Nama : Nurul Amalia Syahrullah Yulianto
NIM : 16410165
Pemecahan
Masalah
Dalam
berbagai lingkup kegiatan manusia, manusia melakukan pemecahan masalah untuk
menemukan solusi terkait permasalahan mereka. Tidak hanya manusia, monyet dan
beberapa jenis mamalia lainnya juga mengalami proses pemecahan masalah. Hampir
setiap waktu, manusia dan mamalia lainnya menemukan suatu permasalahan dalam
hidup, sehingga membuat suatu cara untuk menggapai solusi terhadap suatu
masalah, diantaranya menanggapi, memilih, dan menguji respon yang dapat
diaplikasikan dalam permasalahan.
1. Psikologi Gestalt dan Pemecahan Masalah
Psikologi Gestalt memandang
perilaku sebagai sebuah sistem yang terorganisir. Menurut tokoh-tokoh psikologi
Gestalt, suatu permasalahan terjadi karena adanya suatu tegangan atau tekanan
atau stress yang timbul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi dan
memori. Ketika kita memikirkan lebih jauh dari suatu permasalahan atau
menelitinya dari berbagai sudut pandang, maka kita akan mendapatkan pandangan
yang benar akan hal tersebut. Dari sudut pandang tersebut, timbullah konsep “functional fixedness”, yaitu adanya
suatu kecenderungan untuk mempersepsikan suatu barang sesuai dengan fungsi pada
umumnya.
2. Representasi Permasalahan
Menurut psikologi kognitif
modern, representasi adalah bagaimana suatu permasalahan tersebut dapat
digambarkan dalam pikiran.
Tahapan-tahapan pemecahan
masalah menurut Hayes (1989), antara lain:
a. Mengidentifikasi permasalahan: Bulan depan
saya akan melanjutkan kuliah di luar kota yang sangat jauh dengan tempat
tinggal saya.
b. Representasi masalah: Saya akan merasa
asing pertama kali ketika baru saja menginjak kota saya merantau tersebut. Saya
harus memikirkan bagaimana caranya agar saya dapat cepat beradaptasi dengan
lingkungan baru tersebut.
c. Merencanakan sebuah solusi: Saya akan
mencari banyak teman baru di kota rantau saya yang tentunya dapat mengajak saya
kepada kebaikan. Selain itu, saya juga akan beradaptasi dengan budaya kota
rantau saya.
d. Merealisasikan rencana: Saya akan ramah
terhadap teman-teman saya di kampus, dan saya akan belajar bahasa dari kota
rantau saya dengan banyak bertanya pada teman-teman baru saya baik teman kos
maupun teman kampus.
e. Mengevaluasi rencana: Meskipun saya ramah
terhadap orang-orang baru agar lebih mudah mendapat banyak teman, saya akan
tetap membatasi pergaulan saya agar tidak salah arah. Selain itu, saya tidak
akan mempelajari kata-kata kotor dalam bahasa kota rantau saya.
f. Mengevaluasi solusi: Saya akan
merefleksikan proses-proses pemecahan masalah yang sudah saya jalani dan
menggunakan pengalaman ini ketika menghadapi permasalahan yang sama di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar