Nama :
Alvy Arimatul Hamim
NIM :
16410105
Sensasi,
Persepsi, dan Atensi
1. Sensasi
Sensasi pada
dasaranya adalah tahapan awal dalam menerima informasi. Sensasi (Sensation)
berasal dari bahasa latin “sensatus” yang artinya dianugrahi dengan indra. Secara
sederhana, sensasi diartikan sebagai aspek kesadaran paling sederhana yang
dihasilkan oleh indra kita. Sensasi merupakan deteksi energi fisik yang
direfleksikan oleh objek-objek fisik yang terjadi ketika energi dalam
lingkungan eksternal atau internal tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ
indra.
Sensasi
meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan dan perabaan. Contohnya
seperti kita mampu merasakan temperatur yang tinggi dalam suatu ruangan,
melihat warna hijau hamparan persawahan, dan menikmati rasa permen yang manis
dan lezat. Sensasi adalah salah satu dari tiga komponen utama kesadaran menurut
psikologi strukturalis, selain citra dan afeksi. Suatu sensasi dinilai sebagai
suatu objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.
Benyamin
B. Wolman (1973, dalam Rakhmat, 1994) menyatakan bahwa sensasi merupakan
pengalam elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis,
atau konseptual, dan terutama berhubungn dengan kegiatan alat indra.
Fungsi
alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangatlah penting. Melalui
alat indra manusia dapat memahami lingkungannya. Lebih dari itu, manusia dapat
memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya.
2. Persepsi
Persepsi
(perseption) berasal dari bahasa latin “perceptio”, “percipere” yang artinya
menerima atau mengambil. Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu, sedangkan
dalam arti luas berarti pandangan, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu. (leavitt, 1978)
Persepsi
adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna
memberikan gambaran dan pemahaman tentang ligkingan sekitar. Persepsi meliputi
semua sinyal dari sistem saraf yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau
kimia dari orgam mengindra. Misalnya seperti penglihatan yang merupakan cahaya
yang mengenai retina pada mata, pencium yang merupakan media molekul bau /
aroma, dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah
penenrimaan isyarat secara pasif, tapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan
harapan, dan harapan. Persepsi bergantung pada fungsi komplek sistem saraf,
tapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran.
Istilah persepsi sering dikaitkan dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru
diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja
yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja. Sebaliknya,
persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat
stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan
kenangan pada masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi
jelek.
Jenis
Persepsi
Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis.
Persepsi Visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan
memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.Persepsi visual merupakan topik utama dari
bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
Persepsi Auditori
Persepsi Perabaan
Persepsi Penciuman
Persepsi Pengecapan
Persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang
dilihat seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikap seseorang.
3. Atensi
Atensi atau
perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia.
Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu
efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan
membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu.
Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsang
membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan
mempercepat proses mental mengolah suatu rangsang. Misalnya dalam mengemudi,
atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika
menghadapi situasi membahayakan.
Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama
pada masa anak. Groover menyebutkan bahwa faktor yang memengaruhi persepsi dan
ingatan adalah perhatian (attention). Perhatian merupakan aktivitas menjaga
sesuatu tetap dalam pikiran yang membutuhkan kerja mental dan konsentrasi. Terdapat
5 jenis perhatian, yaitu
1.
Perhatian
selektif (Selective Attention)
Perhatian selektif terdapat pada
situasi di mana seseorang memantau beberapa sumber informasi sekaligus.
Penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling
penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian
selektif adalah harapan, stimulus, dan nilai-nilai. Penerima informasi mengharapkan
sebuah sumber tertentu menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih
pada sumber tersebut, memilih stimulus yang paling memberikan efek atau
terlihat dibanding yang lain, dan memilih sumber informasi yang paling penting.
2. Perhatian terfokus
(Focused Attention)
Perhatian terfokus mengacu pada situasi di
mana seseorang diberikan beberapa input namun harus fokus pada satu input saja
selama selang waktu tertentu. Penerima informasi berfokus pada satu
sumber/input dan tidak terdistraksi oleh gangguan-gangguan lain. Faktor yang
berpengaruh terhadap perhatian terfokus adalah jarak dan arah, serta gangguan
dari lingkungan sekitar. Penerima informasi akan lebih mudah menerima informasi
dari sumber yang berada langsung di depannya.
3. Perhatian terbagi
(Divided Attention)
Perhatian terbagi terjadi ketika penerima
informasi diharuskan menerima informasi dari berbagai sumber dan melakukan
beberapa jenis pekerjaan sekaligus.
4. Perhatian yang
terus menerus (Sustained Attention)
Perhatian terus menerus dilakukan penerima
informasi yang harus melihat sinyal atau sumber pada jangka waktu tertentu yang
cukup lama. Dalam situasi ini sangat penting bagi penerima informasi untuk
mencegah kehilangan sinyal.
5. Kurang perhatian
(Lack of Attention)
Kurang perhatian merupakan situasi di mana
penerima informasi tidak berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Situasi ini
disebabkan oleh kebosanan/kejenuhan dan kelelahan. Ciri-ciri pekerjaan yang
dapat menimbulkan situasi kurang perhatian adalah pekerjaan dengan siklus
pendek, sedikit membutuhkan pergerakan tubuh, lingkungan yang hangat, kurangnya
interaksi dengan pekerja lain, motivasi rendah, dan tempat kerja memiliki
pencahayaan yang buruk.
Jenis fungsi atensi
Terdapat tiga
fungsi dalam melakukan atensi terkendali
Deteksi
sinyal
Bertugas untuk
mendeteksi kemunculan dari rangsang khusus.
Atensi
selektif
Memilih suatu
rangsang tertentu dan mengabaikan rangsang lainnya.
Atensi
terbagi
Menempatkan sumberdaya atensi secara
bijaksana untuk mengkoordinasi pelaksanaan beberapa tugas sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar