Jumat, 08 Desember 2017

Nama : Nizal Ardiansyah
Nim  : 16410072

BAHASA 


     Bahasa adalah alat komunikasi yang penting dalam sebagian besar aktivitas manusia yang berupa pikiran yang kemudian diwujudkan melalui perantara suara atau symbol, baik melalui kata-kata tertulis atau isyarat fisik.
Bahasa memiliki struktur yang disebut
 struktur tata bahasa Secara teknis, studi tata bahasa (grammar) mencangkup area fonologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi suara dalam satu bahasa dan morfologi, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar serta sintaksis, yakni ilmu yang mempelajari kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat.
Hierarki linguistik. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa. Sedangkan psikolog mempelajari cara manusia menggunakan bahasa. Ilmu yang mempelajari pendekatan keduanya disebut psikolinguistik. Hierarki linguistic berkisar dari komponen-komponen yang fundamental ke komponen-komponen gabungan hingga ke komponen yang rumit. Dalam hierarki linguistic terdapat yang namanya fonem, yaitu suara-suara tunggal dalam percakapan yang direpresentasikan oleh sebuah symbol tunggal. Kemudian ada morfem, yaitu berupa kata-kata seperti prefiks atau awalan, sufiks atau akhiran dan kombinasi dari keduanya yang disebut prefik-sufiks. Selanjutnya ada Morfologi,yaitu studi mengenai struktur kata-kata dan yang terkahir Sintaksis, yaitu peraturan-peraturan yang mengendalikan kombinasi kata-kata dalam frase dan kalimat
Psikolinguistik. Dalam psikolinguistik ada yang namanya Hipotesis Relativitas-Linguistik yang menyatakan bahwa hakikat bahasa menentukkan cara orang memaknai realita, namun bukti-bukti menunjukkan bahwa orang-orang dengan bahasa yang berbeda mengalami pengalaman perseptual yang serupa.
     Bahasa dan neurologi. Studi landasan neurologis bagi bahasa telah dilaksanakan melalui sejumlah cara dalam buku ini dijelaskan beberapa cara, yang pertama adalah stimulasi elektrik, yakni pembedahan yang dilakukan oleh para peneliti kemudian diberikan aliran listrik bertegangan rendah ke area-area pemrosesan bahasa, seperti area Broca, Wenicke dan sejumlah area di korteks motorik, yang kedua ada Pemindaian PET, keunggulan teknologi ini dibandingkan stimulasi elektrik adalah teknik ini bersifat invasive atau tidak menimbulkan luka pada pasien.
Membaca. Seorang peneliti Prancis bernama Emile Javal (1878) menemukan fenomena bahwa dalam proses membaca, mata manusia tidaklah mengamati huruf demi huruf secara berurutan, melainkan bergerak dalam loncatan-loncatan kecil- gerak sarkadik disertai fiksasi sesaat pada titik tertentu. Saat kita membaca atau mengamati suatu objek visual, mata melakukan serangkaian gerakan yang disebut gerak sakadik. Kita melakukan gerak sakadik karena penglihatan memiliki kecermatan yang paling tajam hanya pada sudut yang sangat sempit, sekitar 1 atau 2 derajat. Studi pergerakan bola mata menunjukkan bahwa informasi dalam area pandang semi perifer disandikan secara sebagian, dan beban pemrosesan ditentukan oleh jarak unit dari fovea. Studi-studi fiksasi mata menunjukkan adanya fiksasi lebih lama terhadap kata-kata yang jarang dijumpai, kata-kata terletaj diakhir kalimat, dan kata-kata yang terletak dalam klausa diintegrasikan, penemuan ini menjadi dukungan bagi model-model membaca yang mengajukan gagasan mengenai suatu interaksi antara masukan stimulus dan memori.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar