Rabu, 06 Desember 2017

ADHETIO RINOLVA PUTRA

ADHETIO RINOLVA PUTRA
16410162
PSIKOLOGI KOGNITIF
“MELUPAKAN DAN MENGINGAT”
Pernahkah kita merasa bahwa  mengingat suatu lirik lagu namun lupa akan judulnya dan kita terus menerus mencari tahu apa judul dari lagu tersebut, atau mungkin pernahkah kita  kita merasa bercerita kepada teman – teman kita tentang seseorang dan kita lupa akan nama orang tersebut hal itu sangat menggau kita sebelum kita menemukan ingatan itu kembali.
Pada materi sebelumnya yaitu memori, letak ingatan kita semua disimpan pada semua bagian otak dan spesifiknya tergantung pada tugas dari bagian korteks pada otak seperti logika dan moral pada lobus frontal, berbagai hal tentang suara secara spesifik disimpan pada lobus temporal dan pada bagian oksipital terdapat ingatan tentang penglihatan.
Pada materi kali ini kita akan membahas tentang mengingat dan melupakan dari semua hal yang sudah ada dalam otak kita.
Dalam sebuah percobaan denga menceritakan sebuah dongeng  yang dilakukan oleh Sir Frederic Bartlett mengungkapkan asumsi bahwa bagaimana memori direkonstruksi :
1. Penghilangan : informasi yang sangat spesifik akan hilang atau cenderung sulit untuk diingat dan selain itu ingatan yang tidak sesuai dengan ekpektasi akan dihilangkan.
2. Rasionalitas : ketika mendapat sebuah informasi seseorang akan cenderung untuk menambahkan sebuah inforamasi agar membuat suatu hal yang tidak logis menjadi logis bagi dirinya.
3. Apa yang mudah diingat adalah sebuah hal dominan
4. Kata – kata yang tidak familiar diubah menjadi sebuah rangkaian kata yang lebih familiar untuk memudahkan dalam mengingat.
5. Urutan dalam sebuah inforamasi juga akan mengalami perubahan, apakah menjadi diputar lebih cepat atau lebih lambat.
6. Bagaimana seorang partisipan menyikapi sebuah informasi juga akan sangat berpengaruh terhadap sebuah informasi
Kata lupa adalah sebuah hal yang sering didengar oleh semua kalangan, namun bagaimana sebenarnya defenisi dari lupa. Lupa adalah sebuah kegagalan dalam merecall sebuah informasi untuk ditampilkan sehingga sebuah hal yang sudah kita ingat tidak dapat disuguhkan dalam dunia nyata. Berikut ini adalah teori dari terjadinya lupa :
1. Failure to encode (kegagalan penyandian) mengacu pada kegagalan memasukkan materi kedalam LTM (memori jangka panjang). Hal ini disebabkan karena informasi yang dipelajari tidak sungguh-sungguh memasuki memori kita dan juga karena stres.
2. Consolidation failure (kegagalan konsolidasi) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace).
3. Decay theory (teori kerusakan) berarti memudarnya memori seiring berjalannya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
4. Interference theory (teori halangan) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
5. Retroactive interference (interferensi retroaktif) terjadi ketika memori baru menghambat pengingatan memori lama.
6. Retrieval failure (kegagalan pengambilan) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory cue) yang diperlukan dalam mengingat tersebut.
Selanjutnya adalah kekeliruan memori, dalam hal ini otak kita menyimpan sebuah informasi pada berbagai tempat. Namun, dalam mendapatkan sebuah stimulus yang disimpan dalam memori terkadang kita juga menangkap stimulu lain yang memberikan fulfill meaning atau sangat berpengaruh dan melekat pada ingatan tersebut. Jadi, kita pada saat memanggil kembali sebuah kenangan yang cukup rumit maka terkadang sebuah ingatan tersebut terakumulasi dengan ingatan – ingatan pada neuron lain sehingga membuat sebuah kenangan baru
Kebalikan dari lupa adalah ingat atau dalam kata kerjanya adalah mengingat. Sebuah proses mengingat dan melupakan diatur oleh alam bawah sadar namun terkadang kita harus mengulang ulang sebuah informasi agar menjadi sebuah ingatan yang mudah untuk dipanggil kembali. Mengingat adalah berhasilnya sebuah proses recall dari sebuah hal yang ada diotak untuk ditampilkan kembali dalam dunia nyata.
1. Metode Loci adalah metode yang mengasosiasikan objek dengan tempat tertentu. Contoh:
Roti                                  depan garasi
Makanan kucing               dalam garasi
2. Sistem kata bergantung (Peg word system) merupakan serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk “menggantungkan” item yang dihapalkan. Contoh:
One is a bun
Two is a shoe
Dua kalimat di atas merupakan contoh peg word system dimana terdapat kesamaan rima.
3. Metode kata kunci (key word method) biasanya berguna dalam upaya mempelajari bahasa asing.
4. Teknik verbal
5. Akronim yaitu kata yang dibentuk berdasarkan huruf-huruf pertama dalam sebuah frase atau kumpulan kata. Contoh SD adalah akronim dari Sekolah Dasar.
6. Akrostik yakni sebuah frase atau kalimat yang di dalamnya huruf-huruf pertama diasosiaasikan dengan kata-kata yang harus diingat. Contoh “mejikuhibiniu” merupakan akrostik dari warna pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu.
7. Mengingat nama
Lorayne dan Lucas (1974) menemukan bahwa proses mempelajari sebuah nama yang dihubungkan dengan memori mengenai wajah melibatkan tiga tahap:
a. Tahap awal, memperhatikan detail pelafalan nama tersebut.
b. Tahap kedua, melibatkan pencarian terhadap karakteristik yang menonjol diwajah orang tersebut seperti kumis yang tebal, dahi yang lebar, tahi lalat yang besar hidung pesek, dan sebagainya.
c.Tahap terakhir, melibatkan tindakan menghubungkan kata pengganti dengan karakteristik yang menonjol tersebut.
itulah upaya maupun metode unik yang digunakan individu untuk membantu mengingat suatu materi dalam memorinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar