MEMORI
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)
Vica Nahdiyatus Suaiba (16410092)
Secara etimologi, memori atau memory adalah keberadaan tentang
pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat
yang dapat menyimpang dan merekam informasi.
Menurut psikologi kognitif memori atau
ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima dan menyimpang dan memproduksikan
kesan – kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu: menerima kesan –
kesan, menyimpan dan memproduksikan. Memori adalah kemampuan individu untuk menyimpan,
mempretahankan dan mengingat informasi dan pengalaman. Memori disimpang dalam
otak. Jadi otak merupakan organ terpenting dalam memori. Sebuah memori
membutuhkan suatu proses untuk bekerja.
Menurut Bruno (1987) , memori juga dapat
diartikan sebagai fungsi mental yang mengkap informasi dan stimulus dari
merupakan storage sistem. Diartikan juga proses mental yang meliputi pengkodean
(encoding), penyimpanan (saving) dan panggilan kembali (recall), yang semuanya
terpusat pada otak.
Misalnya, seorang siswa yang menerima
pelajaran tentang Muhammad yang diutus Allah sebagai nabi akhir zaman. Mula –
mula informasi tentang nabi terakhir ini akan masuk ke dalam short term memory atau working memory (memori jangka pendek)
melalui indera mata atau telinga anak tersebut. Kemudian, informasi mengenai
Rasul Allah itu diberi kode misalnya dalam bentuk symbol – symbol huruf
M-U-H-A-M-M-A-D. setelah selesai proses pengkodean (encoding) , informasi itu masuk dan tersimpan di dalam long term memory yakni memori jangka panjang
atau permanen.
Suatu saat kelak apabila anak tersebut
memrlukan informasi mengenai nabi akhir zaman tersebut, misalnya untuk menjawab
pertanyaan dari orang lain, maka memorinya akan kembali bekerja atau berproses
mencari respons dari kumpulan item – item informasi dan pengetahuan yang
terdapat dalam salah satu skema yang relevan. Proses pencarian respons yang
dilakukan anak tersebut untuk memperoleh jawaban mengenai nabi akhir zaman
tadi, jika sukses, maka ia berkata “Muhammad”. Inilah peristiwa kognitif yang
disebut recall atau retrieval.
Memori memiliki berbagai jenis, di
antaranya:
1. Memori
Sensoris
Memori sensori merupakan ingatan yang
bersifat sementara yang sumbernya berasal dari indra. Memori sensoris adalah
informas sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil. Jadi, di
dalam diri manusia ada beberapa macam sensori – motoric, yaitu sensori –
motoric visual (penglihatan), audio (pendengaran), dan lain sebagainya. Memori
sensorik cukup pendek, sehingga biasanya akan menghilang segera setalah apa
yang kita rasakan berakhir.
Ketika kita mendengar
sesuatu, melihat sesuatu, atau meraba sesuatu, informasi-informasi dari
indera-indera itu diubah dalam bentuk impuls-impuls neural (bentuk neuron) dan
dikirim ke bagian-bagian tertentu dari otak. Proses tersebut berlangsung dalam
sepersekian detik.
2.
Short Term Memory
Memori
jangka pendek bersifat terbatas baik dalam kapasitas maupun durasi. Informasi
akan hilang dalam waktu 20-30 detik jika tidak diulang-ulang. STM dibutuhkan
ketika kita menyelesaikan sebagian besar tugas-tugas kognitif yang mencerminkan
peran penting STM sebagai sebuah memori kerja (working memory) yang
menjaga dan memanipulasi informasi. STM juga dapat menggabungkan informasi,
baik dari lingkungan maupun LTM kapanpun seseorang mencoba mempelajari
informasi baru, membuat keputusan atau menyelesaikan masalah.
Memori
jangka pendek mempunyai beberapa keterbatasan yang memebedakannya denganmemeori
jangka panjang. Pertama, STM menghasilkan lupa dengan cepat, karena item
tersebut tidak diulang-ulang. Penyebab terjadinya lupa karen interferensi.
Kedua adalah masalah kapasitas. Miller mengidentifikasikan keterbatasan
kapasitas hanya memuat tujuh chunk. Chunk merupakan sekelompok
item yang tersimpan dalam unit LTM.
Contoh
ketika kita melakukan chunking. Di
saat kita sedang membaca nomor telepon dan hendak menghafalkannya, mungkin
sebagian orang sulit jika harus menghafalkan 12 nomor telepon sekaligus. Agar
kita lebih mudah untuk mengingat maka kita gunakan metode pengelompokan. Membagi
nomor tersebut menjadi beberapa potong angka.
3. Long
Term Memori
Memori
jangka panjang adalah unsur pusat perkembangan kognitif yang memusatkan seluruh
situasi yang didalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima sepanjang
waktu. Jenis-jenis Memori jangka panjang di bagi menjadi memori eksplisit
(Deklaratif) dan memori implisit (Non-deklaratif). Eksplisit yaitu mengacu pada
ingatan masalalu seperti kita disuruh membuat cerita tentang berlibur dirumah
nenek, sedangkan implisit yaitu mengacu pada informasi yang disimpan tanpa
disadari seperti kita ditanya berapa saudara kandung kita, kita akan
menjawabnya dengan spontan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar