Selasa, 05 Desember 2017

Ainun Nisfi



Ainun Nisfi (16410069)
Pembentukan Konsep, Logika dan Pengambilan Keputusan
Berpikir adalah proses yang membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi komplex dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas dan kecerdasan.
Pembentukan Konsep
Kita telah membahas topik pembentukan konsep yang berhubungan dengan bentuk visual dan prototipe dan satuan semantik dalam bab-bab sebelumnya. Tetapi pada bagian ini kita lebih menspesifikasikan komponen atau ciri-ciri dari konsep dan bagaimana konsep terstruktur dalam jaringan semantik tetapi kita juga akan berkonsentrasi dengan aturan yang berhubungan dengan ciri konseptual.
Pembentukan konsep yang digunakan dalam bab ini, lebih kecil cakupannya daripada berpikir dan mudah untuk dipelajari secara eksperimental. Dalam hal ini deskripsi konseptual mirip dengan proses yang dibutuhkan oleh deteksi signal yang mana penerimaannya sebagai ciri dari sebuah konsep ditentukan oleh kakunya kriteria, penentuan kriteria adalah seperti menentukan toleransi untuk berapa banyak ciri yang dibutuhkan untuk menjadi bagian kelas objek tertentu.
Logika
Berpikir adalah proses umum untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran, sementara logika adalah ilmu berpikir walaupun dua orang dapat berpikir tentang hal yang sama, kesimpulan mereka—keduanya diraih melalui pemikiran—mungkin berbeda, yang satu logis yang satu tidak logis .
          Berpikir dan logika telah menjadi subjek spekulasi untuk waktu yang lama. Lebih dari 2000 tahun yang lalu Aristoteles memperkenalkan suatu sistem penalaran atau validasi argumen yang kita sebut silogisme. Sedangkan konklusi diraih ketika penalaran silogistik diakui valid atau benar, jika premis-premisnya akurat dan bentuknya benar, maka sangat mungkin untuk menggunakan logika silogistik untuk validasi argumen. Konklusi yang tak logis dapa ditentukan dan sebab-sebabnya terisolasi ini merupakan pernyataan ringkas dasar teori dari banyak riset mengenai pemikiran dan logika.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan penalaran induktif, salah satu bentuk lain dari penalaran disebut penalaran induktif. Dalam penalaran induktif sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa membuat keputusan yang tidak terlalu mencerminkan hasil paradigma silogistik yang sudah dipikrkan baik-baik tapi dalam konteks penalaran induktif yang keputusannya berdasarkan pengalaman masa lalu dan kesimpulannya berdasarkan yang dirasa sebagai pilihan terbaik dari sejumlah alternatif.
Pembuatan Keputusan dan Rasionalitas
          Dari bab sebelumnya, tentang pembentukan konsep akhirnya menunjukkan bahwa keseluruhan makhluk hidup membentuk konsep menggunakan ketentuan rasional. Pada diskusi pemikiran silogisme kita belajar bahwa validitas sebuah argumen dapat ditentukan oleh ketentuan logis, bahkan jika kita dikelabui oleh salah satu dari struktur atau isu dari argumen yang salah. Akhirnya, menurut sub bab pengambilan keputusan kita belajar bahwa kaum manusia yang rasional pada umumnya bertindak irasional ketika mengambil keputusan tentang sekumpulan kejadian yang besar.
          Penelitian pada pengambilan keputusan menunjukkan bahwa solusi untuk suatu masalah dipengaruhi oleh faktor memori (keberadaan hipotesis) referensi sudut pandang yang mempengaruhi formulasi masalah, kegagalan untuk menyadari seberapa samakah sebuah kejadian pada populasinya, dan meremehkan signifikansi matematis dari kejadian yang mungkin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar