FIKROTUL BARIZAH
16410006
Kesadaran
manusia
Kesadaran adalah kesiagaan seseorang
terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya serta peristiwa-peristiwa
kognitif yang meliputi memori, pikiran, dan sensasi-sensasi fisik. Psikologi
ilmiah berawal dari abad ke-19 sebagai studi terhadap pengalaman-pengalaman
sadar. Dalam kutipan termasyhur dari
William James,” psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental”, kehidupan
mental berarti kehidupan mental yang sadar. Kemudian pada awal abad ke-20
kesadaran, sebagai suatu topik, hampir disingkirkan sama sekali dari ranah
psikologi oleh para pengikut ideologi psikologi yang dominan pada masa itu,
yakni behaviorisme, yang di pimpin oleh John Watson dan B.F. Skinner. Pada
perang ini kesadara tetap bertahan dan kekuatan “antikesadaran” di takdirkan
kalah. Hal ini di karenakan metode-metode dan doktrin-doktrin behaviorisme
sedemikian angkuhnya sehingga topik yang autentik pun di anggap tabu. Era 1990-an menjadi dekade keemasan bagi
studi-studi kesadaran, yang di tandai oleh membanjirnya publikasi dan
minat-minat ilmiah mengenai kesadaran. Minat kesadaran terus berkembang hingga
saat ini.
Kita memerlukan konstruk-konstruk untuk
mempelajari hal yang bersifat abstrak. Zeman membagi kesadaran dalam empat
kategori : (1) kondisi terjaga, yakni ondisi saat kita mempersepsi dan
berinteraksi (2) pengalaman, yang meruakan kesiagaan setiap saat terhadap
peristiwa-peristiwa yang berlangsung di sekeliling kita (3) kondisi mental,
yang meliputi keyakinan, harapan, niat dan hasrat (4) kesadaran diri, yang meliputi
rekognisi-diri, pengeahuan diri, perasaan kepemilikan atas pikiran-pikiran,
ide-ide dan perasaan kita sendiri.
Kesadaran memiliki suatu kerangka kerja
yang dinamakan AWAREness. Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja
tersebut adalah Attention, Wakefullness, Architecture,
Recall of knowledge, dan Emotiv. Selain itu juga terdapat atribut
skunder yang yang tercakup dalam kerangka kerja ini yakni novety, emergence,
selectivity, dan subjectivity.
Baars dan McGovern mengajukan sejumlah
fungsi kesadaran. Fungsi pertama adalah fungsi konteks-setting yakni
fungsi dimana sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan
pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang kedalam memori. Fungsi ini berperan untuk menjernihkan
pemahaman mengenai stimulus yang bersangkutan. Fungsi yang kedua adalah adaptasi
dan pembelajaran, yang mendalilkan keterlibatan sadar di perlukan untuk
menangani informasi baru dengan sukses.
Yang ketiga yakni prioritisasi dan fungsi akses dimana kesadaran
di perlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang terseda di tingkat
ketidaksadaran. Fungsi keempat yakni fungsi rekrutmen dan kontrol dimana
kesadaran memasuki sistem-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan
sadar. Yang kelima adalah pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif
yang berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran
untuk membantu penambilan keputusan dan penerapan kendali. Fungsi keenam adalah deteksi dan
pennyuntingan kekeliruan. Ini berfokus pada kesadaran yang memasuki sistem
norma kita yang berada ditataran ketidakcsadaran sehingga kita yang sadar
kemudian mengetahui saat kita berbuat kekeliruan. Fungsi ketujuh adalah monitor
diri, dalam bentuk refleksi-diri percakapan internal, dapat membantu kita mengendalikan fungsi
sadar dan tidak sadar dalam diri kita.
Dan fungsi yang terakhir adalah fungsi pengorganisasian dan
fleksibilitas. Fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis
dalam situasi yang telah dapat di prediksikan, namun sekaligus
memungkinkan kita memasuki sumber daya
pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi yang tidak terduga.
Tingkat kesaran yang kita ketahui juga
bervariasi, dan memiliki sejumlah tingkatan.
Yang pertama akan kita bahas yakni tidur, menurut penelian yang
menggunakan EEG, dapat diketahui lima karakteristik gelombang otak yang
menunjukan aktivitas elektrik saat manusia terjaga dan ke empat tahap saat
tidur. Pada tahap pertama, seseorang terjga dan rekaman EEG-nya menampilkan
pola aktivitas cepat dngan amplitudo rendah yang selanjutnya menjadi gelombang delta
yang lambat dengan voltase yang tinggi. Selama tahap tertidur lelap, kesadaran
sangat berkurang. Tahap tidur lelap ini di gantikan oleh tidur REM yang
menandai adanya mimpi. Tahap pertama adalah mengantuk, tahap kedua dicirikan
dengan kumparan tidur yang berupa lonjakan ritmik aktivitas EEG yang berkisar
12-15 Hz. Tahap 3 terdapat gelombang delta yang rendah berkisar 1-4 Hz. Tahap
4 seseorang yang tidur sulit untuk di
bangunkan. Dan masih banyak lagi tingkat ketidaksadaran kita seperti bermimpi,
penggunaan obat dan meditasi.
Beberapa model kesadaran kontemporer yang
paling berpengaruh adalah model DICE dari Schacter dan model teori medan kerja
global dari Baars.
Proses otomatis adalah proses yang tidak
dapat dikendalikan tanpa disertai niat atau kesiagaan eksternal yang
berlangsung dengan sangat efisien. Sepanjang sejarah, kesadaran pernah dianggap
sebagai suatu ambang batas aktivasi ,suatu metafor mengenai kebaruan, suatu
lampu sorot dan suatu metafor yang terintegrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar