombie ialah makhluk khayalan yang dapat melakukan segala hal yang dapat kita lakukan, namun tidak memiliki kesadaran. Dengan kata lain, zombie mungkin memiliki seluruh reseptor untuk mengenali warna merah, dan menggunakan informasi tersebut untuk memilih apel yang telah matang, namun tetap tidak memiliki pengalaman subjektif mengenai “sensasi melihat warna merah”. Pengalaman subjektif ini disebut qualia. Qualia mengacu pada karakteristik-karakteristik pengalaman sensorik, pengalaman subjektif, dan perasaan-perasaan yang berhubungan dangan pengalanan-pengalaman tersebut. Qualia dianggap fenomenologis dan subjektif berdasarkan fakta bahwa manusia mengindra objek secara keseluruhan, bukannya energi elektromagnetik yang sesungguhnya kita deteksi (kita lihat) dengan menggunakan retina.
Tingkat-Tingkat Kesadaran
1. Tidur
Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG. Gelombang otak dapat diamati selama periode tidur.
Hasil Penelitian Dengan EEG :
Terjaga : gelombang alpha cukup stabil
Tahap I, ringan, mengantuk.
Tahap II, dicirikan oleh kumparan tidur
Tahap III, terdapat sejumlah gelombang dekta berfrekuensi sangat rendah dan pola kumparan masih berlangsung.
Tahap IV, merupakan tahap tidur yang paling dalam, saat orang paling sulit dibangunkan.
2. Bermimpi
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan kita dapat mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat kita sadar.otakmengakses informasi yang tersimpan dalam LTM. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari.
3. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga kesadaran tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita terjaga. Beberapa obat depressant (obat penenang) akan menhambat aktivitas sistem saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktifitas system saraf. Obat hallucinogen (obat halusinogenik) mengubah pemahaman kita terhadap realita. Semua obat-obatan berkerja dalam neurotransmitter kita dalam menghasilkan dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan aspek-aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.
4. Meditasi
Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan. Beberapa teknik meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam posisi tubuh, dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada bermacam-macam, bisa berupa alasan keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.(solso) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar