Kamis, 16 November 2017

Sukma Bayyinah

BAHASA
(Sukma Bayyinah – 16410074)

Bahasa, menurut para psikolog kognitif, adalah suatu sistem komunikasi yang di dalamnya pikiran-pikiran dikirimkan dengan perantara suara (sebagaimana dalam percakapan) atau simbol (sebagaimana dalam kata-kata tertulis atau isyarat-isyarat fisik), (Solso, dkk ; 2008). Dalam pengertian lainnya, Bahasa merupakan satuan simbol yang tertulis atau diucapkan dan apabila simbol-simbol tersebut dikombinasikan akan memunculkan makna dimana akan digunakan untuk berkomunikasi
Bahasa memungkinkan kita untuk memahami hal-hal asing yang belum pernah kita ketahui dan bahasa juga membantu kita untuk bertukar informasi dengan orang lain dengan cepat dan lebih efisien. Kemampuan berbahasa sendiri didapatkan secara spontan melalui observasi lingkungan tanpa harus direncanakan atau dilatih.
B.F Skinner mengungkapkan bahwa bahasa adalah suatu produk dari prinsip-prinsip asosatif dan operant conditioning. Sedangkan Chomsky beranggapan bahwa manusia sudah terlahir dengan kemampuan berbahasa bahkan ada penurunan genetik untuk pembelajaran aturan-aturan tata bahasa. Chomsky juga nyatakan bahwa semua bahasa manusia yang ada di dunia ini mengandung kata benda, kata kerja, dan kata sifat.
Bagian otak yang berkenaan dengan bahasa yaitu pada lobus frontal dan temporal kiri. Lobus frontal kiri (broca) berkenaan dengan produksi bahasa, dimana apabila ada kerusakan atau gangguan pada bagian ini, seseorang tidak akan mampu berbicara dengan baik. Sedangkan pada Lobus temporal kiri (wernicke) berkenaan dengan kemampuan memahami bahasa. Seseorang yang mengalami gangguan pada lobus temporal kirinya tetap dapat berbicara (berbahasa) tetapi sukar untuk memahami pembicaraan orang lain.
Adapun yang disebut dengan hierarki linguistik. Dimana linguistik berartikan ilmu yang mempelajari bahasa. Sehingga dalam bahasa terdapat tingkatan-tingkatan mulai dari satuan simbol yang sederhana hingga satuan kata yang kompleks.
1. Fonem (phonemes), adalah unit dasar bahasa lisan yang paling sederhana dan tidak memiliki makna, Contoh a, t, ch, sh, f.
2. Morfem (moephemes), adalah unit terkecil yang memiliki makna dan merupakan gabungan dari fonem-fonem. Bentuknya dapat berupa prefiks, sufiks, atau kata-kata.
3. Morfologi (Morphology), adalah studi mengenai struktur kata-kata.
4. Sintaksis (syntax), adalah peraturan-peraturan yang mengendalikan kombinasi kata-kata dalam frase dan kalimat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar