Rabu, 06 Desember 2017

ADHETIO RINOLVA PUTRA

ADHETIO RINOLVA PUTRA
16410162
Menjelaskan mengenai pemecahan masalah dan Pengambilan Keputusan
Hal apa yang paling dekat dengan seorang manusia ketika menjalani kehidupannya, tentu setiap orang memiliki jawabannya sendiri tergantung apa yang paling dekat dengan dirinya, orang dengan pengetahuan agama yang luas dan sering membicarakan tentang agama maka mungkin akan mengatakan bahwa sesuatu yang paling dekat dengan manusia adalah kematian dan berbagai latar belakang lainnya. Masalah adalah salah satu yang cukup dekat dengan kita. Adanya permasalah menuntut kita untuk menyelesaikannya bukan melarikan diri dari mereka. Karena melarikan diri dari masalah sama dengan menanam masalah agar tumbuh lebih besar.
Lalu apakah pemecahan masalah itu, pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi jalan keluar untuk suatu masalah yang yang spesifik. Kita menemukan masalah dalam kehidupan sehari-hari kita, sehingga kita akan membuat suatu cara untuk menanggapi, memilih, dan menguji merespon yang kita dapatkan untuk memecahkan suatu masalah.
Psikolog kognitif berfokus pada pendefinisian proses kognitif yang termasuk dalam representasi internal. Baru-baru ini ada penelitian yang mampu mendefinisikan struktur kognitif secara sistematis yang dihubungkan dengan aktivitas pemecahan masalah. Sebuah model yang dapat enggambarkan adanya hubungan antara struktur memori dan jaringan semantik selama proses pemecahan masalah.
Dalam proses pemecahan masalah, memiliki beberapa tahapan sistematis agar mencapai solusi yang diinginkan, yakni dengan beberapa hipotesis dan evaluasi atas pembentukan solusi yang diharapkan. Pemecahan masalah dapat menghasilkan solusi yang tepat, apabila subjek dapat mengidentifikasi permasalahan, lalu merepresentasikan –nya, merencanakan dan mengevaluasi solusi dan rencana, serta mengevaluasi keduanya. Hal ini merupakan aktivitas pemecahan masalah yang disusun berdasarkan hipotesis-hipotesis dan keberanian dalam bersikap atau berprilaku. Pada umumnya sebuah solusi muncul saat pada sebuah situasi yang dalam penganut gestalt disebut sebagai insight yang merupakan sebuah momen brilian dimana semua puzzle dapat disusun dengan mengekplorasi bagian terkecil dari pengetahuan yang kita miliki.
Seringkali, kita berasumsi bahwa kebanyakan orang hanya kreatif dalam bidang tertentu saja. Sebenarnya, ada bermacam macam kreativitas lain dalam diri manusia, tetapi seringkali kita tidak menyadari dan tidak mengetahuinya. Kreativitas adalah suatu aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis ( selalu dipandang menurut kegunannya). Berdasarkan definisi tersebut, berarti proses kreativitas bukan hanya sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja ( meskipun sebagian besar orang yang kreatif hampir selalu menghasilkan penemuan, tulisan, maupun teori yang bermanfaat. 
Berdasarkan sejarah psikologi kognitif, Wallas (1926) menjelaskan bahwa ada 4 tahapan dalam proses kreatif yaitu :
1. Persiapan : Memformulasikan suatu masalah dan membuat usaha awal untuk memecahkannya.
2. Inkubasi : Masa dimana tidak ada usaha yang dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah dan perhatian dialihkan sejenak pada hal lain.
3. Iluminasi : Memperoleh insight ( pemahaman yang mendalam) dari masalah tersebut
4. Verifikasi : Menguji pemahaman yang telah di dapat dan membuat solusi.
Ada beberapa hal yang membuat perbedaan kreativitas dari seseorang dimana cara mereka mendapatkan sebuah pengetahuan akan berpengaruh misalkan mereka yang mendapatkan pengetahuan dengan cara mengimajinasikan sebuah hal maka mereka akan lebih kreatif dari mereka yang menyelesaikan sebuah soal matemtika dengan hanya memasukan rumus lalu mengolah angka. Kemudian lingkungan juga akan mempengaruhi bagaimana kesempatan dan dukungan yang diberikan lalu motivasi baik secara internal maupun eksternal juga mempengaruhi kreatifitas dari setiap individu.
geary (2005) menyatakan bahwa intelegensi dapat di definisikan dalam hal perbedaan individu dalam bereaksi terhadap waktu, waktu inpensi dan kerja memori yang secara defakto di ukur melalui tes intelegensi standar
permasalah tentang integensi belum terlalu dalam pada zaman ini namun dengan perkembangan berbagai penemuan yang mampu melihat proses langsung yang terjadi didalam otak seperti dengan melihat proses pemusatan glokasa, bagian yang mengalam kenaikan suhu dan berbagai hal lainnya manusia bisa mencari tahu bahwa saat stimulus ini maka bagian ini yang akan bekerja sedangkan saat diberikan sebuah stimulus yang berbeda maka akan menghasilkan sebuah pemusatan kerja gula dan suhu yang berbeda itu berarti bahwa setiap stimul memiliki bagian khusus yang akan memproses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar