Selasa, 05 Desember 2017

Rizka Amalia

PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kepner-Tregoe melihat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan melalui suatu langkah dalam proses yang rasional. Adapun langkah dalam pemecahan masalah dapat diartikan sebagai suatu proses dari mengamati dan pengenalan serta usaha mengurangi perbedaan antara situasi sekarang dengan yang akan datang. Sedangkan keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih alternatif/kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau kolektif.
Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses identifikasi, mencari penyebab, pemilihan alternatif dan mengantisipasi hambatan yang mungkin menghalangi terlaksananya keputusan. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara teoritis dan realistis, bagaimana cara membuat suatu keputusan.
Teknik Pengambilan Keputusan
1.     Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2.    Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.
3.    Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.
4.    robability ; Teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut G. R. Terry :
1.     Merumuskan problem yang dihadapi
2.    Menganalisa problem tersebut
3.    Menetapkan sejumlah alternative
4.    Mengevaluasi alternative
5.    Memilih alternatif keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut Peter Drucer :
1.     Menetapkan masalah
2.    Manganalisa masalah
3.    Mengembangkan alternative
4.    Mengambil keputusan yang tepat
5.    Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif
Masalah merupakan kesenjangan antara das sollen atau teori dengan das sein atau fakta empiris; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan implementasi kebijakan. Dalam masalah terdiri dua jenis masalah, yaitu:
a.           Masalah Sederhana (Simple Problem),
Ciri dari masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang memiliki sangkut paut dengan masalah lain), tidak mengandung konsekuensi yang besar, pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam.
Pemecahan masalah dilakukan secara individual. Teknik yang biasa digunakan, dilakukan atas dasar intuisi, pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatannya
b.          Masalah Rumit (Complex Problem),
Ciri dari masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Pemecahan masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf pembantunya. Jenis dari masalah ini adalah masalah yang terstruktur (struktur problems) dan masalah yang tidak terstruktur (unstructured problems).
c.    Masalah yang Terstruktur,
Merupakan masalah yang jelas faktor penyebanya, bersifat rutin dan biasanya timbul berulang kali sehingga pemecahanya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan keputusan yang bersifat rutin, repetitif dan dibakukan. Sifat pengambilan keputusannya adalah. relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan penyusunan metode, prosedur, atau program tetap.
d.    Masalah yang tidak Terstruktur,
Merupakan penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif. Sifat pengambilan keputusannya adalah, relatif lebih sulid dan lebih lama, diperlukan teknik pengambilan keputusan yang bersifat non-programmed decision-making.

Teknik pemecahan masalah:
a.    Curahan Pendapat (Brainstorming) dan Konsensus.
Suatu metode untuk menghasilkan ide gagasan yang banyak mengenai topik tertentu secara kreatif dan efisien. Penyampaian ide-ide dilakukakn melalui proses yang bebas dari penilaian dan kritik. Prosesnya:
·                          Topik atau masalah dirumuskan dan ditulis dengan jelas
·                          Tiap anggota tim secara bergantian memberikan idenya. Tak ada penilaian atau kritik
·                          Begitu ide disampaikan ditulis pada kertas flipchart atau papan tulis dengan huruf yang dapat dibaca.
·                           Demikian proses penyampaian ide terus berlangsung sampai ide tersebut habis.
·                          Jika diperlukan, lakukan klarifikasi, penyederhanaan dan kombinasi.
Keunggulan Brainstorming:
o   Adanya spektrum pengetahuan yang lebih luas.
o   Pencarian alternatif keputusan lebih luas & variatif.
o   Adanya kerangka pandangan / perspektif yang lbh lebar.
o   Resiko keputusan ditanggung kelompok.
o   Karena keputusan kelompok, setiap individu termotivasi untuk melaksanakan (shared value ) .
o   Dapat terwujudnya kreativitas & inovasi yang lbh luas, karena adanya berbagai pandangan.
o   Kelemahan Brainstorming
o   Memakan waktu dan biaya lebih.
o   Efisiensi pengambilan keputusan menurun.
o   Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
o   Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan mencerminkan keinginan kelompok.
b.    Konsensus
Ide pokok dari konsensus adalah, kesepakatan tentang masalah dan cara pemecahan. Sangat efektif digunakan jika mereka yang terlibat memiliki pengetahuan yang relatif sama. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi & memilih alternatif keputusan terbaik. Digunakan kriteria dan bobot dengan angka-angka (skoring). Manfaatnya, dapat mengurangi subyektivitas sehingga penilaian dapat menjadi lebih obyektif, serta dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pemilihan alternatif proyek, pemilihan pegawai teladan dsb.



NAMA : RIZKA AMALIA
NIM : 16410070


Tidak ada komentar:

Posting Komentar