Jumat, 08 Desember 2017

FIKROTUL BARIZAH
16410006
Kesadaran manusia
Kesadaran adalah kesiagaan seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran, dan sensasi-sensasi fisik. Psikologi ilmiah berawal dari abad ke-19 sebagai studi terhadap pengalaman-pengalaman sadar.  Dalam kutipan termasyhur dari William James,” psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental”, kehidupan mental berarti kehidupan mental yang sadar. Kemudian pada awal abad ke-20 kesadaran, sebagai suatu topik, hampir disingkirkan sama sekali dari ranah psikologi oleh para pengikut ideologi psikologi yang dominan pada masa itu, yakni behaviorisme, yang di pimpin oleh John Watson dan B.F. Skinner. Pada perang ini kesadara tetap bertahan dan kekuatan “antikesadaran” di takdirkan kalah. Hal ini di karenakan metode-metode dan doktrin-doktrin behaviorisme sedemikian angkuhnya sehingga topik yang autentik pun di anggap tabu.  Era 1990-an menjadi dekade keemasan bagi studi-studi kesadaran, yang di tandai oleh membanjirnya publikasi dan minat-minat ilmiah mengenai kesadaran. Minat kesadaran terus berkembang hingga saat ini.
Kita memerlukan konstruk-konstruk untuk mempelajari hal yang bersifat abstrak. Zeman membagi kesadaran dalam empat kategori : (1) kondisi terjaga, yakni ondisi saat kita mempersepsi dan berinteraksi (2) pengalaman, yang meruakan kesiagaan setiap saat terhadap peristiwa-peristiwa yang berlangsung di sekeliling kita (3) kondisi mental, yang meliputi keyakinan, harapan, niat dan hasrat (4) kesadaran diri, yang meliputi rekognisi-diri, pengeahuan diri, perasaan kepemilikan atas pikiran-pikiran, ide-ide dan perasaan kita sendiri.
Kesadaran memiliki suatu kerangka kerja yang dinamakan AWAREness. Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja tersebut adalah Attention, Wakefullness, Architecture, Recall of knowledge, dan Emotiv. Selain itu juga terdapat atribut skunder yang yang tercakup dalam kerangka kerja ini yakni novety, emergence, selectivity, dan subjectivity.
Baars dan McGovern mengajukan sejumlah fungsi kesadaran. Fungsi pertama adalah fungsi konteks-setting yakni fungsi dimana sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang kedalam memori.  Fungsi ini berperan untuk menjernihkan pemahaman mengenai stimulus yang bersangkutan. Fungsi yang kedua adalah adaptasi dan pembelajaran, yang mendalilkan keterlibatan sadar di perlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses.  Yang ketiga yakni prioritisasi dan fungsi akses dimana kesadaran di perlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang terseda di tingkat ketidaksadaran. Fungsi keempat yakni fungsi rekrutmen dan kontrol dimana kesadaran memasuki sistem-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Yang kelima adalah pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif yang berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu penambilan keputusan dan penerapan kendali.  Fungsi keenam adalah deteksi dan pennyuntingan kekeliruan. Ini berfokus pada kesadaran yang memasuki sistem norma kita yang berada ditataran ketidakcsadaran sehingga kita yang sadar kemudian mengetahui saat kita berbuat kekeliruan. Fungsi ketujuh adalah monitor diri, dalam bentuk refleksi-diri percakapan internal,  dapat membantu kita mengendalikan fungsi sadar dan tidak sadar dalam diri kita.  Dan fungsi yang terakhir adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas. Fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam situasi yang telah dapat di prediksikan, namun sekaligus memungkinkan  kita memasuki sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi yang tidak terduga.
Tingkat kesaran yang kita ketahui juga bervariasi, dan memiliki sejumlah tingkatan.  Yang pertama akan kita bahas yakni tidur, menurut penelian yang menggunakan EEG, dapat diketahui lima karakteristik gelombang otak yang menunjukan aktivitas elektrik saat manusia terjaga dan ke empat tahap saat tidur. Pada tahap pertama, seseorang terjga dan rekaman EEG-nya menampilkan pola aktivitas cepat dngan amplitudo rendah yang selanjutnya menjadi gelombang delta yang lambat dengan voltase yang tinggi. Selama tahap tertidur lelap, kesadaran sangat berkurang. Tahap tidur lelap ini di gantikan oleh tidur REM yang menandai adanya mimpi. Tahap pertama adalah mengantuk, tahap kedua dicirikan dengan kumparan tidur yang berupa lonjakan ritmik aktivitas EEG yang berkisar 12-15 Hz. Tahap 3 terdapat gelombang delta yang rendah berkisar 1-4 Hz. Tahap 4  seseorang yang tidur sulit untuk di bangunkan. Dan masih banyak lagi tingkat ketidaksadaran kita seperti bermimpi, penggunaan obat dan meditasi.
Beberapa model kesadaran kontemporer yang paling berpengaruh adalah model DICE dari Schacter dan model teori medan kerja global dari Baars.

Proses otomatis adalah proses yang tidak dapat dikendalikan tanpa disertai niat atau kesiagaan eksternal yang berlangsung dengan sangat efisien. Sepanjang sejarah, kesadaran pernah dianggap sebagai suatu ambang batas aktivasi ,suatu metafor mengenai kebaruan, suatu lampu sorot dan suatu metafor yang terintegrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar