Ainun
Nisfi (16410069)
Pembentukan Konsep, Logika dan Pengambilan
Keputusan
Berpikir adalah proses yang
membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh
interaksi komplex dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan,
pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan
konsep, kreativitas dan kecerdasan.
Pembentukan Konsep
Kita telah membahas topik
pembentukan konsep yang berhubungan dengan bentuk visual dan prototipe dan
satuan semantik dalam bab-bab sebelumnya. Tetapi pada bagian ini kita lebih
menspesifikasikan komponen atau ciri-ciri dari konsep dan bagaimana konsep
terstruktur dalam jaringan semantik tetapi kita juga akan berkonsentrasi dengan
aturan yang berhubungan dengan ciri konseptual.
Pembentukan konsep yang digunakan
dalam bab ini, lebih kecil cakupannya daripada berpikir dan mudah untuk
dipelajari secara eksperimental. Dalam hal ini deskripsi konseptual mirip
dengan proses yang dibutuhkan oleh deteksi signal yang mana penerimaannya
sebagai ciri dari sebuah konsep ditentukan oleh kakunya kriteria, penentuan
kriteria adalah seperti menentukan toleransi untuk berapa banyak ciri yang
dibutuhkan untuk menjadi bagian kelas objek tertentu.
Logika
Berpikir adalah proses umum
untuk menentukan sebuah isu dalam pikiran, sementara logika adalah ilmu
berpikir walaupun dua orang dapat berpikir tentang hal yang sama, kesimpulan
mereka—keduanya diraih melalui pemikiran—mungkin berbeda, yang satu logis yang
satu tidak logis .
Berpikir
dan logika telah menjadi subjek spekulasi untuk waktu yang lama. Lebih dari
2000 tahun yang lalu Aristoteles memperkenalkan suatu sistem penalaran atau
validasi argumen yang kita sebut silogisme. Sedangkan konklusi diraih ketika
penalaran silogistik diakui valid atau benar, jika premis-premisnya akurat dan
bentuknya benar, maka sangat mungkin untuk menggunakan logika silogistik untuk
validasi argumen. Konklusi yang tak logis dapa ditentukan dan sebab-sebabnya
terisolasi ini merupakan pernyataan ringkas dasar teori dari banyak riset
mengenai pemikiran dan logika.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan penalaran
induktif, salah satu bentuk lain dari penalaran disebut penalaran induktif.
Dalam penalaran induktif sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit
atau eksplisit dalam konteks pernyataan kemungkinan.
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita bisa membuat keputusan yang tidak terlalu mencerminkan hasil paradigma
silogistik yang sudah dipikrkan baik-baik tapi dalam konteks penalaran induktif
yang keputusannya berdasarkan pengalaman masa lalu dan kesimpulannya
berdasarkan yang dirasa sebagai pilihan terbaik dari sejumlah alternatif.
Pembuatan Keputusan dan Rasionalitas
Dari
bab sebelumnya, tentang pembentukan konsep akhirnya menunjukkan bahwa
keseluruhan makhluk hidup membentuk konsep menggunakan ketentuan rasional. Pada
diskusi pemikiran silogisme kita belajar bahwa validitas sebuah argumen dapat
ditentukan oleh ketentuan logis, bahkan jika kita dikelabui oleh salah satu
dari struktur atau isu dari argumen yang salah. Akhirnya, menurut sub bab pengambilan
keputusan kita belajar bahwa kaum manusia yang rasional pada umumnya bertindak
irasional ketika mengambil keputusan tentang sekumpulan kejadian yang besar.
Penelitian
pada pengambilan keputusan menunjukkan bahwa solusi untuk suatu masalah dipengaruhi
oleh faktor memori (keberadaan hipotesis) referensi sudut pandang yang
mempengaruhi formulasi masalah, kegagalan untuk menyadari seberapa samakah
sebuah kejadian pada populasinya, dan meremehkan signifikansi matematis dari
kejadian yang mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar