Rabu, 06 Desember 2017

Nurul Amalia Syahrullah Yulianto

Nama : Nurul Amalia Syahrullah Yulianto
NIM : 16410165

Bahasa

Bahasa merupakan komponen penting dalam berkomunikasi. Semua orang dari berbagai kalangan pasti menggunakan bahasa dalam berkomunikasi, baik dengan orang lain maupun dengan diri sendiri. Bahasa juga digunakan dalam pertukaran suatu informasi, yang artinya bahasa juga mempunyai peran dalam proses kognitif. Jika seseorang tidak mengerti suatu bahasa, tentunya informasi tersebut tidak bisa dimasukkan ke dalam kognitifnya. Bahasa merupakan suatu yang dinamis, yaitu selalu mengalami perubahan.
Ada area-area dalam tubuh manusia yang berperan dalam bahasa, yaitu area broca dan area Wernicke. Area broca berfungsi dalam produksi bahasa, sedangkan area Wernicke berfungsi dalam pemahaman bahasa. Ketika seseorang mengalami kerusakan pada area Wernickenya, dia mungkin masih bisa berbicara dengan normal, namun tidak dapat memahami kata-kata baik secara lisan maupun tulisan.
a. Fonem
Fonem merupakan unit terkecil dari bahasa yang terdapat dalam suatu kata yang tidak memiliki makna. Fonem dihasilkan dari kerjasama antara beberapa koordinasi tubuh seperti paru-paru, pita suara, larynx, bibir, lidah, dan gigi, yang apabila koordinasi tersebut bekerja dengan baik, maka akan menghasilkan suara yang dapat dipahami oleh seorang pendengar. Contoh fonem antara lain; bunyi ee dalam kata heat, bunyi i dalam kata hit, dan lain-lain.

b. Morfem
Morfem juga merupakan unit terkecil dari bahasa. Namun, berbeda dengan fonem, morfem memiliki makna. Morfem dapat berupa kata-kata seperti prefiks (awalan), sufiks (akhiran), ataupun kombinasi prefiks-sufiks. Morfem terbagi menjadi dua, yaitu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas yaitu suatu kata yang berdiri sendiri sehingga menghasilkan suatu makna, contohnya yaitu color. Morfem terikat yaitu suatu kata yang digabungkan dengan kata lain sehingga menghasilkan makna yang berbeda. Misalnya kata use digabungkan dengan kata less menjadi useless yang berarti tidak berguna.
c. Tata Bahasa Transformasional
Ialah perubahan dalam bentuk tata kalimat namun masih menghasilkan makna yang sama. Contohnya, kalimat “kucing dikejar anjing” diubah menjadi “anjing mengejar kucing”. Meskipun terjadi perubahan dalam tata kalimat, kedua kalimat tersebut mempunyai makna yang sama.
d. Gangguan Bahasa; Disleksia
Disleksia adalah suatu gangguan di mana penderitanya mengalami gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, maupun gabungan antara kedua gangguan. Penderita disleksia memproses kata-kata lebih lambat dibandingkan orang normal. Amerika Serikat merupakan negara dengan penderita disleksia tertinggi dibandingkan negara-negara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar