Kamis, 16 November 2017

Ning Syifa Ridwan

KOGNISI SEPANJANG MASA KEHIDUPAN
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognisi sepanjang rentan kehidupan individu pertama kali dirintis oleh Jean Piaget dari Swiss dan teori yang dikembangkan oleh Lev S. Vygotsky dari Rusia. Bagi Piaget, ada dua prinsip utama dalam perkembangan kognitif adalah organisasi dan adaptasi. Organisasi (organization) mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia. Sedangkan adaptasi (adaptation) mencakup dua proses, yaitu asimilasi (assimilation) dan akomodasi (accomodation). Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar dan pengasimilasinnya dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya. Pada bayi, dunianya lebih banyak dipengaruhi oleh benda-benda fisik, dan skema pertamanya adalah memasukkan benda-benda tersebut ke dalam mulutnya. Sedangkan akomodasi adalah proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di lingkungannya. Misalnya ketika bayi semakin besar dan mobilitasnya meningkat, mereka akan mendekati meja kopi. Benda ini terlalu besar untuk diambil dan dimasukkan ke dalam mulutnya (skema lama), sehingga ia mengakomodasi (mengubah) skema lamanya itu dengan mendekatkan wajahnya pada sudut meja tersebut kemudian menggigitnya.
Berdasarkan pendapat dari Vygotsky, tahap-tahap dalam perkembangan konseptual anak ada 3 yaitu : a) pembentukan konsep tematik, dimana hubungan antar objek dinilai penting, b) pembentukan konsep berantai (sebagaimana telah dibahas sebelumnya), c) pembentukan konsep abstrak yang menyerupai pembentukan konsep pada orang dewasa. Dan teori Vygotsky tentang bahasa yaitu :
Tahapan
Fungsi
Sosial (eksternal)
Mengontrol perilaku orang lain
(sebelum usia 3 tahun)
Mengekspresikan pikiran dan emosi sederhana
Egosentris
Fase antara bicara eksternal dan internal
(usia 3 – 7 tahun)
Mengontrol perilaku, tetapi diekspresikan dengan keras
Internal (inner)
Pembicaraan dengan diri sendiri (self talk) yang memungkinkan pemikiran terarah
(usia 7 tahun ke atas)
Bahasa melibatkan funfsi mental yang lebih tinggi

Perkembangan Saraf
Perkembangan biologis otak, baik prenatal maupun post natal secara inheren melibatkan perkembangan kognitif spesies. Proses-proses kognitif seperti persepsi, memmori, pembayangan (imagery), bahasa, berpikir, dan pemecahan masalah didasarkan pada struktur dan proses-proses neurologis. Empat pendekatan yang berbeda yang digunakan dalam neuropsikologi perkembangan yaitu : (1) penelitian perkembangan sistem saraf dalam hubungannya dengan perubahan kognitif, (2) penelitian kognitif sepanjang rentang kehidupan individu berangkat dari kematangan neurologis, (3) penelitian patologi neurologis atau kerusakan yang mengakibatkan perubahan kognitif, dan (4) penelitian eksperimental dengan memanipulasi otak (kebanyakan dilakukan pada hewan) atau dengan memperkenalkan beberpa variable independen dan mengobservasi aktivitas otak, sebagaimana yang dilakukan pada penelitian PET.
Perkembangan Kemampuan Kognitif
Penelitian tentang perubahan kognisi dalam kaitannya dengan usia membutuhkan eksplorasi sitematis terhadap berbagai proses uang berbeda. Intinya, kita akan menitikberatkan pada kemampuan kognitif dasar yang melibatkan perolehan informasi dari lingkungan dan penyimpanannya, serta memanipulasi informasi dalam memori. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana sudut pandang kognitig berguna untuk memahami beberapa aspek penting perkembangan manusia.
Inteligensi sutu metode yang digunakan oleh psikolog perkembangan untuk membedakan dasar genetik inteligensi dari pengaruh lingkungan adalah penelitian pada anak kembar. Dalam penelitian jenis ini, kembar fraternal (kembar dua telur) dengan ciri genetik yang mirip dan kembar identik (kembar satu telur) dengan cirri genetik yang sama diikuti perkembangannya untuk menemukan pengaruh faktor lingkungan terhadap trait.
Kognisi dan Penuaan
Rata-rata angka kelahiran di amerika sejak tahin 1946 hingga 1964 mengalami peningkatan tajam hingga kira-kira 75 juta jiwa, sebagaimana dikatakan sebagai ledakan kelahiran (baby boomers). Pada tahun 2010, ledakan diperkirakan akan terjadi pada penduduk usia 64 dan 46 tahun. Seiring dengan kemajuan di bidang medis dan pendidikan kesehatan yang lebih baik, usia harapan hidup juga meningkat. Gerontology yaitu ilmu yang mempelajari masalah penuaan. Gerontology berbeda dengan geriatric yang mempelajari penyakit-penyakit yang muncul seiring dengan proses penuaan. Sementara gerontologist mempelajari perubahan sosial, fisik, dan mental,pada lansia. Walaupun penuaan penting dalam perkembangan manusia, kebanyakan penelitian masih terfokus pada anak dan remaja. Sangatlah penting untuk melakukan kajian terhadap proses-proses kognitif manusia pada periode penuaan (senescence) yang ditandai dengan penurunan dari tahap perkembangan sebelumnya. Metodologi yang digunakan dalam penelitian terhadap lansia secara tipikal dilakukan dengan membandingkan performasi subjek dewasa muda dengan performa subjek lansia (cross sectional), maupun dengan mengambil data secara berulang terhadap kelompok subjek yang sama seiring pertambahan usia mereka (longitudinal).

Oleh : Ning Syifa Ridwan
NIM : 16410063

Tidak ada komentar:

Posting Komentar