Selasa, 05 Desember 2017

Alvy Arimatul Hamim

Nama : Alvy Arimatul Hamim
NIM   : 16410105
Sensasi, Persepsi, dan Atensi
1.  Sensasi
Sensasi pada dasaranya adalah tahapan awal dalam menerima informasi. Sensasi (Sensation) berasal dari bahasa latin “sensatus” yang artinya dianugrahi dengan indra. Secara sederhana, sensasi diartikan sebagai aspek kesadaran paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita. Sensasi merupakan deteksi energi fisik yang direfleksikan oleh objek-objek fisik yang terjadi ketika energi dalam lingkungan eksternal atau internal tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ indra.
Sensasi meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan dan perabaan. Contohnya seperti kita mampu merasakan temperatur yang tinggi dalam suatu ruangan, melihat warna hijau hamparan persawahan, dan menikmati rasa permen yang manis dan lezat. Sensasi adalah salah satu dari tiga komponen utama kesadaran menurut psikologi strukturalis, selain citra dan afeksi. Suatu sensasi dinilai sebagai suatu objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rakhmat, 1994) menyatakan bahwa sensasi merupakan pengalam elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama berhubungn dengan kegiatan alat indra.
Fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangatlah penting. Melalui alat indra manusia dapat memahami lingkungannya. Lebih dari itu, manusia dapat memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
2.  Persepsi
Persepsi (perseption) berasal dari bahasa latin “perceptio”, “percipere” yang artinya menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan,  bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas berarti pandangan, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. (leavitt, 1978)
Persepsi adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang ligkingan sekitar. Persepsi meliputi semua sinyal dari sistem saraf yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari orgam mengindra. Misalnya seperti penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang merupakan media molekul bau / aroma, dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penenrimaan isyarat secara pasif, tapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan harapan, dan harapan. Persepsi bergantung pada fungsi komplek sistem saraf, tapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Istilah persepsi sering dikaitkan dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja. Sebaliknya, persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan kenangan pada masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek.

Jenis Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.
Persepsi Visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
Persepsi Auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
Persepsi Perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
Persepsi Penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
Persepsi Pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah. Persepsi Selektif
Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.
3.  Atensi
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.
Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsang membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan.
Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak. Groover menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi persepsi dan ingatan adalah perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat 5 jenis perhatian, yaitu
1.     Perhatian selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada situasi di mana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus. Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.
2.    Perhatian terfokus (Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi di mana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi dari sumber yang berada langsung di depannya.
3.    Perhatian terbagi (Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4.    Perhatian yang terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk mencegah kehilangan sinyal.
5.    Kurang perhatian (Lack of Attention)
Kurang perhatian merupakan situasi di mana penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki pencahayaan yang buruk.

Jenis fungsi atensi
Terdapat tiga fungsi dalam melakukan atensi terkendali
Deteksi sinyal
Bertugas untuk mendeteksi kemunculan dari rangsang khusus.
Atensi selektif
Memilih suatu rangsang tertentu dan mengabaikan rangsang lainnya.
Atensi terbagi
Menempatkan sumberdaya atensi secara bijaksana untuk mengkoordinasi pelaksanaan beberapa tugas sekaligus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar