Tampilkan postingan dengan label lupa dan ingat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lupa dan ingat. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Desember 2017

ADHETIO RINOLVA PUTRA

ADHETIO RINOLVA PUTRA
16410162
PSIKOLOGI KOGNITIF
“MELUPAKAN DAN MENGINGAT”
Pernahkah kita merasa bahwa  mengingat suatu lirik lagu namun lupa akan judulnya dan kita terus menerus mencari tahu apa judul dari lagu tersebut, atau mungkin pernahkah kita  kita merasa bercerita kepada teman – teman kita tentang seseorang dan kita lupa akan nama orang tersebut hal itu sangat menggau kita sebelum kita menemukan ingatan itu kembali.
Pada materi sebelumnya yaitu memori, letak ingatan kita semua disimpan pada semua bagian otak dan spesifiknya tergantung pada tugas dari bagian korteks pada otak seperti logika dan moral pada lobus frontal, berbagai hal tentang suara secara spesifik disimpan pada lobus temporal dan pada bagian oksipital terdapat ingatan tentang penglihatan.
Pada materi kali ini kita akan membahas tentang mengingat dan melupakan dari semua hal yang sudah ada dalam otak kita.
Dalam sebuah percobaan denga menceritakan sebuah dongeng  yang dilakukan oleh Sir Frederic Bartlett mengungkapkan asumsi bahwa bagaimana memori direkonstruksi :
1. Penghilangan : informasi yang sangat spesifik akan hilang atau cenderung sulit untuk diingat dan selain itu ingatan yang tidak sesuai dengan ekpektasi akan dihilangkan.
2. Rasionalitas : ketika mendapat sebuah informasi seseorang akan cenderung untuk menambahkan sebuah inforamasi agar membuat suatu hal yang tidak logis menjadi logis bagi dirinya.
3. Apa yang mudah diingat adalah sebuah hal dominan
4. Kata – kata yang tidak familiar diubah menjadi sebuah rangkaian kata yang lebih familiar untuk memudahkan dalam mengingat.
5. Urutan dalam sebuah inforamasi juga akan mengalami perubahan, apakah menjadi diputar lebih cepat atau lebih lambat.
6. Bagaimana seorang partisipan menyikapi sebuah informasi juga akan sangat berpengaruh terhadap sebuah informasi
Kata lupa adalah sebuah hal yang sering didengar oleh semua kalangan, namun bagaimana sebenarnya defenisi dari lupa. Lupa adalah sebuah kegagalan dalam merecall sebuah informasi untuk ditampilkan sehingga sebuah hal yang sudah kita ingat tidak dapat disuguhkan dalam dunia nyata. Berikut ini adalah teori dari terjadinya lupa :
1. Failure to encode (kegagalan penyandian) mengacu pada kegagalan memasukkan materi kedalam LTM (memori jangka panjang). Hal ini disebabkan karena informasi yang dipelajari tidak sungguh-sungguh memasuki memori kita dan juga karena stres.
2. Consolidation failure (kegagalan konsolidasi) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace).
3. Decay theory (teori kerusakan) berarti memudarnya memori seiring berjalannya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
4. Interference theory (teori halangan) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
5. Retroactive interference (interferensi retroaktif) terjadi ketika memori baru menghambat pengingatan memori lama.
6. Retrieval failure (kegagalan pengambilan) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory cue) yang diperlukan dalam mengingat tersebut.
Selanjutnya adalah kekeliruan memori, dalam hal ini otak kita menyimpan sebuah informasi pada berbagai tempat. Namun, dalam mendapatkan sebuah stimulus yang disimpan dalam memori terkadang kita juga menangkap stimulu lain yang memberikan fulfill meaning atau sangat berpengaruh dan melekat pada ingatan tersebut. Jadi, kita pada saat memanggil kembali sebuah kenangan yang cukup rumit maka terkadang sebuah ingatan tersebut terakumulasi dengan ingatan – ingatan pada neuron lain sehingga membuat sebuah kenangan baru
Kebalikan dari lupa adalah ingat atau dalam kata kerjanya adalah mengingat. Sebuah proses mengingat dan melupakan diatur oleh alam bawah sadar namun terkadang kita harus mengulang ulang sebuah informasi agar menjadi sebuah ingatan yang mudah untuk dipanggil kembali. Mengingat adalah berhasilnya sebuah proses recall dari sebuah hal yang ada diotak untuk ditampilkan kembali dalam dunia nyata.
1. Metode Loci adalah metode yang mengasosiasikan objek dengan tempat tertentu. Contoh:
Roti                                  depan garasi
Makanan kucing               dalam garasi
2. Sistem kata bergantung (Peg word system) merupakan serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk “menggantungkan” item yang dihapalkan. Contoh:
One is a bun
Two is a shoe
Dua kalimat di atas merupakan contoh peg word system dimana terdapat kesamaan rima.
3. Metode kata kunci (key word method) biasanya berguna dalam upaya mempelajari bahasa asing.
4. Teknik verbal
5. Akronim yaitu kata yang dibentuk berdasarkan huruf-huruf pertama dalam sebuah frase atau kumpulan kata. Contoh SD adalah akronim dari Sekolah Dasar.
6. Akrostik yakni sebuah frase atau kalimat yang di dalamnya huruf-huruf pertama diasosiaasikan dengan kata-kata yang harus diingat. Contoh “mejikuhibiniu” merupakan akrostik dari warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
7. Mengingat nama
Lorayne dan Lucas (1974) menemukan bahwa proses mempelajari sebuah nama yang dihubungkan dengan memori mengenai wajah melibatkan tiga tahap:
a. Tahap awal, memperhatikan detail pelafalan nama tersebut.
b. Tahap kedua, melibatkan pencarian terhadap karakteristik yang menonjol diwajah orang tersebut seperti kumis yang tebal, dahi yang lebar, tahi lalat yang besar hidung pesek, dan sebagainya.
c.Tahap terakhir, melibatkan tindakan menghubungkan kata pengganti dengan karakteristik yang menonjol tersebut.
itulah upaya maupun metode unik yang digunakan individu untuk membantu mengingat suatu materi dalam memorinya.


Selasa, 21 November 2017

Firyal Nabila

Kelupaan dan Mengingat
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Seringkali kita mengalami kelupaan, mengapa demikian? Di sini kita akan membahas alasan-alasan mengapa memori kita terkadang “tidak berfungsi”, sehingga menempatkan kita pada situasi tidak mampu mengingat informasi yang kita inginkan. Sebenarnya, kelupaan terjadi ketika informasi yang kita dapat tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Hal ini disebut kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam long term memory atau disebut juga dengan memori jangka panjang. Terkadang kita juga tidak menyadari bahwa informasi yang kita “pelajari” tidak sungguh-sungguh masuk dalam memori kita.
Sebuah faktor lain yang menyebabkan tejadinya kegagalan penyandian adalah faktor stress. Hukum Yerkes-Dodson (Yerkes dan Dodson, 1908) mendalilkan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain. Ketika tingkat arousal sedemikian kuatnya, ha tersebut menyebabkan kelupaan karena memori yang disimpan mungkin hanya berupa bagian emosional dari pengalaman tersebut, tanpa detail yang jelas (Metcalf, 1998).
Kegagalan konsolidasi (consolidatidon failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang berakibat pada terbentukya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, short term memory bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan infomasi dari STM ke LTM.
Adapun menyebabkan kelupaan adalah amnesia. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan cidera traumatik di otak (traumatic brain injury).

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kelupaan, yaitu :
1. Decay (secara harfiah berarti “pembusukkan”) adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
2. Interferensi (interference) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
3. Interfensi retroaktif (retroactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori-memori lama akibat memori baru.
4. Interferensi proaktif (proactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori baru akibat memori-memori lama.
5. Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory clue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut.
6. Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting) adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman traumatik.
7. Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.
Walaupun seringkali kita kelupaan akan suatu hal, kita juga akan berusaha untuk mengingat. Mnemonik adalah suatu teknik yang memudahkan penyimpanan, atau penyandian, dan pengingatan (recall) terhadap informasi dalam memori. Para peneliti telah merancang sejumlah ragam teknik mnemonik, dan teknik-teknik tersebut melibatkan strategi-strategi seperti imagery dan mediasi (misalnya metode loci dan sistem kata bergantung), karakteristik-karakteristik fonemik dan ortografik (seperti mengingat kata dan mengingat angka), isyarat-isyarat atau pemicu fonemik (fonemic cues) dan imagery mediation (seperti mengingat nama dan metode kata kunci), dan pengorganisasian semantik. Keberhasilan mnemonik dalam memudahkan kinerja memori diatribusikan pada dukungan mnemonik dalam pengorganisasian informasi.

Rabu, 11 Oktober 2017

Firyal Nabila

                                            Kelupaan dan Mengingat                                           
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Seringkali kita mengalami kelupaan, mengapa demikian? Di sini kita akan membahas alasan-alasan mengapa memori kita terkadang “tidak berfungsi”, sehingga menempatkan kita pada situasi tidak mampu mengingat informasi yang kita inginkan. Sebenarnya, kelupaan terjadi ketika informasi yang kita dapat tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Hal ini disebut kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam long term memory atau disebut juga dengan memori jangka panjang. Terkadang kita juga tidak menyadari bahwa informasi yang kita “pelajari” tidak sungguh-sungguh masuk dalam memori kita.
Sebuah faktor lain yang menyebabkan tejadinya kegagalan penyandian adalah faktor stress. Hukum Yerkes-Dodson (Yerkes dan Dodson, 1908) mendalilkan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain. Ketika tingkat arousal sedemikian kuatnya, ha tersebut menyebabkan kelupaan karena memori yang disimpan mungkin hanya berupa bagian emosional dari pengalaman tersebut, tanpa detail yang jelas (Metcalf, 1998).
Kegagalan konsolidasi (consolidatidon failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang berakibat pada terbentukya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, short term memory bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan infomasi dari STM ke LTM.
Adapun menyebabkan kelupaan adalah amnesia. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan cidera traumatik di otak (traumatic brain injury).

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kelupaan, yaitu :
1.     Decay (secara harfiah berarti “pembusukkan”) adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
2.    Interferensi (interference) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
3.    Interfensi retroaktif (retroactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori-memori lama akibat memori baru.
4.    Interferensi proaktif (proactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori baru akibat memori-memori lama.
5.    Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory clue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut.
6.    Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting) adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman traumatik.
7.    Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

Walaupun seringkali kita kelupaan akan suatu hal, kita juga akan berusaha untuk mengingat. Mnemonik adalah suatu teknik yang memudahkan penyimpanan, atau penyandian, dan pengingatan (recall) terhadap informasi dalam memori. Para peneliti telah merancang sejumlah ragam teknik mnemonik, dan teknik-teknik tersebut melibatkan strategi-strategi seperti imagery dan mediasi (misalnya metode loci dan sistem kata bergantung), karakteristik-karakteristik fonemik dan ortografik (seperti mengingat kata dan mengingat angka), isyarat-isyarat atau pemicu fonemik (fonemic cues) dan imagery mediation (seperti mengingat nama dan metode kata kunci), dan pengorganisasian semantik. Keberhasilan mnemonik dalam memudahkan kinerja memori diatribusikan pada dukungan mnemonik dalam pengorganisasian informasi.

Muhammad Ihza Firdaus



KELUPAAN DAN MENGINGAT
Teori-teori Kelupaan
Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan oleh cidera traumatik di otak (traumatic brain injury). Amnesia retrograde (retrograde amnesia) adalah hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa sebelum terjadinya cedera otak (“retro”=”lama, tempo dulu” memori-memori lama menghilang). Sebagian besar kejadian lenyapnya memori pada kasus amnesia retrograde meliputi peristiwa-peristiwa yang terjadi lima atau sepuluh menit sebelum kecelakaan (kecelakaan itu sendiri umumnya berupa suatu benturan keras, seperti yang terjadi pada kecelakaan mobil atau ketika seorang individu mendapatkan tackle yang keras, seperti di permainan futbol).
Amnesia anterograde (anterograde amnesia) adalah lenyapnya memori mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah cedera (“ante”=”setelah” penderita amnesia anterograde tidak mampu membentuk memori-memori baru). Dalam kasus cedera otak, para pasien seringkali mengalami amnesia retrograde dan anterograde sehingga mereka tidak dapat mengingat peristiwa yang terjadi beberapa menit sebelum kecelakaan, dan saat siuman, mereka juga seringkali tidak mampu mengingat kunjungan-kunjungan awal dari para anggota keluarga dan dari para dokter. Decay adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM (Anda mengingat nomor telepon yang diucapkan operator hingga Anda menemukan sebuah pulpen atau telepon genggam Anda). Decay dapat pula terjadi di LTM, yakni saat informasi yang tidak diakses memudar secara alamiah.
 Kekeliruan-kekeliruan Memori
Memori-memori palsu menurut Loftus dan Palmer (1974) menemukan bahwa memori palsu dapat dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tersebut. Dalam eksperimen mereka, para partisipan menyaksikan klip yang menanyakan suatu kecelakaan mobil, dan selanjutnya mereka diminta memberikan estimasi kecepatan mobil-mobil dalam klip tersebut. Variable independen yang digunakan adalah suatu kata khusus dalam pertanyaan : “seberapa cepat mobil-mobil itu melaju ketika X satu sama lain?” X dapat diganti dengan hit (bertabrakan), smashed (bertabrakan hingga ringsek), collided (bersinggungan), bumped (berbenturan), atau contacted (sekedar bersentuhan). Loftus dan Palmer menemukan bahwa kata “smashed” menghasilkan estimasi kecepatan tertinggi (sekitar 40,8 mph) sedangkan kata “contacted” menghasilkan estimasi kecepatan terendah (sekitar 31.8 mph). Hasil tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa estimasi kecepatan bukanlah diakibatkan oleh kecepatan kendaran itu sendiri, melainkan diakibatkan oleh pemilihan kata yang digunakan sebagai pertanyaan. Memori palsu yang dinyatakan para partisipan tidak hanya meliputi estimasi kecepata, namun juga meliputi “ingatan” akan adanya kaca-kaca yang pecah dilokasi kejadian, sekalipun klip yang sesungguhnya tidak menanyakan hal tersebut! Studi Loftus dan Palmer, serta studi-studi lain, telah menyebabkan berkembangnya kesadaran bahwa pertanyaan-pertanyaan tertentu dapat menyebabkan timbulnya memori yang tidak akurat.


Mengingat
Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar. Terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan hal-hal tertentu agar kita tidak melupakan hal-hal tersebut, dan dengan demikian “mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar (decay) seiring berlalunya waktu.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja Memori
Maintenance rehearsal  (pengulangan pemeliharaan) akan menjaga informasi tetap didalam STM, dan elaborarative rehearsal (pengulangan elaboratif) mendorong informasi STM ke LTM. Secara khusus, fase tidur non-REM (rapic eye movement; gerak horizontal atau vertical yang cepat dari kedua mata selama seseorang tidur, yang menandakan fase tidur lelap dan seringkali menunjukkan berlangsungnya mimpi) membantu kinerja memori deklaratif, dan fase tidur REM membantu kinerja memori procedural.
Teknik-teknik Mnemonik
Mnemonik (mnemonic) adalah suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Dalam mitologi Yunani, Mnemosyne (yang merupakan asal kata mnemonic) adalah ibu dari Sembilan muse (semacam tokoh pujangga) dalam bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Memori dianggap sebagai keterampilan mental tertua dan yang paling dikagumi, memori dianggap sebagai induk dari segala keterampilan lainnya. Diyaniki bahwa jika kita tidak memiliki memori, kita tidak akan pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian, maupun logika.
Metode Loci Metode Loci (method of Loci) adalah suatu metode yang akar penggunaannya dapat dilacak hingga Simonides, yang mampu mengingat tempat duduk setiap tamunya dalam pesta yang diselenggarakannya. Metode loci adalah metode yang megasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sedangkan Metode Kata Kunci sebuah bentuk yang sedikit berbeda dari teknik kata bergantung adalah metode kata kunci (key word method), yang berguna dalam upaya mempelajari kosakata bahasa asing.





Marisatia Risma N.

Marisatia Risma N.
16410073
LUPA DAN MENGINGAT
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas lupa dan mengingat. Pasti kalian pernah bertanya-tanya kenapa seseorang melupakan sesuatu? Bagaiman seseorang dapat mengingat memori dari masa lalu?. Hal ini berhubungan dengan pembahasan sebelumnya yaitu tentang memori manusia.
Pernahkah kalian berpikir apakah semua informasi yang kita dapat masuk dan disimpan di memori kita?. Kelupaan sangat berkaitan erat dengan proses penyandian informasi dan proses penyimpanan memori ke dalam LTM. Kelupaan dapat terjadi karena adanya kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagaalan memasukkan materi ke LTM. Mungkin sebagian besar dari kita tidak menyadari bahwa tidak semua informasi yang masuk akan disimpan dalam memori kita. Tahukah kalian bahwa pada umumnya informasi yang diterima seseorang pada suatu waktu tertent, hanya kurang dari 1% yang akkan disimpan didalam otakk kita sementara 99% lainnya lebih banyak terbuang atau diabaikan. Dan kecenderungan manusia utuk mengingat informasipaling awal dan paling akhir, informasi yang unik, dan informasi yang dianggap mengancam/membahayakan kelangsungan hidup si penerima informasi.
Saat kalian pertama kali bertemu seseorang dan berkenalan pernahkah kalian lupa dengan nama orang tersebut sesaat kemudian? Jika pernah maka bisa jadi informasi tentang nama orang tersebut tidakk pernah memasuki sistem memori anda (diabaikan)atau mengalami kegagalan penyandian dalam otak. Salah satu faktor penyebab kegagalan penyandian adalah stress, Yerkes dan Dodson menjelaskan bahwa tingkat arousal yang tinggi atau rendah dapat mempengaruhi kinerja memori dan dan proses kogniti. Ketika tingkatarousal seseorang tinggi maka sorang itu akan cenderung hanya mengingat bagian emosional dari informasi yang didapatnya dan tidak menyimpannya secara detail.
Lupa juga dapat diakibatkan karena kegagalan konsolidasi yaitu hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori, proses yang terganggu adalah proses berpindahnya informasi dari STM menuju LTM. Faktor lain yang dapat menyebabkan kelupaan adalah ‘penyakit-penyakit’ seperti amnesia dan alzheimer. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi karena adanya problem di otak. Sementara alzheimer adalah gangguan psikologis yang dipengaruhi faktor biologis otak, usia, dan mental seseorang.  Namun begitu mengingat tidak selalu memiliki makna yang negatif. Pada dasarnya manusia memang perlu melupakan satu atau dua memori dalam otaknya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan kita dalam menyerap  informasi-informasi yang baru di kemudian hari, untuk membantu kita fokus, dan melupakan pengalaman-pengalaman yang kurang bagus/menyakitkan.
Lalu bagaimana dengan mengingat? Pada dasarnya mengin gat sama halnya seperti melupakan, ia dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatuir seluruh proses-proses tersebut tanpa upaya sadar. Namun,pada situasi tertentu kita dapat mengambil alih proses memori kita seperti saat kita berusaha menghapalkan sesuatu yang berakibat matinya tendensi ilmiah untuk melupakan hal tersebut.

Beberapa faktor yang meningkatkan kinerja memori antara lain ada teknik-teknik mnemonik, yang merupakan suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Ada juga metode leci yaitu metode yang akar penggunaannya dapat dilacak dengan mengasosiasikan objek dan tempat tertentu. Lalu ada sistem kata bergantung yang metodenya mempelajari serangkaian kata yang berfungsi sebagai ‘gantungan’ untuk ‘menggantung’ item-item yang dihapalkan. Sistem kata bergantung sedikit banyak berbeda dengan metode kata kunci yang banyak digunakan dalam pembelajaran bahasa asing. Dalam metode kata kuncoi kita akan berusaha menyimpan kata –kata yang berhubungan satu sama lain untuk memudahkkan kita mengingat suatu informasi hanya dengan mengingat informasi yang berhubungan. Lalu da juga teknik verbal yang biasanya banyak menggunakan AKRONIM untuk membantu pengodean dan mengingat informasi yang masuk. 

Rizka Amalia

 




KELUPAAN DAN MENGINGAT
Segala sesuatu yang pernah terjadi dalam diri seseorang dan kemudian dipersepsi olehnya maka akan tersimpan dalam memori dan akan keluar saat diperlukan. Proses memunculkan kembali pengalaman tersebut disebut ingatan. Kita sebagai manusia tentunya sudah tidak jarang melakukan hal demikian. Namun tidak semua pengalaman yang terjadi dapat dimunculkan dengan mudah. Memori-memori memiliki jenis tersendiri dalam proses pemunculan. Misalkan saja mimpi semalam, apakah semua orang mampu menceritakan ingatannya terkait mimpi tersebut? Tentu tidak. Dalam proses mengingat informasi ada tiga tahapan yang harus dilewati yakni : (1) encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. (2) stroge merupakan tahapan menyimpan sesuatu yang telah dipelajari namun biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. (3) mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari.
Terdapat tiga system memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (Short-Term Memory), memori jangka panjang (Long-Term Memory). Memori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang  berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek. Memori jangka pendek (Short Term Memory) atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama memori tersebut masih dibutuhkan.   Memori jangka panjang (Long Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relative permanent.
Namun tidak semua mampu untuk diingat. Akan terdapat suatu waktu terjadinya kelupaan. Kelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Decay menjelaskan kelupaan dalam teorinya yang disebut Decay Theory (Atropi),bahwa teori ini beranggapan memori menjadi semakin aus (menyusut) dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang. Kemudiaan teori lainnya seperti Teori Interferensi, menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain : Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat.




KESADARAN
Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran juga bisa diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Ada dua macam kesadaran, yaitu: Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal. Dan kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Terkait dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan oleh Freud sebagai alam pra-sadar (Preconscious Mind), yaitu jembatan antara Conscious dan Unconscious, berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar, seperti kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available memory). Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan
bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntutan moral. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk
dan moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa bersalah.




BELAJAR DAN PROSES BERFIKIR
Belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan.Sedangkan berfikir adalah proses tingkah laku menggunakan pikiran untuk mencari makna pemahaman terhadap sesuatu, membuat pertimbangan dan keputusan atau penyelesaian masalah.
Berpikir adalah memproses suatu informasi yang telah diterima. Proses itu dapat berupa membandingkan,menggolongkan, memilah, menghubungkan, menafsirkan, menimbang, dan jugamemutuskan. Ada juga yang mengatakan bahwa berpikir merupakan suatu kegiatan untukmemahami, mengetahui, dan memperoleh pengetahuan (informasi).Selain berkaitan dengan akal karena akal disebut-sebut sebagai pikiran, berpikir juga berkaitan dengan masalah. Akan tetapi secara umum, proses berpikir akan menimbulkan kegiatan-kegiatan jiwa berupa membentuk pengertian, membentuk pendapat, dan membentuk kesimpulan.
Teori perkembangan kognitif piaget: sensori-motorik, praoperasional, operasionalkonkret, dan operasional formal.  Tahapan perkembangan pikiran Piaget terdiri atas : Tahap Sensomotorik, selama fase ini bayi mengembangkan kemampuan untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi dalam persepsi dengan gerakan fisik dan perilakunya. Tahap Preoperasional, pada masa ini konsep-konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, keakuan mulai secara menguat dan kemudian melemah, dan kepercayaan magik dibangun. Fase Operasional Kongkrit, memungkinkan anak-anak untuk mengkoordinasikan beberapa karakteristik daripada memfokuskan satu sifat tunggal atau suatu objek tertentu. Fase Operasional Formal, memungkinkan kekuatan berpikir dapat mengembangkan wawasan kognitif baru dan sosial.
Berpikir kritis yaitu berpikir yang mengevaluasi, mewaspadai, reflektif, dan produktif. Berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang tidak biasa, dengan cara-cara yang baru, dan dapat menemukan pemecahan masalah dengan cara-cara yang unik. Berpikir ilmiah merupakan cara berpikir dengan dilandasi ilmu pengetahuna, teori,dan fakta yang teruji kebenarannya.