Representasi Pengetahuan Secara Verbal Dan
Visual
Pengetahuan adalah penyimpanan,
pengintegrasian, dan pengorganisasian informasi dalam memori. Pengetahuan
adalah informasi yang telah diorganisasikan dalam memori; pengetahuan adalah
bagian dari sebuah sistem atau jaringan informasi yang terstruktur; dengan kata
lain, pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan memori adalah sistem
yang kita gunakan untuk mengakses pengetahuan tersebut.
Bahasa dan Pengetahuan
Sebuah alasan yang menyebabkan
kata-kata dan bahasa dipelajari secara mendalam adalah bahwa tingkat
perkembangan kemampuan verbal manusia jauh melampaui spesies-spesies lain; oleh
sebab itu, kemampuan berbahasa berfungsi sebagai demarkasi (batas pemisah)
filogenetik. Sebuah alasan lain yang menyebabkan kata-kata dan bahasa dipeajari
secara mendalam dalam psikologi kognitif adalah bahwa stuktur semantik
memungkinkan kita mengidentifikasi jenis-jenis “benda” yang tersimpan dalam
memori dan bagaimana “benda” yang tersimpan tersebut saling berhubungan dengan
“benda” yang lain. Studi terhadap kata-kata menjadi menarik bukan karena nilai
instrinksiknya, melainkan karena konsep-konsep dan hubungan-hubungan yang
ditemukan dalam studi-studi tersebut, dan penemuan-penemuan tersebut mengungkap
berbagai fakta sehingga struktur pengetahuan menjadi jelas dan kaya makna.
Dengan mempelajari cara kata-kata direpresentasikan dalam memori, kita dapat
mempelajari sejumlah hal mengenai isi, struktur, dan proses representasi
pengetahuan.
Model-model kognitif
mengorganisasikan data yang dihasilkan dari eksperimen-eksperimen semantik
menjadi teori-teori memori yang komprehensif dan mencakup model-model
set-teoretik, model perbandingan fitur, model-model jaringan, dan jaringan
proposisional. Model-model set teoretik berisi gagasan bahwa konsep-konsep
diorganisasikan melalui sejumlah besar set informasi, yang meliputi
kategori-kategori dan atribut-atribut. Model perbandingan fitur semantik
mengasumsikan bahwa sebuah struktur set-teoretik namun membedakan
atribut-atribut sebagai atribut penegas (yakni fitur-fitur yang hakiki) dengan
fitur-fitur karakteristik (yang bersifat deskriptif atau komplementer).
Model-model jaringan mengasumsikan bahwa konsep-konsep disimpan dalam memori
sebagai unit-unit independen yang saling terhubung oleh koneksi-koneksi yang
spesifik dan bermakna (misalnya, “Murai adalah burung”). Terdapat pula
asumsi-asumsi tambahan, yakni mengenai pengambilan memori melalui verifikasi
kedua sasaran dan verifikasi konsep-konsep yang berhubungan. Asumsi lainnya
menyatakan bahwa pergerakan instrastruktural selama retrieval akan membutuhkan waktu.
Jaringan-jaringan Proposisional
Sebuah proposisi (proposition) didefinisikan oleh Anderson
(1985) sebagai “unit pengetahuan terkecil yang dapat berdiri sendiri sebagai
suatu pernyataan terpisah (misalnya, bayi menangis).” Proposisi adalah unit
terkecil yang masih mempunyai makna. Banyak ahli teori menganut konsep
representasi proposisional pengetahuan.
Human
Associative Memory (HAM)
dan Representasi Pengetahuan
Anderson dan Bower (1973)
mengkonseptualisasikan pengetahuan dalam suatu jaringan asosiasi-asosiasi
semantik yang mereka sebut memori asosiatif manusia (human associative memory;
HAM). Sebuah ciri utama HAM adalah penggunaan proposisi, yang berupa
ungkapan-ungkapan atau pernyataan-pernyataan mengenai sifat-sifat dunia.
Proposisi adalah suatu representasi atau abstraksi yang berupa kalimat; sejenis
struktur lemah yang menghubungkan ide-ide atau konsep-konsep. Proposisi pada
umumnya dilustrasikan dengan contoh-contoh semantik, namun bentuk-bentuk
informasi lainnya, seperti representasi visual, dapat pula ditampilkan dalam
memori dengan menggunakan proposisi. HAM merupakan suatu model asosiasionistik
dasar dan mempengaruhi representasi pengetahuan dalam jumlah terbatas.
Model-model jaringan
proposisional berisi gagasan bahwa memori diorganisasikan oleh sebuah jaringan
asosiatif rumit yang berisi kontruksi-kontruksi proposisional, yang merupakan
unit-unit terkecil yang masih memiliki informasi yang bermakna (misalnya, “New
York sungguh besar”). Adapun model representasi pengetahuan dan pemrosesan
informasi yang komprehensif telah dikembangkan oleh Anderson (1983); model
tersebut dinamai pengendalian pikiran secara adaptif (adaptive control of thought;
ACT). Teori ACT dari Anderson ini mengajukan gagasan tentang keberadaan tiga
jenis memori, yakni: memori kerja, representasi deklaratif dan memori produksi.
1. Memori kerja (working memory) adalah sejenis memori
jangka pendek yang aktif bekerja, yang berisi informasi yang dapat diakses
sistem pada saat itu juga, termasuk informasi yang diambil dari memori
deklaratif jangka panjang.
2. Memori deklaratif (declarative memory) adalah pengetahuan
yang kita miliki mengenai dunia. Tampaknya, dalam pandangan Anderson, informasi
episodik dan semantik disertakan dalam memori deklaratif.
3. Memori produktif
adalah komponen utama yang terakhir dalam sistem ACT. Memori produktif
sangatlah menyerupai memori prosedural, yang mengacu pada pengetahuan yang
diperlukan untuk melakukan hal-hal fisik.
Dalam ACT, Anderson mengajukan
suatu teori yang representasi pengetahuan yang bersifat trisandi (tricode).
Ketiga sandi tersebut meliputi sebuah string temporal, sebuah citra spasial dan
sebuah proposisi abstrak.
Koneksionisme dan Representasi Pengetahuan
Koneksionisme (connectionism) dapat didefinisikan
sebagai sebuat teori tentang pikiran yang mengajukan gagasan mengenai
keberadaan sebuah set besar berisi unit-unit sederhana yang saling berhubungan
dalam sebuah jaringan yang terdistribusi secara paralel. Teori tersebut disusun
berdasarkan asumsi bahwa unit-unit saling meragsang (excite) atau menghambat (inhibit)
satu sama lain dalam sistem tersebut, secara bersamaan maupun paralel. Teori
ini bertentangan dengan teori-teori pemrosesan serial, yang lazimnya
digambarkan dalam diagram dengan kotak-kotak dan anak panah, yang menyatakan
bahwa pemrosesan antara unit-unit dilakukan hanya secara berurutan (in sequence).
Representasi pengetahuan dalam
model-model kognisi yang bersifat koneksionistik sangatlah berbeda dengan
model-model yang menyimpan objek, citra, dan sebagainya. Pertama, dalam
model-model koneksionistik, pola-pola itu sendiri tidaklah disimpan; item-item
yang disimpan adalah kekuatan koneksi atara unit-unit, yang memungkinkan pembentukan
pola-pola tersebut.
Kedua, model-model
koneksionistik melakukan pendekatan terhadap pembelajaran secara berbeda. Dalam
model-model representasi yang bersifat tradisional, sasaran proses pembelajaran
adalah terbentuknya peraturan-peraturan eksplisit yang memungkinkan pengambilan
informasi dan generalisasi isyarat-isyarat atau petunjuk-petunjuk.
Ketiga, tampaknya penting untuk
mengulang bahwa model PDP adalah neurally inspired (dibuat berdasarkan
asumsi-asumsi neurologis); meski demikian, model PDP tidaklah sama dengan
tindakan mengidentifikasi jalur-jalur neural yang spesifik. Fakta bahwa
model-model PDP bersifat neurally inspired membawa dampak langsung terhadap
representasi pengetahuan.
Pengetahuan direpresentasikan
dalam model-model PDP sebagai koneksi-koneksi antara unit-unit, yang secara
teoritik serupa dengan cara jaringan neural merepresentasikan informasi.
Teori-teori Representasi Pengetahuan Secara
Visual
1. Hipotesis Penyandian
Ganda (dual-coding hypothesis), yakni
hipotesis mengenai keberadaan dua sandi dan dua sistem penyimpanan—sandi dan
sistem penyimpanan pertama bersifat khayalan (imaginal) dan yang lainnya bersifat verbal. Hipotesis ini juga
menyatakan bahwa informasi dapat disandikan dan disimpan secara imajinal maupun
verbal, atau keduanya. Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Paivio.
2. Hipotesis
Proposisional-konseptual (conceptual-propositional hypothesis), yang mengajukan
gagasan bahwa informasi visual dan verbal dipresentasikan dalam bentuk
proposisi-proposisi abstrak mengenai objek-objek beserta hubungan-hubungannya.
Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Anderson dan Bower, dan juga dalam
karya Pylyshyn.
3. Hipotesis
Ekuivalensi-fungsional (functional-equivalency hypothesis), yang mengajukan
gagasan bahwa imagery dan persepsi melibatkan
proses-proses yang serupa. Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Shepard
dan Kosslyn.
Ainun Nisfi (16410069)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar