Selasa, 05 Desember 2017

Fikrotul Jauhariyah



Nama  : Fikrotul Juahariyah
NIM    : 16410163
KOGNISI SEPANJANG MASA KEHIDUPAN
a.   Perkembangan Kognitif
Perhatian terhadap perkembangan kognisi sepanjang rentang kehidupan individu pertama kali dirintis oleh penelitian Jean Piaget dan teori yang dikembangkan oleh Lev S. Vygotsky .
1.     Asimilasi dan Akomodasi : Piaget
Jean Piaget menetapkan bahwa Intelektualitas sebagaimana fungsi – fungsi biologis adalah hasil dari adaptasi evolusioner ( evolutionary  adaptation ) dengan demikian maka jalan terbaik untuk memahami sifat dasar pikiran orang dewasa adalah melalui sudut pandang biologis evolusioner , melalui penelitian mental sejak lahir , serta observasi terhadap perkembangan dan perubahannya sebagai upaya proses adaptasi terhadap lingkungan. Prinsip – prinsip umum bagi Piaget ada diua yakni :
1)    Organisasi ( organization ) mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia . Pikiran dalam perspektif Piaget bersifat struktur atau terorganisasi , meningkat kompleksitasnya , dan terintegrasi . Tingkat perpikir paling sederhana adalah skema , yaitu representasi mental beberapa tindakan ( fisik maupun mental ) yang dapat dilakukan terhadap objek  .
2)   Adaptasi ( adaptation ) mencakup dua proses , yaitu asimilasi (assimilation ) dan akomodasi ( accommodation ) . Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar , dan mengasimilasinya dengan pengatahuan dan perilaku kita sebelumnya . Sedangkan akomodasi meliputi proses perubahan ( adapatsi ) skema lama untuk memproses informasi dan objek – objek baru di lingkungannya
Tahapan – tahap Perkembangan Piaget 
Tahapan
Rentang Usia
Karakteristik
Sensori – motor
0– 2 tahun
Dunianya terbatas pada saat sekarang dan di sini .
Belum mengenal bahasa , belum meikirkan pikiran pada masa – masa awal
Belum mampu memahami realitas objektif
Pra – operasional
2 – 7 tahun
Pikirannya bersifat egosentris
Pikirannya didominasi oleh persepsi
Intuisinya lebih mendominasi daripada pikiran logisnya
Balum memiliki kemampuan konservasi
Operasional – konkret 
7 – 11 tahun
Kemampuan konservasi
Kemampuan mengklasifikasikan dan menghubugkan pemahaman tentang angka
Berpikir konkret
Perkembangan pikiran tentang reversibilitas
Operasional – formal
11 tahun ke atas
Pikiran bersifat umum dan menyeluruh
Berpikir proposional
Kemampuan membuat hipotesis
Perkembangan Idealisme yang kuat

2.    Pikiran dalam Masyarakat : Vygotsky
Vygotsky menerima tahap – tahap perkembangan Piaget , namun menolak penekanan pada rangkaian yang diterapkan secara genetic . Piaget meyakini perkembangan mendahului pembelajaran , sedangkan Vygotsky meyakini bahwa pembelajaran mendahului perkembangan
1)    Fenomena Internalisasi , internalisasi adalah proses dimana tindakan eksternal ( perilaku berbicara  ) ditransformasikan menjadi fungsi – fungsi psikologis internal ( proses bicara ) . Pada titik ini , vygotsky dan Piaget sepakat pada level diskriptif , tetapi tidak pada asal mula internalisasi .
2)   Tahap – tahap Perkembangan ,berdasarkan observasinya Vygotsky berpikir bahwa anak melalui tiga tahapan dalam perkemn]bangan konseptual , yaitu :
a)    Pembentukan konsep tematik , di mana hubungan antar – objek dinilai penting
b)   Pembentukan konsep berantai
c)    Pembentukan konsep abstrak yang menyerupai pembentukan konsep pada orang dewasa
Teori Vygotsky tentang bahasa
Tahpan
Fungsi
Sosial (eksternal )
( Sebelum usia 3 tahun )
Mengontrol perilaku orang lain
Mengekspresikan pikiran – pikiran dan emosi – emosi sederhan
Egosentris
( Usia 3 – 7 tahun )
Fase antara bicara eksternal dan internal
Mengontrol perilaku , tetapi diekspresikan dengan keras
Internal ( inner )
Pembicaraan dengan diri sendiri ( self – talk ) yang memungkinkan pemikiran terarah
Bahasa melibatkan fungsi mental yang lebih tinggi

3)   Perkembangan Pikiran dan Internalisasi Kemampuan Berbicara , menurut Vygotsky bahasa adalah kesatuan antara pembicaraan di luar yang didengar anak dan pemboicaraan di dalam yang dipikirkannya . Hal ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan pikiran tergantung pada bahasa . Tanpa bahasa tidak ada pikiran . Prinsip  dasar psikologi Vygotsky baha pikiran dan bahasa mamiliki akar genetic yang berbeda , sehingga tingkat perkembangan keduanya pun berbeda pula .
b.  Perkembangan Saraf
Empa pendekatan yang berbeda digunakan dalam neuropsikologi perkembangan , yaitu penelitian perkembangan sistem saraf dalam hubungannya dengan perubahan kognitif , penelitian kognitif sepanjang rentang kehidupan individu berangkat dari kematangan neuripsikologis ; penelitian patologi neurologis atau kerusakan yang mengakibatkan perubahan kogntif dan penelitian eksperimental dengan memanipulasi otak .
1)    Tahap Awal Perkembangan Saraf
 Pada awal perkembangannya otak masih belum bertumbuh secara sempurna , tetapi pada permulaan trimester kedua , korteks selebral mulai teridentifikasi dari spinal cord . Tujuh bulan kemudian , lobus – lobus penting muali terbentuk . Pada bulan kesembilan , lobus – lobus tersebut mulai dapat dibedakan , dan invaginasi mulai tampak . Sekalipun demikian kognisi , dala arti persepsi , pemrosesan bahasa , pikiran , dan memori masih  erada pada fase embrionik selama pertumbuhan prenatal . Perkembangan kognitif tampaknya belum sepenuhnya muncul hingga pertengahan bulan kedua puluh .
2)   Lingkungan dan Perkembangan Saraf
Lingkungan mempengaruhi perkembangan otak dan perkembangan kognitif .  Bukti – bukti mengenai hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian , di mana tipikal , hewan yang mengalami isolasi sensorik tidak dapat hifup dalam situasi normal , sekalipun segalanya tercukupi . Ukuran otak tampaknya juga dipengaruhi oleh lingkungan , sebgaimana terbukti bahwa hewan peliharaan memiliki area koerteks yang lebih kecil sekitar 10 sampai 20 persen dibandingkan hewan liar .
3)   Asimetri Selebral
Sejumlah eksperimen terkonrol tentang asimetri selebral pada anak telah dilakukan . Koenig , Reiss , dan Kosslyn ( 1990 ) meneliti lateralisasi kemampuan spasial pada anak usia lima hingga tujuh tahun . Anak – anak ( dan orang dewasa sebagai kelompok terkontrol ) diminta untuk bertindak sebgai wasit dalam permainan baseball dan menetukan lokasi bola ( berupa titik ) , apakah naik turun , keluar atau masuk . Hasil temuan terkinimenunjukkan adanya perbedaan subsistem hamisfer pada anak sekitar usia lima tahun . Efek lateralisasi ditemukan pada anak kecil , dan secara tentative dapat disimpulkan baghawa struktur dan proses otak terbentuk sangat dini pada masa bayi atau bahkan masa prenatal , dan bukan masakah tekanan lingkungan .
c.   Perkembangan Kemampuan Kognitif
1.     Intelegensi
Satu metode yang digunaka psikolog perkembangan unruk membedakan dasar genetik intelegensi dari pengaruh lingkungan adalah penelitian terhadap anak kembar . Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan skor kembar identic lebih mirip daripada kembar fraternal , dan bahwa hubungan yang tinggi itu dibawa sepanjang rentang kehidupan anak kembar dari masa kanak- kanak hingga usia tua . Hubungan antara kemampuan verbal dan spasial menunjukkan bahwa ciri genetic lebih kuat dan tidak berakhir . Adanya pengaruh genetic terhadap kemampuan mental dan intelegensi .
2.    Memori
Sangat banyak bukti bahwa pada periode antara usia 10 sampai 30 tahun mengahasilkan sebagian besar ingatan tentang memori otobiografis . Perkembangan srategi pengulangan yang baik hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kemampuan memori pada anak usia sekolah . Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan rekognisi dan pemanfaatan potensi tersebut adalah peristiwa – peristiwa di lingkungan ( yang disebut organisasi atau chunking )
d.  Kognisi dan Penuaan
Dalam serangkaian penelitian , David Rubin dari Universitas Duke menemukan bahwa orang mengingar beberapa periode dalam kehidupannya lebih baik daripada periode lain , dan bagi sebagian besar oang proses mengingat masa lalu sangat mirip . Rubin ( 1987 , 2000; Rubin , Wetzler , & Nebes , 1986 ) menemukan misalnya bahwa orang yang mencapai usia paruh baya ( 50 tahun ke atas ) cenderung mengingat episode dari masa mudanya hingga masa dewasa daripada tahun – tahun yang baru saja terlewati . Dalam keadaan yang cenerung monoton , memori cenderung menyatu sama lain dan menjadi satu sama lain dan menjadi lebih sulit diingat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar