FIKROTUL BARIZAH
16410006
Representasi
pengetahuan secara lisan dan gambaran visual
Tahukah kalian mengapa selama ini bahasa
selalu dipelajari secara mendalam? Alasannya karena bahasa merupakan alat
komunikasi kita dengan manusia lainnya dan juga sebagai demarkasi dengan
spesies lainnya. Para ahli memperkirakan bahwa jumlah kata-kata yang maknanya
diketahui oleh seseorang berkisar anatara 20.000 hingga 40.000 kata, maka tak
mengherankan bila sebagian besar pengetahuan kita bersifat verbal.
Pengorganisasian pengetahuna secara semantik
memiliki beberapa model. Yang pertama yakni, model set-teoretik mengenai
memori, konsep-konsep semantik direpresentasikan oleh rangkaian-rangkaian
elemen, atau kumpulan informasi. Kemudian kedua, model perbandingan
fitur-semantik mengansumsikan sebuah struktur set-teoretik namun membedakan
atribut-atribut sebagai atribut penegas (yakni fitur-fitur yang hakiki) dengan
fitur-fitur karakteristik yang bersifat deskriptif atau komplementer di
asumsikan bahwa validasi konsep cenderung mengutamakan atribut penegas. model
aktivasi penyebar di bentuk berdasarkan sebuah jaringan asosiasi yang
rumit, yang berisi item-item spesifik yang terdistribusi dalam suatu area
konseptual. Area konseptual itu sendiri berisi konsep-konsep yang saling
berhubungan satu sama lain melalui asosiasi.
Anderson dan Bower mengkonseptualisasikan
representasi pengetahuan dalam suatu jaringan asosiasi-asosiasi semantik yang
mereka sebut emori asosiatif manusia (HAM). Dalam representasi-representasi
proposional, struktur utama yang di gunakan sebagai penyimpanan informasi
berupa suatu konstruksi subjek-predikat yang di hubungkan dengan nodus fakta.
HAM merupakan suatu model asosiasionistik dasar dan mempengaruhi representasi
pengetahuan dalam jumlah yang terbatas. Sebuah model representasi pengetahuan
dan pemrosesan informasi yang komprehensif telah di kembangkan oleh Anderson.
Model tersebut yakni pengendalian pikiran secara adaptif (adaptive control
of thought;ACT), teori ini bersifat asosionistik. Teori tersebut mengajukan
gagasan mengenai keberadaan tiga jenis memori; memori kerja, representasi
deklaratif, dan memori produksi.
Teori-teori terkini mengenai perumpamaan
mental berfokus pada tiga hipotesis sentral: 1) hipotesis penyandian ganda
yakni hipotesis mengenai keberadaan dua sandi dan dua penyimpanan –sandi dan
sistem penyimpanan pertama bersifat khayalan (imaginal) dan yang lainnya
bersifat verbal. Hipotesis ini juga menyatakan bahwa informasi dapat di
sandikan dan disimpan secara imajinal maupun secra verbal, atau keduanya.
Hipotesis ini terutama di dapati dalam karya Paivio. 2) hipotesis
proposisional-konseptual, yang mengajukan gagasan bahwa informasi visual dan
verbal di representasikan dalam bentuk proposisi-proposisi abstrak mengenai
objek-objek beserta hubungan-hubungannya. Hipotesisi ini terutama didapati
dalam karya Anderson dan Bower, dan juga dalam karya Pylyshyn. 3) hipotesis
ekuivalensi-fungsional yang mengajukan gagasan bahwa imagery dan persepsi
melibatkan proses-proses yang serupa. Hipotesis ini terutama di temukan dalam
karya Shepard dan Kosslyn.
Bukti-bukti neurologis mendukung keberadaan
rotasi mental. Penelitian-penelitian modern mengenai imagery telah terbagi
menjadi dua kubu, yakni para ilmuwan yang meyakini bahwa citra-citra mental
sangatlah serupa dengan impresi-impresi sensorik lainnyayang di hasilkan dari
dunia fisisk; dan kubu yang meyakini bahwa objek direpresentasikan dalam bentuk
basis atau landasan pengetahuan seseorang.sejumlah ilmuwan menggabungkan kedua
sudut pandang yang ekstrem tersebut.
Sinestesia adalah sebuah kondisi yang di
dalamnya sensasi-sensasi yang lazimnya di alami dis ebuah modalitas tunggal
dialami dalam dua modalitas. Fenomena ini, dan orang-orang yang mengalami
fenomena tersebut,telah menjadi subjek sejumlah penelitian yang menarik dan informatif.
Pada kenyataannya, sejumlah data menunjukkan fungsi-fungsi yang sangat
reliabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar