PEMECAHAN
MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kepner-Tregoe
melihat pemecahan masalah dan pengambilan keputusan melalui suatu langkah dalam
proses yang rasional. Adapun langkah dalam pemecahan masalah dapat diartikan
sebagai suatu proses dari mengamati dan pengenalan serta usaha mengurangi
perbedaan antara situasi sekarang dengan yang akan datang. Sedangkan keputusan
(decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
alternatif/kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan,
ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan
adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan
termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat
perorangan atau kolektif.
Pemecahan
Masalah dan Pengambilan Keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses
identifikasi, mencari penyebab, pemilihan alternatif dan mengantisipasi
hambatan yang mungkin menghalangi terlaksananya keputusan. Pengambilan
keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara teoritis dan realistis,
bagaimana cara membuat suatu keputusan.
Teknik
Pengambilan Keputusan
1.
Operational Research/Riset
Operasi ; Penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan.
2.
Linier Programming ; Riset
dengan rumus matematis.
3.
Gaming War Game ; Teori
penentuan strategi.
4.
robability ; Teori
kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.
Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut
G. R. Terry :
1.
Merumuskan problem yang
dihadapi
2.
Menganalisa problem
tersebut
3.
Menetapkan sejumlah alternative
4.
Mengevaluasi alternative
5.
Memilih alternatif
keputusan yang akan dilaksanakan
Menurut
Peter Drucer :
1.
Menetapkan masalah
2.
Manganalisa masalah
3.
Mengembangkan alternative
4.
Mengambil keputusan yang
tepat
5.
Mengambil keputusan
menjadi tindakan efektif
Masalah
merupakan kesenjangan antara das sollen atau teori dengan das sein atau fakta
empiris; antara yang ditetapkan sebagai kebijakan dengan kenyataan implementasi
kebijakan. Dalam masalah terdiri dua jenis masalah, yaitu:
a.
Masalah
Sederhana (Simple Problem),
Ciri
dari masalah sederhana adalah, berskala kecil, berdiri sendiri (kurang memiliki
sangkut paut dengan masalah lain), tidak mengandung konsekuensi yang besar,
pemecahannya tidak memerlukan pemikiran luas dan mendalam.
Pemecahan
masalah dilakukan secara individual. Teknik yang biasa digunakan, dilakukan
atas dasar intuisi, pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada
jabatannya
b.
Masalah
Rumit (Complex Problem),
Ciri
dari masalah rumit adalah, berskala besar, tidak berdiri sendiri (memiliki
kaitan erat dengan masalah lain), mengandung konsekuensi besar, pemecahannya
memerlukan pemikiran yang tajam dan analitis.
Pemecahan
masalah dilakukan secara kelompok yang melibatkan pimpinan dan segenap staf
pembantunya. Jenis dari masalah ini adalah masalah yang terstruktur (struktur
problems) dan masalah yang tidak terstruktur (unstructured problems).
c.
Masalah yang Terstruktur,
Merupakan
masalah yang jelas faktor penyebanya, bersifat rutin dan biasanya timbul
berulang kali sehingga pemecahanya dapat dilakukan dengan teknik pengambilan
keputusan yang bersifat rutin, repetitif dan dibakukan. Sifat pengambilan
keputusannya adalah. relatif lebih mudah atau cepat, salah satu caranya dengan
penyusunan metode, prosedur, atau program tetap.
d.
Masalah yang tidak
Terstruktur,
Merupakan
penyimpangan dari masalah organisasi yang bersifat umum, tidak rutin, tidak
jelas faktor penyebab dan konsekuensinya, serta tidak repetitif. Sifat
pengambilan keputusannya adalah, relatif lebih sulid dan lebih lama, diperlukan
teknik pengambilan keputusan yang bersifat non-programmed decision-making.
Teknik
pemecahan masalah:
a.
Curahan Pendapat
(Brainstorming) dan Konsensus.
Suatu
metode untuk menghasilkan ide gagasan yang banyak mengenai topik tertentu
secara kreatif dan efisien. Penyampaian ide-ide dilakukakn melalui proses yang
bebas dari penilaian dan kritik. Prosesnya:
·
Topik atau masalah
dirumuskan dan ditulis dengan jelas
·
Tiap anggota tim secara
bergantian memberikan idenya. Tak ada penilaian atau kritik
·
Begitu ide disampaikan
ditulis pada kertas flipchart atau papan tulis dengan huruf yang dapat dibaca.
·
Demikian proses penyampaian ide terus
berlangsung sampai ide tersebut habis.
·
Jika diperlukan, lakukan
klarifikasi, penyederhanaan dan kombinasi.
Keunggulan Brainstorming:
o
Adanya spektrum
pengetahuan yang lebih luas.
o
Pencarian alternatif
keputusan lebih luas & variatif.
o
Adanya kerangka pandangan
/ perspektif yang lbh lebar.
o
Resiko keputusan
ditanggung kelompok.
o
Karena keputusan kelompok,
setiap individu termotivasi untuk melaksanakan (shared value ) .
o
Dapat terwujudnya
kreativitas & inovasi yang lbh luas, karena adanya berbagai pandangan.
o
Kelemahan Brainstorming
o
Memakan waktu dan biaya
lebih.
o
Efisiensi pengambilan
keputusan menurun.
o
Keputusan kelompok dapat
merupakan kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
o
Bila ada anggota yang
dominan, keputusan bukan mencerminkan keinginan kelompok.
b.
Konsensus
Ide
pokok dari konsensus adalah, kesepakatan tentang masalah dan cara pemecahan.
Sangat efektif digunakan jika mereka yang terlibat memiliki pengetahuan yang
relatif sama. Metode yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi &
memilih alternatif keputusan terbaik. Digunakan kriteria dan bobot dengan
angka-angka (skoring). Manfaatnya, dapat mengurangi subyektivitas sehingga
penilaian dapat menjadi lebih obyektif, serta dapat digunakan untuk berbagai
tujuan seperti pemilihan alternatif proyek, pemilihan pegawai teladan dsb.
NAMA
: RIZKA AMALIA
NIM
: 16410070
Tidak ada komentar:
Posting Komentar