Rabu, 06 Desember 2017

Nurul Amalia Syahrullah Yulianto

Nama              : Nurul Amalia Syahrullah Yulianto
NIM                : 16410165

Pemecahan Masalah
            Dalam berbagai lingkup kegiatan manusia, manusia melakukan pemecahan masalah untuk menemukan solusi terkait permasalahan mereka. Tidak hanya manusia, monyet dan beberapa jenis mamalia lainnya juga mengalami proses pemecahan masalah. Hampir setiap waktu, manusia dan mamalia lainnya menemukan suatu permasalahan dalam hidup, sehingga membuat suatu cara untuk menggapai solusi terhadap suatu masalah, diantaranya menanggapi, memilih, dan menguji respon yang dapat diaplikasikan dalam permasalahan.
1.     Psikologi Gestalt dan Pemecahan Masalah
Psikologi Gestalt memandang perilaku sebagai sebuah sistem yang terorganisir. Menurut tokoh-tokoh psikologi Gestalt, suatu permasalahan terjadi karena adanya suatu tegangan atau tekanan atau stress yang timbul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi dan memori. Ketika kita memikirkan lebih jauh dari suatu permasalahan atau menelitinya dari berbagai sudut pandang, maka kita akan mendapatkan pandangan yang benar akan hal tersebut. Dari sudut pandang tersebut, timbullah konsep “functional fixedness”, yaitu adanya suatu kecenderungan untuk mempersepsikan suatu barang sesuai dengan fungsi pada umumnya.
2.    Representasi Permasalahan
Menurut psikologi kognitif modern, representasi adalah bagaimana suatu permasalahan tersebut dapat digambarkan dalam pikiran.


Tahapan-tahapan pemecahan masalah menurut Hayes (1989), antara lain:
a.    Mengidentifikasi permasalahan: Bulan depan saya akan melanjutkan kuliah di luar kota yang sangat jauh dengan tempat tinggal saya.
b.    Representasi masalah: Saya akan merasa asing pertama kali ketika baru saja menginjak kota saya merantau tersebut. Saya harus memikirkan bagaimana caranya agar saya dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan baru tersebut.
c.    Merencanakan sebuah solusi: Saya akan mencari banyak teman baru di kota rantau saya yang tentunya dapat mengajak saya kepada kebaikan. Selain itu, saya juga akan beradaptasi dengan budaya kota rantau saya.
d.    Merealisasikan rencana: Saya akan ramah terhadap teman-teman saya di kampus, dan saya akan belajar bahasa dari kota rantau saya dengan banyak bertanya pada teman-teman baru saya baik teman kos maupun teman kampus.
e.    Mengevaluasi rencana: Meskipun saya ramah terhadap orang-orang baru agar lebih mudah mendapat banyak teman, saya akan tetap membatasi pergaulan saya agar tidak salah arah. Selain itu, saya tidak akan mempelajari kata-kata kotor dalam bahasa kota rantau saya.
f.    Mengevaluasi solusi: Saya akan merefleksikan proses-proses pemecahan masalah yang sudah saya jalani dan menggunakan pengalaman ini ketika menghadapi permasalahan yang sama di masa depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar