Nama : Fikrotul Jauhariyah
NIM : 16410163
NEUROSAINS
Sistem syaraf pusat manusia ( central nervous system / CNS ) terdiri
dari saraf tulang belakang atau sumsum tulang belakang dan otak . Unsur
pembentuk dari CNS adalah neuron . Jumlah neuron dalam otak manusia melebihi
100 miliar . Setiap neuron tersebut mampu menerima dan mengirim impuls dari satu
neuron ke neuron yang lain dan setiap neuron mempunyai tugas dan letak yang berbeda-beda . Ada empat bagian utama
dalam neuron : 1) Dendrit ( dendrites )
berbentuk seperti serabut-serabut akar berfungsi sebagai penerima impuls . 2)
Badan sel / soma ( Cell Body )merupakan
pusat metabolic neuron yang berfungsi sebagai penerima nutrisi . 3) Akson ( axon ) berbentuk jalur panjang seperti
tabung yang berfungsi sebagai penghubung badan dengan sel-sel lain melalui
sinaps . Akson diselubungi oleh selubung myelin ( myelin sheath ) yang berperan sebagai insulator yang berfungsi
mempercepat transmisi impuls neural . 4) Terminal prasinaps ( presynaptic terminals ) terletak dekat
permukaan dendrit pada neuron lain yang bersifat reseptif dan bersama dendrit
membentuk sinapsis .
Sinapsis adalah celah diantara
neuron-neuron yang berdekatan yang menukarkan informasi kimiawi dari satu
neuron ke neuron yang lain dalam bentuk senyawa kimia yang disebut
neurotransmitter . Neurotransmitter dapat bersifat inhibitoris yakni
memperlampat impuls atau dapat bersifat eksitatoris yakni mempercepat impuls .
Contoh salah satu neurotransmitter adalah acetylcholine
yang berperan dalam proses belajar dan mengingat . Secara struktural otak
manusia terbagi menjadi dua , yakni hemisfer serebral kiri dan kanan . Kedua
hemisfer ini diselubungi oleh lapisan korteks serebral yakni sejenis material
tipis dan basah berwarna abu-abu yang
dipadati oleh sel neuron dan akson-akson pendek yang tidak diselubungi oleh
selubung myelin .
Korteks Selebral
Korteks serebral terdiri dari lapisan halus
dan tipis yang dipadati oleh sel-sel dan merupkan pusat proses berikir dan
kognisi ( persepsi, memori, pemecahan masalah, dan pemrosesan belajar )
a. Lobus Frontal sebagai pengendali impuls ,
pertimbangan , pemecahan masalah , pengendalian dan pelaksanaan perilaku , dan
pengoganisasian yang kompleks .
b. Lobus Temporal untuk memproses
sinyal-sinyal audiotori , pendengaran , berbicara , pengenalan wajah .
c. Lobus Parietal untuk mengintegrasikan
informasi sensori dari pancaindera , pemanipulasian objek , pemrosesan
visual-spasial .
d. Lobus Oksipital ( korteks striat ) untuk
pemrosesan visual , pemrosesan visual dari retina dan mengirimkannya ke
area-area yang relevan .
Peralatan Para Ilmuwan Neurosains
1. EEG ( Electroencephalography )
Merekam sinyal-sinyal elektrik dari
aktivitas neural di otak , menggunakan serangkaian elektroda-elektroda
nonivasif yang ditempelkan di kulit kepala . Sinyal-sinyal elektroda tersebut
dikirim ke instrument yang menayangkan sinyal-sinyal tersebut .EEG menunjukkan
jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses stimuli , namun tidak dapat
menunjukkan struktur , anatomi , dan fungsi otak .
2. Penindai CT ( Comuted axial tomografi )
Merupakan proses yang dilakukan oleh komputer
yang menghasilkan citra struktur otak tiga dimensi pada media gambar X-ray yang datar ( dua dimensi ) . Mesin
CT berputar mengelilingi tempurung kepala , menjatuhkan berkas-berkas sinar
X yang tipis . Sinar-sinar tersebut menembus
otak dan direkam di detektor-detektor sensitif yang terletak di sisi berlawanan
dari sumber sinar .
3. Pemindai PET ( Pesitron Emission Tomography
)
Memindai penggunaan glukosa di dalam otak
menggunakan detector-detektor untuk mengukur partikel-partikel radio aktif
dalam aliran darah untuk mengukur aliran darah selebral original .
4. MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) dan fMRI
Menghasilkan citra-citra tak bergerak pada atom-atom
hidrogen yang ditemukan dalam air . Sehingga dapat disimpulkan kepadatan atom
hidrogen yang berbeda tingkatannya serta interaksi atom-atom hydrogen tersebut
dengan jaringan disekelilingnya . Jumlah hydrogen dapat dijadikan acuan jumlah
kadar air dalam jaringan , sehingga MRI dapat digunakan untuk tujuan diagnostik
dan penelitian . Sekarang telah tersedia fMRI yang dapat menerapkan
teknik-teknik perolehan citra berkinerja tinggi untuk menghasilkan sebuah
gambar dalam waktu 30 milidetik , yang cukup untuk merekam fungsi-fungsi
kognitif berkecepatan tinggi .
5. MEG ( Magnetoencephalography )
Menggunakan sebuah mesin untuk mengukur
aktivitas otak dari luar dengan mendeteksi medan magnet yang dihasilkan oleh
aktivitas otak . MEG menghasilkan peta aktivitas otak .
6. TMS ( Transcranial Magnetic Stimulation )
Digunakan bersama dengan EEG atau MEG untuk
mengevalusai efek-efek perunahan aktivitas elektrik dalam otak dalam proses
persepsi dan berikir .Muatan magnetik dialirkan ke otak melalui tongkat yang
diletakkan di kepala dan diarahkan ke lokasi spesifik di otak dalam jangka
waktu singkat . Kinerja otak dapat dilihat dari output EEG atau MEG selain dat diamati melalui respons pasien dalam
tugas-tugas kognitif dab perseptual yang sedang dikerjaan saat itu .
7. Micro CT
Teknologi ini menggunakan CT untuk memindai
melalui mikroskop yang mampu menghasilkan citra-citra 3D dari struktur-struktur
yang amat kecil . Namun , untuk hasil yang maksimal masih dilakukan penelitian lebih
lanjut .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar