Rabu, 11 Oktober 2017

Firyal Nabila

                                            Kelupaan dan Mengingat                                           
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Seringkali kita mengalami kelupaan, mengapa demikian? Di sini kita akan membahas alasan-alasan mengapa memori kita terkadang “tidak berfungsi”, sehingga menempatkan kita pada situasi tidak mampu mengingat informasi yang kita inginkan. Sebenarnya, kelupaan terjadi ketika informasi yang kita dapat tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Hal ini disebut kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam long term memory atau disebut juga dengan memori jangka panjang. Terkadang kita juga tidak menyadari bahwa informasi yang kita “pelajari” tidak sungguh-sungguh masuk dalam memori kita.
Sebuah faktor lain yang menyebabkan tejadinya kegagalan penyandian adalah faktor stress. Hukum Yerkes-Dodson (Yerkes dan Dodson, 1908) mendalilkan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain. Ketika tingkat arousal sedemikian kuatnya, ha tersebut menyebabkan kelupaan karena memori yang disimpan mungkin hanya berupa bagian emosional dari pengalaman tersebut, tanpa detail yang jelas (Metcalf, 1998).
Kegagalan konsolidasi (consolidatidon failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang berakibat pada terbentukya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, short term memory bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan infomasi dari STM ke LTM.
Adapun menyebabkan kelupaan adalah amnesia. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan cidera traumatik di otak (traumatic brain injury).

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kelupaan, yaitu :
1.     Decay (secara harfiah berarti “pembusukkan”) adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
2.    Interferensi (interference) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
3.    Interfensi retroaktif (retroactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori-memori lama akibat memori baru.
4.    Interferensi proaktif (proactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori baru akibat memori-memori lama.
5.    Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory clue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut.
6.    Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting) adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman traumatik.
7.    Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

Walaupun seringkali kita kelupaan akan suatu hal, kita juga akan berusaha untuk mengingat. Mnemonik adalah suatu teknik yang memudahkan penyimpanan, atau penyandian, dan pengingatan (recall) terhadap informasi dalam memori. Para peneliti telah merancang sejumlah ragam teknik mnemonik, dan teknik-teknik tersebut melibatkan strategi-strategi seperti imagery dan mediasi (misalnya metode loci dan sistem kata bergantung), karakteristik-karakteristik fonemik dan ortografik (seperti mengingat kata dan mengingat angka), isyarat-isyarat atau pemicu fonemik (fonemic cues) dan imagery mediation (seperti mengingat nama dan metode kata kunci), dan pengorganisasian semantik. Keberhasilan mnemonik dalam memudahkan kinerja memori diatribusikan pada dukungan mnemonik dalam pengorganisasian informasi.

Muhammad Ihza Firdaus



KELUPAAN DAN MENGINGAT
Teori-teori Kelupaan
Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan oleh cidera traumatik di otak (traumatic brain injury). Amnesia retrograde (retrograde amnesia) adalah hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa sebelum terjadinya cedera otak (“retro”=”lama, tempo dulu” memori-memori lama menghilang). Sebagian besar kejadian lenyapnya memori pada kasus amnesia retrograde meliputi peristiwa-peristiwa yang terjadi lima atau sepuluh menit sebelum kecelakaan (kecelakaan itu sendiri umumnya berupa suatu benturan keras, seperti yang terjadi pada kecelakaan mobil atau ketika seorang individu mendapatkan tackle yang keras, seperti di permainan futbol).
Amnesia anterograde (anterograde amnesia) adalah lenyapnya memori mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah cedera (“ante”=”setelah” penderita amnesia anterograde tidak mampu membentuk memori-memori baru). Dalam kasus cedera otak, para pasien seringkali mengalami amnesia retrograde dan anterograde sehingga mereka tidak dapat mengingat peristiwa yang terjadi beberapa menit sebelum kecelakaan, dan saat siuman, mereka juga seringkali tidak mampu mengingat kunjungan-kunjungan awal dari para anggota keluarga dan dari para dokter. Decay adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM (Anda mengingat nomor telepon yang diucapkan operator hingga Anda menemukan sebuah pulpen atau telepon genggam Anda). Decay dapat pula terjadi di LTM, yakni saat informasi yang tidak diakses memudar secara alamiah.
 Kekeliruan-kekeliruan Memori
Memori-memori palsu menurut Loftus dan Palmer (1974) menemukan bahwa memori palsu dapat dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tersebut. Dalam eksperimen mereka, para partisipan menyaksikan klip yang menanyakan suatu kecelakaan mobil, dan selanjutnya mereka diminta memberikan estimasi kecepatan mobil-mobil dalam klip tersebut. Variable independen yang digunakan adalah suatu kata khusus dalam pertanyaan : “seberapa cepat mobil-mobil itu melaju ketika X satu sama lain?” X dapat diganti dengan hit (bertabrakan), smashed (bertabrakan hingga ringsek), collided (bersinggungan), bumped (berbenturan), atau contacted (sekedar bersentuhan). Loftus dan Palmer menemukan bahwa kata “smashed” menghasilkan estimasi kecepatan tertinggi (sekitar 40,8 mph) sedangkan kata “contacted” menghasilkan estimasi kecepatan terendah (sekitar 31.8 mph). Hasil tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa estimasi kecepatan bukanlah diakibatkan oleh kecepatan kendaran itu sendiri, melainkan diakibatkan oleh pemilihan kata yang digunakan sebagai pertanyaan. Memori palsu yang dinyatakan para partisipan tidak hanya meliputi estimasi kecepata, namun juga meliputi “ingatan” akan adanya kaca-kaca yang pecah dilokasi kejadian, sekalipun klip yang sesungguhnya tidak menanyakan hal tersebut! Studi Loftus dan Palmer, serta studi-studi lain, telah menyebabkan berkembangnya kesadaran bahwa pertanyaan-pertanyaan tertentu dapat menyebabkan timbulnya memori yang tidak akurat.


Mengingat
Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar. Terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan hal-hal tertentu agar kita tidak melupakan hal-hal tersebut, dan dengan demikian “mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar (decay) seiring berlalunya waktu.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja Memori
Maintenance rehearsal  (pengulangan pemeliharaan) akan menjaga informasi tetap didalam STM, dan elaborarative rehearsal (pengulangan elaboratif) mendorong informasi STM ke LTM. Secara khusus, fase tidur non-REM (rapic eye movement; gerak horizontal atau vertical yang cepat dari kedua mata selama seseorang tidur, yang menandakan fase tidur lelap dan seringkali menunjukkan berlangsungnya mimpi) membantu kinerja memori deklaratif, dan fase tidur REM membantu kinerja memori procedural.
Teknik-teknik Mnemonik
Mnemonik (mnemonic) adalah suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Dalam mitologi Yunani, Mnemosyne (yang merupakan asal kata mnemonic) adalah ibu dari Sembilan muse (semacam tokoh pujangga) dalam bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Memori dianggap sebagai keterampilan mental tertua dan yang paling dikagumi, memori dianggap sebagai induk dari segala keterampilan lainnya. Diyaniki bahwa jika kita tidak memiliki memori, kita tidak akan pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian, maupun logika.
Metode Loci Metode Loci (method of Loci) adalah suatu metode yang akar penggunaannya dapat dilacak hingga Simonides, yang mampu mengingat tempat duduk setiap tamunya dalam pesta yang diselenggarakannya. Metode loci adalah metode yang megasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sedangkan Metode Kata Kunci sebuah bentuk yang sedikit berbeda dari teknik kata bergantung adalah metode kata kunci (key word method), yang berguna dalam upaya mempelajari kosakata bahasa asing.





Lupa dan ingat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Otak adalah suatu organ terpenting pada tubuh manusia yang merupakan pusat dari system saraf. Volume otak berkisar 1.350 cc dan mempunyai 100 juta sel saraf atau neuron untuk menunjang fungsinya. Otak terletak di dalam kepala, dan mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai pusat regulasi sebagian tindakan yang dialami dan sebagai pusat pengatur organ-organ tubuh (misalnya mengatur kerja jantung, hati, dan lain-lain)
Otak juga merupakan pengendali tubuh. Jika seseorang memiliki otak yang sehat, maka akan mendorong kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, jika otak seseorang dalam kondisi yang tidak sehat, maka itu merupakan penyebab dari segala masalah pada tubuh.
Kemampuan yang dimiliki manusia dalam mengingat dan menyimpan sesuatu kejadian atau pengalaman hidup karena adanya memori dalam otak kita. Dimana dalam memori tersebut tidak akan pernah penuh selama hidup kita. Sebagaimana diibaratkan dalam sebuah komputer yang memiliki RAM (Randoom Acces Memory) yaitu sebuah penyimpanan sementara. Begitu pula dengan otak manusia yang memiliki memori jangka pendek dan jangka panjang. Masing-masing memori manusia memiliki sistem mekanisme kerja yang unik. Hal ini terjadi dengan sendirinya siring dimana manusia melakukan proses mengingat dan menyimpan informasi dalam kehidupan sehari-harinya.
Dari pengalaman sehari – hari, kita memiliki kesan seakan – akan apa – apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Padahal, menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita pelajari, kalau memang sistem akal kita mengolahnya dengan cara yang memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita. Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Pada umumnya orang percaya bahwa lupa terutama disebabkan oleh lamanya tenggang waktu antara saat terjadinya proses belajar sebuah materi dengan saat pengungkapannya. Namun berdasarkan hasil – hasil penelitian, ternyata anggapan seperti itu nyaris tak terbukti.
Lalu, mengapa kelupaan dapat terjadi? Dalam makalah ini akan dibahas alasan – alasan mengapa memori kita kadang “tidak berfungsi”, menempatkan kita dalam situasi tidak mampu meningati informasi yang kita inginkan.

1.2  Rumusan Masalah
a.       Apa saja teori – teori kelupaan?
b.      Apa saja penyebab terjadinya lupa?
c.       Bagaimanakah cara mengatasi lupa?
d.      Bagaimanakah proses mengingat yang dilakukan oleh otak?
e.       Bagaimana cara meningkatkan kinerja memori otak?

1.3  Tujuan Penulisan
a.       Mengetahui teori – teori kelupaan.
b.      Mengetahui penyebab terjadinya lupa.
c.       Mengetahui cara mengatasi lupa.
d.      Memahami proses terjadinya mengingat yang dilakukan oleh otak.
e.       Mengetahui cara untuk meningkatkan kinerja memori otak.











BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori – Teori Kelupaan
Ketika kita dihadapkan dalam pada sebuah informasi, sistem sensorik kita akan secara otomatis mengambil informasi tersebut untuk dibawa ke otak dan disimpan dalam memori. Namun, terkadang informasi tersebut tidak benar-benar tersimpan di memori. Ada beberapa bagian atau bahkan semuanya tidak memasuki memori jangka panjang. seperti halnya ketika dalam pembelajaran, kita sering menghadiri sesi kuliah namun ketika kita dihadapkan pada sebuah soal ujian kita tidak mampu menjawabnya. Nah, inilah yang disebut dengan kelupaan, yaitu peristiwa dimana kita gagal untuk mengingat atau merecall informasi yang telah kita terima sebelumnya. Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan terjadinya kelupaan ini, diantaranya:
a.       Kegagalan Penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam LTM. Hal ini terjadi jika informasi tidak memasuki otak kita melalui reseptor – reseptor sensoris akibat pegaruh sistem atensi, akibatnya, tidak ada informasi yang tidak dapat diingat. Misalnya ketika kita diperkenalkan kepada seseorang dan tidak lama kemudian kita tidak mampu mengingat nama orang tersebut. Kita mungkin bukannya “melupakan” nama itu, tetapi nama tersebut mungkin memang tidak pernah memasuki sistem memori kita. Sebuah faktor lain yang dapat mempengaruhi kegagalan penyandian adalah faktor stress.
b.      Kegagalan Konsolidasi (consolidation failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organic yang terjadi saat pembentukan jejak memmori (memory trace) , yang berakibat pada terbentuknya memori – memori yang tidak sempurna, yang bagi indvidu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, STM bekerja sama dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan informasi dari STM ke LTM.
c.       Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Berbeda dengan kasus yang ada di film – film, amnesia tidak terjadi semudah akibat pukulan di kepala, dan sangat jarang berakibat hilangnya informasi mengenai diri dan identitas individu yang bersangkutan. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff). Penyakit Alzheimer menyebabkan problem – problem memori, dan sebuah penelitian modern mengindikasi bahwa Alzheimer kemungkinan disebabkan oleh molekul – molekul protein yang melekat secara berlebihan di glumatate, yang selanjutnya menghambat fungsi glumatate sebagai pengaktif proses – proses memori di otak (Hoe dkk., 2006). Sindrom Korsakoff menyebabkan problem – problem memori sebagai akibat dari defisiensi serius Vitamin B. seorang Individu dengan riwayat alkoholisme yang ekstrem dan panjang seringkali tidak mengonsumsi cukup makanan yang bisa memenuhi kebutuhan vitaminnya. Akibatnya, terjadilah kerusakan di otak karena sel – sel otak tidak dapat memproses glukosa (yang penting untuk bertahan hidup) tanpa vitamin B1. Para penderita sindrom Korsakoff mengalami kehilangan memori tentang peristiwa – peristiwa tertentu, dan seringkali mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah memori. Mereka sering melakukan konfabulasi (confabulate), yakni membentuk sendiri detail – detail yang hilang ( yang tidak mampu mereka ingat )dari memori mereka.
Amnesia retrograde (retrograde amnesia) adalah hilangnya memori mengenai peristiwa – peristiwa sebelum terjadinya cedera otak. Sebagian besar kejadian lenyapnya memori pada kasus amnesia retrograde meliputi peristiwa – peristiwa yang terjadi lima atau sepuluh menit sebelum kecelakaan (kecelakaan itu sendiri umumnya berupa suatu benturan keras, seperti yang terjadi pada kecelakaan mobil atau ketika seorang individu mendapatkan tackle yang keras, seperti di permainan futbol). Cedera otak tersebut mengganggu penyimpanan memori yang normal. Berdasarkan informasi ini kita dapat menyimpulkan bahwa amnesia retrograde memiliki hubungan kuat dengan kegagalan konsolidasi.
Beberapa orang mengalami kehilangan memori tentang bulan – bulan atau tahun – tahun masa lalunya sebagai akibat dari suatu gradient temporal (temporal gradient). Dalam kasus gradient temporal, hilangnya memori terjadi paling parah pada memori mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi sesaat sebelum cedera dan menurun secara bertahap (incremental) seiring mundurnya waktu. Dengan demikian, memori – memori yang paling lama atau paling kuno justru seringkali masih utuh.
Amnesia anterogade (anterogade amnesia) adalah lenyapnya memori mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi setelah cedera. Dalam kasus cedera otak, para pasien seringkali mengalami amnesia retrograde dan anterograde sehingga mereka tidak dapat mengingat peristiwa yang terjadi beberapa menit sebelum kecelakaan, dan saat siuman, mereka juga seringkali tidak mampu mengingat kunjungan – kunjungan awal dari para anggota keluarga dan dari para dokter.
Amnesia anterograde total sangatlah jarang terjadi, namun kasus Clive Wearing adalah sebuah kasus langka mengenai amnesia anterograde. Suatu kali, Wearing – sebelumnya orang normal – mengalami serangan virus herpes – suatu jenis virus yang sangat lazim, yang umumnya hanya menyebabkan demam ringan. Dalam kasus Wearing,virus tersebut menyerang otaknya, menghancurkan bagian hipokampus dan sebagian lobus temporal dan frontalnya. Akibatnya, Wearing tidak mampu mebentuk memori – memori baru. Dunia Wearing berkisar pada rentang waktu selama 1 – 5 menit. Setiap kali atensi Wearing dialihkan ke hal – hal lain, dia seketika melupakan apa yang barusan terjadi. Setiap saat, setiap perjumpaan adalah sesuatu yang baru baginya. Dalam usahanya menjaga “jejak – jejak” peristiwa yang telah dialaminya, Wearing menggunakan buku harian (diari), namun hasilnya pun tetap berakibat pada perasaan frustasi dan kebingungan.
d.      Decay (secara harfiah berarti “pembusukan”) adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM (mengingat nomor telepon yang diucapkan operator). Decay dapat pula terjadi di LTM, yakni saat informasi yang tidak diakses memudar secara ilmiah. Eksperimen Ebbinghaus yang telah disebutkan sebelumnya adalah sebuah contoh Decay.
e.       Interferensi (Interference) adalah bercampur – baurnya memori – memori yang serupa. Interferensi retroaktif (retroactive interference) terjadi ketika memori – memori baru menghambat pengambilan memori – memori lama. Misalnya saat seseorang menjadi mahasiswa baru, orang tersebut mendapatkan nomor mahasiswa yang sekaligus menjadi nomor absennya. Ia menghapalkan nomor tersebut dan sesudahnya tidak mampu mengingat nomor absennya selama SMA- nomor yang Ia gunakan selama tiga tahun.
Interferensi proaktif terjadi saat memori – memori lama menghambat pengambilan memori – memori baru. Misalnya, seorang mahasiswa terkadang membawa kendaraan pribadi ke kampus, dan seringkali harus parker di tempat tertentu, yang agak jauh dari kampus. Suatu hari, Ia secara kebetulan menemukan tempat parker yang sangat dekat dengan kampusnya. setelah selesai kuliah, pada siang harinya, di mana Ia berada? Ia mungkin berjalan ke tempat parkir yang jauh, tempat Ia biasa memarkir kendaraannya. Memori baru (tempat parkir yang lebih dekat, yang Ia temukan pagi tadi) dihambat oleh memori lama (tempat Ia biasa memarkir kendaraan).
f.        Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory cue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut. Kegagalan pengambilan (retrieval failure) memiliki problematika tersendiri karena sulit dibedakan dengan decay dan kegagalan penyandian. Hal ini sungguh – sungguh problematik terutama bagi orang – orang yang berusaha mengakses suatu memori secara akurat (seperti para detektif yang menginterogasi saksi mata mengenai memori saksi mata tersebut). Upaya mengungkap suatu memori yang sesungguhnya tidak eksis (akibat decay maupun kegagalan penyandian) dapat menyebabkan timbulnya memori palsu (false memory).
g.      Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting) adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan akan pengalaman – pengalaman traumatic. Ketika seseorang menolak membicarakan atau memikirkan suatu pengalaman traumatic, ia mungkin akan mulai melupakan pengalaman tersebut.
h.      Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran – pemikiran, memori – memori, atau perasaan – perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran. Konsep asli Freud tentang represi menyatakan bahwa represi dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi ego. Freud mendalilkan mimpi, hypnosis, dan asosiasi bebas adalah sarana untuk mengungkapkan memori – memori tersebut. Memori yang ditekan (direpres) adalah memori yang disingkirkan seseorang dari kesadarannya, terutama menyangkut memori yang menyakitkan, seperti pelecehan seksual semasa kanak – kanak. Memori – memori tersebut dapat dibawa ke kesadaran melalui psikoterapi.
2.2 Penyebab Terjadinya Lupa
            Pertama, lupa dapat terjadi karena gangguan konflik antara item – item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa. Dalam interference theory( (teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua macam, yairu: proactive interference dan retroactive interference (Reber 1988; Best, 1989; Anderson, 1990).
            Kedua, lupa dapat terjadi pada seseorang karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik sengaja maupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan. a) Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan, kesan, dan dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran. b) karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroaktif. c) Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah dipergunakan.
            Ketiga, lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali (Anderson, 1990). Jika seseorang hanya mengenal atau mempelajari hewan jerapah atau kuda nil lewat gambar – gambar yang ada di sekolah misalnya, kemungkinan ia akan lupa menyebut nama hewan – hewan tadi ketika melihatnya di kebun binatang.
            Keempat, lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat seseorang terhadap proses dan situasi belajar tertentu. Jadi, meskipun seseorang telah mengikuti proses belajar dengan tekun dan serius, tetapi karena suatu hal sikap dan minat orang tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan kepada guru atau dosen) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
            Kelima, menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975), lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian dengan sendirinya akan masuk kea lam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi baru.
            Keenam, lupa tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat saraf otak. Seseorang yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alcohol, dan gegar otak akan kehilangan ingatan atas item – item informasi yang ada dalam memori permanennya.
2.3 Cara Mengatasi Lupa
1. Jangan asal pilih di dalam mengonsumsi makanan!
Hindari konsumsi makanan yang tinggi kadungan MSG, hal ini sangat penting untuk membuat proses aliran darah yang menuju otak menjadi lancar, yang bermafaat pada kekuatan memori. Selain itu, hindari makan-makanan model junk food, tinggi lemak dan tinggi kolesterol.
Tingginya konsumsi kandungan lemak dan kolesterol memberikan dampak buruk pada kesehatan secara umum, termasuk menganggu peredaran darah ke otak.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang bermanfaat untuk mengatasi atau mencegah mudah lupa yang pertama yaitu buah beri yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ otak. Blueberry dan raspberry mengandung antosianin yang berfungsi melindungi neuron otak, yang akhirnya sangat baik untuk menjaga kekuatan daya ingat.
Senyawa fiestin di dalam strawberry berfunsi untuk menjaga kekuatan memori dalam jangka panjang. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi secangkir buah beri setiap hari (selama beberapa bulan) bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat.
Kesimpulan yang didapat dari sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Brigham and Women's Hospital (BWH), Amerika Serikat, menemukan bahwa asupan tinggi buah yang kaya flavonoid seperti stroberi dan bluberi, dapat menunda penurunan daya ingat (memori) pada perempuan hingga 2,5 tahun.
Tim peneliti menggunakan data dari Nurses Health Study dari 121.700 perempuan berusia antara 30 dan 55 tahun, mereka diminta menyelesaikan kuesioner kesehatan dan gaya hidup, yang dimulai dari tahun 1976. Sejak tahun 1980, peserta disurvei setiap empat tahun mengenai frekuensi mereka dalam mengonsumsi makanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bluberi dan stroberi berkaitkan dengan pencegahan penurunan memori. 
 Selain meningkatkan memori, manfaat lainnya buah seperti blueberry yaitu untuk mencegah penuaan, menjaga fungsi indra penglihatan, mencegah pertumbuhan beberapa tipe kanker, meminimalkan risiko alzeimer, mencegah penyakit jantung, mencegah kerusakan DNA, menghilangkan bakteri berbahaya pada dinding kemih dan mencegah infeksi saluran kencing. 

Buah Apel memiliki nutrisi penting yang terdiri dari vitamin, mineral, kalsium, fosfor dll, Konsumsi satu buah apel secara rutin pada setiap harinya, dipercaya mampu memperbaiki kerusakan sel dan jaringan pada otak. Buah jeruk yang merupakan sumber vitamin C, mampu berperan sebagai antioksidan yang berfungsi untuk menangkal serangan radikal bebas dan memperbaiki sel-sel dalam tubuh termasuk otak. Buah anggur juga memiliki fungsi penting dalam menjaga dan memperbaiki sel tubuh yang mengalami kerusakan, menyembuhkan gejala amnesia, dan menjaga kemampuan daya ingat. Hal ini karena di dalam anggur ada kandungan antioksidan tinggi.
Kuning telur sangat kaya nutrisi, kandungan kolin di dalamnya memiliki manfaat penting bagi perkembangan otak. Sehingga anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan dianjurkan untuk mengkonsumsi telur. Ikan laut seperti tuna dan salmon kaya akan kandungan omega 3. Rajin konsumsi ikan yang kaya akan kandungan omega-3 berkhasiat untuk memperlancar proses pengiriman signal menuju ke otak. Adapun kekurangan kandungan tersebut mengakibatkan gangguan mood, depresi, autisme, kurang konsentrasi, hingga masalah hilangnya memori.
Buah bit mengandung vitamin B bermanfaat menjaga fungsi otak, utamanya dalam hal mengingat. Selain itu, buah bit segar dipercaya sebagai obat alami anti-depresi sejak jaman dahulu. Buah bit juga berfungsi mengikat folat, yang ujung-ujungnya bermanfaat untuk kemampuan memori otak.
Sayuran seperti kubis, kembang kol dan brokoli memiliki banyak nutrisi dan vitamin, yang berperan untuk kesehatan organ otak, agar kemampuan berpikir tidak mengalami gangguan (alias pikun). Cabai mengandung capsaicin, yang bekerja untuk membuat saraf-saraf dalam tubuh, termasuk saraf otak menjadi lebih tenang dan meningkatkan produki hormon endorfin yang bermanfaat untuk menjaga kemampuan konsentrasi.
Kacang-kacangan kaya vitamin E yang memiliki peran besar dalam kesehatan organ otak, termasuk kemampuan memori agar tetap terjaga sampai tua. Vitamin E mencegah lemahnya kemampuan memori. Kacang kenari mengandung omega 3 yang bermanfaat besar bagi organ otak. Kacang mede mangandung magnesium yang berfungsi mengoptimalkan pasokan okigen ke sel-sel otak.
Kandungan choline mampu meningkatkan daya ingat dan daya pikir. Hati ayam, kedelai, dan telur memiliki choline yang cukup tinggi. Dengan mengkosumsi makanan tersebut secara teratur (tidak berlebihan), bermanfaat untuk meningkatkan daya pikir.
2. Pastikan Peredaran Darah Lancar
            Tidak jarang ada orang yang tiba-tiba lupa pada sesuatu yang biasa dihafalnya, setelah diperiksa ternyata ada masalah pada aliran darah di kepala.
Untuk itu, sangat penting menjaga kondisi peredaran darah di tubuh, termasuk peredaran darah ke organ otak. Tidak heran, orang yang mengalami masalah peredaran darahnya tidak lancer mengalami kesulitan dalam memanggil informasi terdahulu yang tersimpan di pikirannya. Untuk menjaga kelancaran aliran darah di tubuh, maka perlu menjaga aktivitas fisik yang cukup, lakukan olahraga seperti bersepeda, jogging, dll selama 30 menit dalam setiap harinya (minimal 4 kali dalam seminggu). Berolahraga secara rutin juga akan memperlancar peredaran oksigen di dalam otak. Suplai oksigen yang lancar ke organ otak berguna untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir, serta membantu dalam pertumbuhan sel-sel baru di dalam organ otak.
Hindari makanan yang berpotensi mengganggu peredaran darah di dalam tubuh, penting untuk mengkonsumsi makanan yang sehat.
3.       Istirahat Cukup
Tubuh dan pikiran perlu diistirahatkan setelah seharian beraktivitas. Umumnya waktu tidur adalah 7 jam dalam sehari, tidur yang cukup adalah hal yang penting agar memori otak tetap optimal. Hal ini berdampak baik pada kemampuan mengingat Anda.
4.       Banyak Mengonsumsi Air Putih
Untuk mengembalikan kemampuan dalam mengingat, maka perlu minum banyak air putih. Minum air putih yang mencukupi bagi kebutuhan tubuh, mengoptimalkan seluruh fungsi organ tubuh, termasuk fungsi otak akan berfungsi lebih baik.
2.4 Proses Mengingat yang Dilakukan oleh Otak
Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi bahwa kemampuan mengingat dan kemampuan melupakan adalah kemampuan yang penting dan bermanfaat. Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses – proses neural yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar. Meskipun demikian, terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan hal – hal tertentu agar tidak melupakan hal – hal tersebut, dan dengan demikian “mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar decay sieirng berlalunya waktu- artinya, dalam situasi – situasi tertentu, kita mengambil alih proses – proses memori kita.
Lalu, bagaimana proses mengingat itu berlangsung? Proses mengingat berlangsung melalui tiga tahap. Berikut ini tahap-tahap tersebut :
1.      Tahap pertama adalah belajar. Melalui belajar orang menerima informasi dari lingkungan. Pemerolehan informasi dapat dilakukan dengan sadar dan bertujuan (intentional learneing) melalui perhatian dan konsentrasi terhadap sesuatu yang ingin dipelajari. Tetapi informasi dapat diterima tanpa tujuan untuk mengingatnya (incidental learning). Anda harus memperhatikan proses ini, agar anak Anda memiliki daya ingat yang baik. Optimalkan proses belajar anak Anda.
2.      Tahap kedua adalah penyimpanan (retention): informasi yang diterima memori jangka pendek (short-term memory), yakni hanya mengingat-ingat informasi dalam beberapa detik sampai beberapa jam. Informasi ini perlu ditransfer ke dalam memory jangka panjang (long-term memory) agar dapat disimpan dan diingat lebih lama, bahkan mungkin bertahan seumur hidup. Salah satu yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk membantu proses ini adalah dengan menyediakan jam tidur yang cukup bagi anak.
3.      Tahap ketiga adalah mengingat kembali informasi yang telah diterima dan tersimpan dalam memori jangka panjang. Pada tahap inipun orang tua juga bisa berperan. Misalnya dengan memberikan suasana kondusif bagi anak agar ia lebih mudah mengingat segala hal yang telah dipelajari. Ketiga tahap tersebut sama-sama pentingnya untuk diperhatikan jika Anda menginginkan anak Anda memiliki daya ingat yang prima. Selalu ingatlah, bahwa daya ingat meliputi tiga tahap ini. Anda bisa berperan pada ketiganya.
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan merupakan proses perilaku yang menyangkut pencatatan / penyandian (encoding), penyimpanan (storage) dan mengingat kembali (retrieval).
Proses penyandian ( encoding ) merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori. 
 Proses kedua adalah penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding).
 Proses berikutnya adalah mengingat kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mengingat kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara :
a.       Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi di masa lalu tanpa  adanya petunjuk.
b.      Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk.
c.       Redintegrative, yaitu : proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep.
Daerah otak yang berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks cerebrum, sistem limbik, dan cerebellum. Lobus temporalis dan sistem limbik penting untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan jangka panjang. Hipokampus, merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam ingatan jangka dan pendek yang melibatkan integrasi berbagai ragsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Pengaksesan dan manipulasi simpanan jangka panjang ini melalui operasi working memory dilaksanakan oleh daerah prafrontalis korteks cerebrum. Selain itu, hipokampus dan daerah disekitanya berperan penting dalam ingatan deklaratif-ingatan mengenai fakta yang sering terbentuk setelah hanya sekali pengalaman. Berbeda dengan peran hipokampus, daerah sekitar lobus temporalis dan sistem limbik, serebelum berperan penting dalam ingatan prosedural, melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melaui latihan berulang.
2.5 Cara Meningkatkan Kinerja Memori Otak
            Pemusatan perhatian kepada stimuli dalam lingkungan akan meningkatkan kecenderungan memori memasuki sistem sensorik dan memasuki STM. Maintenance reherseal (pengulangan pemeliharaan) akan menjaga informasi tetap di dalam STM, dan elaborative reherseal (pengulangan elaborative) mendorong informasi STM ke LTM. Kita juga telah mengetahui bahwa prinsip kekhasan penyandian (encoding specificity principle) dapat menyebabkan meningkatkan potensi pengambilan memori dari LTM dengan menyediakan isyarat cue yang dapat menyediakan akses ke jejak – jejak memori. Penelitian dalam bidang konsolidasi memori telah menunjukkan bahwa orang – orang yang mempelajari tugas – tugas yang memerlukan memori deklaratif atau tugas – tugas yang memerlukan memori procedural menunjukkan peningkatan kinerja memori dalam tugas – tugas tersebut apabila para partisipan yang bersangkutan diijinkan tidur selama interval retensi.
            Tetapi ada cara lain untuk meningkatkan memori adalah menggunakan teknik – teknik yang dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan (retrieval), yang disebut teknik mnemonic.
            Teknik mnemonic adalah suatu tekik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Dalam mitologi Yunani, Mnemosyne ( yang merupakan asal kata mnemonic) adalah ibu dari Sembilan muse (semacam tokoh pujangga) dalam bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Memori dianggap sebagai induk dari segala keterampilan mental tertua dan yang paling dikagumi; memori dianggap sebagai induk dari segala keterampilan lain. Diyakini bahwa jika kita tidak memiliki memori, kita tidak akan pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian, maupun logika.
            Metode Loci (Method of Loci) adalah suatu metode yang akar penggunannya dapat dilacak hingga Simonedes, yang mampu mengingat tenpat duduk setiap tamunya dalam persta yang diselenggarakannya. Metode Loci adalah metode yang mengasosiasikan objek – objek tertentu di lokasi yang ditentukan dalam benak. Dengan secara mental mengunjungi tempat atau lokasi tersebut, individu yang bersangkutan dapat mengingat item yang diperlukan. Lokasi (Loci) tersebut dapat berupa suatu kamar, sebuah jalan yang sering dilalui, atau bahkan sebuah rumah.
            Sistem Kata Bergantung Sistem (peg word system), atau daftar kata bergantung (peg list system), memiliki sejumlah ragam, namun ide dasarnya adalah seseorang mempelajari serangkaian kata yang berfungsi sebagai “gantungan” untuk “menggantungkan” item – item yang dihapalkan. Hal tersebut dapat dianalogikan dengan sebuah gantungan pakaian tenpat kita dapat menggantung topi, syal, dan jaket.
Metode Kata Kunci sebuah bentuk yang sedikit berbeda dari teknik kata bergantung adalah metode kata kunci (key word method) , yang berguna dalam upaya mempelajari kosakata bahasa asing (Atkinson, 1975; Atkinson & Raugh, 1975; Raugh & Atkinson, 1975)
Teknik – teknik Verbal terdapat sejumlah teknik tambahan yang anda dapat gunakan. Salah satu teknik menggunakan akronim (acronym) , yakni kata yang dibentuk berdasarkan huruf – huruf pertama dalam sebuah frase atau kumpulan kata – kata. Akronim berfungsi sebagai suatu isyarat atau pemicu bagi kata – kata yang harus dihapalkan; akronim tersebut menyediakan informasi mengenai urutan kata – kata atau nama – nama yang harus dihapalkan; akronim juga menyediakan informasi mengenai jumlah item yang perlu dihapalkan; dan akronim berfungsi sebagai “kata pemicu” untuk mengingat kata – kata yang tidak diikutsertakan dalam akronim tersebut.
Penggunaan teknik – teknik mnemonic dapat meningkatkan dasar pengetahuan khusus seseorang (yang merupakan prasyarat kepakaran), namun pengorganisasian pengetahuan tetap merupakan elemen yang vital. Sebuah sistem lain yang berhubungan dengan mnemonic adalah pembentukan akrostik (acrostic), yakni sebuah frase atau kalimat yang di dalamnya huruf – huruf pertama diasosiasikan dengan kata – kata yang harus diingat. Kings Play Chess on Fine Grained Sand adalah sebuah akrostik yang seringkali digunakan oelh para mahasiswa biologi untuk mengingat kingdom, phylum, class, order, family, genus, species. Kalimat – kalimat yang aneh, yang bermakna, atau yang melibatkan elemen visual, adalah kalimat – kalimat yang paling mudah diingat.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Lupa adalah suatu kondisi dimana suatu informasi yang telah disimpan dalam memori otak jangka panjang hilang (Long term Memory).
Ingatan atau sering disebut memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan merupakan proses perilaku yang menyangkut pencatatan / penyandian (encoding), penyimpanan (storage) dan mengingat kembali (retrieval).
Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mengingat kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara :
d.      Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi di masa lalu tanpa  adanya petunjuk.
e.       Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk.
f.        Redintegrative, yaitu : proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep.
Daerah otak yang berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks cerebrum, sistem limbik, dan cerebellum. Lobus temporalis dan sistem limbik penting untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan jangka panjang. Hipokampus, merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam ingatan jangka dan pendek yang melibatkan integrasi berbagai ragsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Pengaksesan dan manipulasi simpanan jangka panjang ini melalui operasi working memory dilaksanakan oleh daerah prafrontalis korteks cerebrum. Selain itu, hipokampus dan daerah disekitanya berperan penting dalam ingatan deklaratif-ingatan mengenai fakta yang sering terbentuk setelah hanya sekali pengalaman. Berbeda dengan peran hipokampus, daerah sekitar lobus temporalis dan sistem limbik, serebelum berperan penting dalam ingatan prosedural, melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melaui latihan berulang.

3.2  Saran
Penulis berharap tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca serta dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam penulisan makalah yang lain. Serta dapat memberikan informasi atau pengetahuan yang bermanfaat dan membantu pembaca mengenai teori tentang lupa dan mengingat.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis juga menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk ke  depannya agar dapat lebih baik lagi.

















DAFTAR PUSTAKA
Solso, dkk.2008, Psikologi Kognitif, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama
Muhibbin Syah.2013, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
http://www.untukku.com/artikel-untukku/proses-mengingat-dan-memori-untukku.html
http://kesehatantubuh-tips.blogspot.com/2016/08/cara-menghilangkan-kebiasaan-lupa.html