Selasa, 05 Desember 2017

Fikrotul Jauhariyah


Nama  : Fikrotul Jauhariyah
NIM    : 16410163
NEUROSAINS
Sistem syaraf pusat manusia ( central nervous system / CNS ) terdiri dari saraf tulang belakang atau sumsum tulang belakang dan otak . Unsur pembentuk dari CNS adalah neuron . Jumlah neuron dalam otak manusia melebihi 100 miliar . Setiap neuron tersebut mampu menerima dan mengirim impuls dari satu neuron ke neuron yang lain dan setiap neuron mempunyai tugas dan letak  yang berbeda-beda . Ada empat bagian utama dalam neuron : 1) Dendrit ( dendrites ) berbentuk seperti serabut-serabut akar berfungsi sebagai penerima impuls . 2) Badan sel / soma ( Cell Body )merupakan pusat metabolic neuron yang berfungsi sebagai penerima nutrisi . 3) Akson ( axon ) berbentuk jalur panjang seperti tabung yang berfungsi sebagai penghubung badan dengan sel-sel lain melalui sinaps . Akson diselubungi oleh selubung myelin ( myelin sheath ) yang berperan sebagai insulator yang berfungsi mempercepat transmisi impuls neural . 4) Terminal prasinaps ( presynaptic terminals ) terletak dekat permukaan dendrit pada neuron lain yang bersifat reseptif dan bersama dendrit membentuk sinapsis .
Sinapsis adalah celah diantara neuron-neuron yang berdekatan yang menukarkan informasi kimiawi dari satu neuron ke neuron yang lain dalam bentuk senyawa kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmitter dapat bersifat inhibitoris yakni memperlampat impuls atau dapat bersifat eksitatoris yakni mempercepat impuls . Contoh salah satu neurotransmitter adalah acetylcholine yang berperan dalam proses belajar dan mengingat . Secara struktural otak manusia terbagi menjadi dua , yakni hemisfer serebral kiri dan kanan . Kedua hemisfer ini diselubungi oleh lapisan korteks serebral yakni sejenis material tipis dan basah  berwarna abu-abu yang dipadati oleh sel neuron dan akson-akson pendek yang tidak diselubungi oleh selubung myelin .
Korteks Selebral
Korteks serebral terdiri dari lapisan halus dan tipis yang dipadati oleh sel-sel dan merupkan pusat proses berikir dan kognisi ( persepsi, memori, pemecahan masalah, dan pemrosesan belajar )
a.    Lobus Frontal sebagai pengendali impuls , pertimbangan , pemecahan masalah , pengendalian dan pelaksanaan perilaku , dan pengoganisasian yang kompleks .
b.    Lobus Temporal untuk memproses sinyal-sinyal audiotori , pendengaran , berbicara , pengenalan wajah .
c.    Lobus Parietal untuk mengintegrasikan informasi sensori dari pancaindera , pemanipulasian objek , pemrosesan visual-spasial .
d.    Lobus Oksipital ( korteks striat ) untuk pemrosesan visual , pemrosesan visual dari retina dan mengirimkannya ke area-area yang relevan .
Peralatan Para Ilmuwan Neurosains
1.     EEG ( Electroencephalography )
Merekam sinyal-sinyal elektrik dari aktivitas neural di otak , menggunakan serangkaian elektroda-elektroda nonivasif yang ditempelkan di kulit kepala . Sinyal-sinyal elektroda tersebut dikirim ke instrument yang menayangkan sinyal-sinyal tersebut .EEG menunjukkan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses stimuli , namun tidak dapat menunjukkan struktur , anatomi , dan fungsi otak .
2.    Penindai CT ( Comuted axial tomografi )
Merupakan proses yang dilakukan oleh komputer yang menghasilkan citra struktur otak tiga dimensi pada media gambar X-ray yang datar ( dua dimensi ) . Mesin CT berputar mengelilingi tempurung kepala , menjatuhkan berkas-berkas sinar X  yang tipis . Sinar-sinar tersebut menembus otak dan direkam di detektor-detektor sensitif yang terletak di sisi berlawanan dari sumber sinar .
3.    Pemindai PET ( Pesitron Emission Tomography )
Memindai penggunaan glukosa di dalam otak menggunakan detector-detektor untuk mengukur partikel-partikel radio aktif dalam aliran darah untuk mengukur aliran darah selebral original .
4.    MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) dan fMRI
Menghasilkan citra-citra tak bergerak pada atom-atom hidrogen yang ditemukan dalam air . Sehingga dapat disimpulkan kepadatan atom hidrogen yang berbeda tingkatannya serta interaksi atom-atom hydrogen tersebut dengan jaringan disekelilingnya . Jumlah hydrogen dapat dijadikan acuan jumlah kadar air dalam jaringan , sehingga MRI dapat digunakan untuk tujuan diagnostik dan penelitian . Sekarang telah tersedia fMRI yang dapat menerapkan teknik-teknik perolehan citra berkinerja tinggi untuk menghasilkan sebuah gambar dalam waktu 30 milidetik , yang cukup untuk merekam fungsi-fungsi kognitif berkecepatan tinggi .
5.    MEG ( Magnetoencephalography )
Menggunakan sebuah mesin untuk mengukur aktivitas otak dari luar dengan mendeteksi medan magnet yang dihasilkan oleh aktivitas otak . MEG menghasilkan peta aktivitas otak .
6.    TMS ( Transcranial Magnetic Stimulation )
Digunakan bersama dengan EEG atau MEG untuk mengevalusai efek-efek perunahan aktivitas elektrik dalam otak dalam proses persepsi dan berikir .Muatan magnetik dialirkan ke otak melalui tongkat yang diletakkan di kepala dan diarahkan ke lokasi spesifik di otak dalam jangka waktu singkat . Kinerja otak dapat dilihat dari output EEG atau MEG selain dat diamati melalui respons pasien dalam tugas-tugas kognitif dab perseptual yang sedang dikerjaan saat itu .
7.    Micro CT
Teknologi ini menggunakan CT untuk memindai melalui mikroskop yang mampu menghasilkan citra-citra 3D dari struktur-struktur yang amat kecil . Namun , untuk hasil yang maksimal masih dilakukan penelitian lebih lanjut .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar