Selasa, 05 Desember 2017

Fikrotul Jauhariyah



Nama  : Fikrotul Jauhariyah
NIM    : 16410163
Pemechan Maslah dan Pengambilan Keputusan
a.   Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik . Kita menemukan banyak sekali masalah dalam kehidupan sehari-hari , sehingga kita akan membuat suatu cara untuk menanggapi , memilih , menguji respon yang kita dapat untuk untuk memecahkan masalah tersebut .
b.  Kreativitas
Kreatifitas adalah suatu aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis . Proses kreatif bukan sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja .
1.     Proses Kreatif
Berdasarkan sejarah psikologi kognitif , Wallas (1926) menjelaskan bahwa ada 4 tahapan dalam proses kreatif yaitu :
1)    Persiapan . Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya . Seringkali orang yang memdapatkan stimulus dari lingkungan sama tidak berhasil dalam mengembangkan bakatnya , hal ini dikarenakan kurangnya perhatian terhadap suatu stimulus
2)   Inkubasi , masa di mana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan ,masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lainnya .Tahap inkubasi dapat membebaskan kita dari pikiran-pikaran yang melelahkan akibat proses pemacahan masalah . Melupakan masalah-masalah sejenak dapat membantu kita menemukan pendektan-pendekatan atau ide-ide baru yang lebih sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut .
3)   Iluminasi atau pencerahan , memperoleh pemahaman yang mendalam dari masalah tersebut . Pada saat iluminasi atau pemecahan terjadi , jalan terang menuju permasalahn mulai terbuka . Seseorang akan merakan sesasi kegembiraan yang luar biasa , karena pemahaman meningkat , semua ide muncul , dan ide-ide tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk menyelesaikan suatu permasalahan .
4)   Verifikasi , menguji pemahaman yang telah didapat dan membuat solusi Tahap verifikasi ini pada umunya lebih singkat dari tahap-tahap sebelumnya , karena pada tahap ini hanya menguji dan meninjau kembali hasil perhitungan sesorang , atau dapat juga melihat apakah penemuannya berhasil
2.    Teori Investasi Kreativitas
Strenberg dan Lubart ( 1996) mengembangkan teori kreativitas berdasarkan pendekatan multivariate terhadap sebuah topic yang mempunyai 6 atribut , yaitu :
1)    Proses intelegensi
2)   Gaya intelektual
3)   Pengetahuan
4)   Kepribadian
5)   Motivasi
6)   Konteks lingkungan
Teori kreativitas dari Strenberg dan Lubart memaparkan spesikasi masing-masing atribut secara lengkap . Berdasarkan hal tersebut , dapat dilihat bahwa kreativitas bukan hanya terdiri dari satu sifat , keahlian maupun ketangkasan saja , tetapi merupakan kombinasi dari beberapa faktor yang dapat diidentifaksi dan dianalisis .


3.    Penilaian Kreativitas

c.   Intelegensi Manusia
1.     Permasalahn Definisi
Menurut Nickerson , Perkins , dan Smith ( 1985 ) mempresentasikan bahwa pengetahuan meliputi :
1)       Kemampuan mengklasifikasikan pola
2)      Kemampuan memodifikasi perilaku secara adaptif
3)      Kemampuan untuk berpikir secara deduktif
4)      Kemampuan untuk berpikir induktif
5)      Kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan model konsepyual
6)      Kemampuan untuk memahami atau mengerti
2.    Teori Kognitif Intelegensi
Strenberg mengemukakan teori tentang intelegensi yang disebut triarkhis ( triarchic theory ) yang meliputi 3 subteori , antara lain adalah
1)    Perilaku intelegen komponensial ( componential intelligent behavior ) menjelaskan struktur dan mekanisme yang mendasari perilaku intelegen . Dalam teori ini ada 3 komponen pemrosesan informasi a) belajar bagaimana melakukan hal-hal tertentu b) merencanakan hal-hal yang akan dilakukan serta bagaimana cara melakukannya c) melakukan hal tersebut
2)   Perilaku intelegensi eksperiensial ( experiential intelligent behavior ) . Komponen ini memberikan fakta bahwa untuk tugas maupun situasi yang unik , perilaku yang tepat secara kontekstual adalah perilaku yang tidak dianggap sebgai perilaku yang "intelegen” menurut pengalaman umum .
3)   Perilaku intelegen kontekstual ( contextual intelligent behavior ) . Perilaku intelegen kontekstual meliputi a) adaptasi terhadap lingkungan b) pemilihan terhadap lingkungan yang lebih optimal disbanding apa yang dilakukan individu pada umumnya c) menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi peningkatan keahlian minat , dan nilai-nilai .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar