FIKROTUL BARIZAH
16410006
Pemecahan Masalah, Kreativitas, dan
Intelegensi Manusia
Di dunia ini, tak ada manusia yang tak
memiliki masalah. Hanya yang membedakan adalah kebijaksanaan setiap dari mereka
dalam mencari solusi dalam pemecahan masalahnya. Sesungguhnya apa sih pemecahan
masalah itu? Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara
langsung untuk menemukan suatu solusi / jalan keluar untuk suatu masalah yang
spesifik.
Menurut psikologi Gestalt, suatu
permasalahan, ada ketika ketegangan atau stres muncul sebagai hasil dari
interaksi antara persepsi dan memori.dengan memikirkan suatu permasalahan, atau
dengan menelitinya dari berbagai sudut yang berbeda, maka pandangan yang benar
akan muncul ketika kita memikirkannya lebih jauh. Para psikolog Gestalt
berfokus pada sifat dari suatu tugas dan pegaruhnya pada kemampuan seseorang
untuk memecahkannya. Informasi yang direpresentasikan dalam pemecahan masalah
sebenarnya memiliki pola yang berurutan. Menurut Hayes (1989), ada beberapa
tahapan dalam pemecahan masalah yaitu : mengidentifikasi masalah, representasi
masalah,merencanakan sebuah solusi, merealisasikan rencana, mengavaluasi
rencana, mengevaluasi solusi.
Beberapa model telah mengemukakan
penggunaan jaringan kognitif selama aktifitas pemecahan masalah. Salah satu dari
beberapa model tersebut adalah model representasi internal yang di kemukakan
oleh Eisenstadt dan Kareev yang memfokuskan perhatian pada gambaran internal
yang di bentuk selama proses pemecahan masalah, terkait dengan penelitian yang
menunjukan ingatan mengenai cakupan permasalahan adalah suatu fungsi dari
pembentukan permasalahan itu sendiri, perencanaan untuk mengatasi hal-hal yang
tidak di perlukan dan pada pengamatan dari cakupan permasalahan yang tersugesti
dalam pemrosesan atas ke baah atau yang di dorong oleh hipotesis.
Dari kebanyakan orang memandang kreatif
sebagai bakat dalam hal-hal tertentu saja. Namun sebenarnya, ada kreativitas
lain dalam diri manusia. Kreativitas adalah suatu aktivitas kognitif yang
menghasilkan suatu pandanagn yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan dan
tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis. Itu artinya proses kreativitas bukan
hanya sebatas menghasilkan sesuatu yang bermanfaat saja. Suatu kerangka untuk
melihat proses kreatif menurut Wallas dilihat berdasarkan 4 fase, yaitu : (1)
persiapan, melibatkan bentuk permasalahan, suatu proses yang menggunakan dasar
pengetahuan umum seseorang; (2) inkubasi, masa tak ada usaha yang di lakukan
secara langsung untuk memecahkan permasalahan dan perhatian dialihkan sejenak
pada hal lainnya (3) iluminasi, berlangsung saat pemahaman meningkat; (4)
verifikasi, melibatkan uji coba dari pemahaman yang telah didapat.
Intelegensi manusia menghasilkan
masalah-masalah pendefisian. Usaha awal dalam mengatasi kesulitan konsep
menggunakan analisis faktor untuk mengisolasi kemampuan umum maupun kemampuan
khusus, telah di kritisi karena tidak menyediakan informasi mengenai
proses-proses mental; sulit di ujikan terhadap teori; dan mengandalkan
perbedaan individu, dimana cara tersebut bukan merupakan satu-satunya atau cara
terbaik untuk mempelajari kemampuan manuisa.
Teori kognitif mengenai intelegensi
mengungkapkan hal tersebut sebagai suatu komponen yang terkait dengan
informasi, sebagai suatu prosesmelalui tahap-tahap yang melibatkan mekanisme yang
unik. Penelitian dengan menggunakan kerangka ini telah menemukan bahwa daya
ingat merupakan suatu fungsi dari kemampuan verbal dan suatu dasar pengetahuan
yang dimiliki individu dapat mempengaruhi jumlah dan ketepatan dari proses
recall sebaik ketepatan dan metamemorinya.
Studi mengenai GMR mengindikasikan bahwa
seseorang yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi atau seseorang yang
benar-benar terlatih cenderung untuk membutuhkan lebih sedikit nutrisi untuk
beberapa bagian dari otak dibandingkan dengan otak yang kurang efisien dalam
penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar