Kamis, 16 November 2017

Sukma Bayyinah

Kognisi Sepanjang Masa Kehidupan
(Sukma Bayyinah – 16410074)

Kognisi manusia sangat berkaitan dengan pemikiran-pemikiran, sudut pandang, dan ekspektasi manusia itu sendiri. Dalam pandangan studi perkembangan, kognisi ini meliputi pengetahuan, mengingat (memori), pemahaman, kemampuan komunikasi, dan proses belajar. Perkembangan kognisi ini dipengaruhi dua faktor utama, yaitu faktor genetik atau hereditas, dan faktor lingkungan. Keduanya mulai mempengaruhi perkembangan kognisi manusia bahkan jauh sebelum kita lahir, dan akan terus mempengaruhi sampai seseorang itu meninggal.
Ada dua tokoh yang sangat terkenal pada bidang perkembangan kognisi manusia, ialah Jean Piaget dan Lev S. Vygotsky.

JEAN PIAGET
Piaget menekankan perkembangan kognisi pada tahap-tahap yang telah diatur sedemikian rupa berdasarkan usia. Piaget juga membuat prinsip-prinsip kognisi yang disebut dengan asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar, dan pengasimilasiannya dengan pengatahuan dan perilaku kita sebelumnya. Sedangkan akomodasi meliputi proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan objek-objek baru di lingkungannya. Yang pada kedua prinsip tersebut, Piaget lebih menekankan perkembangan kognisi manusia itu sendiri. Sehingga Piaget beranggapan bahwa sedikit peran dari seorang guru atau role model-pun, kognisi manusia itu akan tetap berkembang seiring berkembang usianya.
Piaget membagi tahap perkembnagan kognisi manusia menjadi 4 tahap, yaitu :
Sensori-motorik ; tahapan ini terjadi antara usia 0-2 tahun. Pada fase ini dunia bayi sangatlah terbatas. Mereka mencoba mengenali dunianya hanya melalui indera dan gerak. Sehingga pada masa ini bayi akan cenderung memasukan hal-hal yang baru mereka kenal ke dalam mulutnya untuk 'merasakan' seperti apa benda tersebut. Pada fase ini pun, bayi mengalami the lack of object permanence, mereka beranggapan bahwa, apabila mereka tidak melihat benda itu, maka benda itu memang tidak ada (do not exist).
Preoperasional ; tahapan ini terjadi antara usia 2-7 tahun. Pada masa ini anak mengalami fase centration, dimana anak baru mampu fokus pada satu permasalahan atau objek. Namun mereka juga mulai memiliki kemampuan untuk memformasi pemikiran mereka sehingga mereka sudah mampu mengerti perasaan, pemikiran, dan persepsi orang lain.
Operational Konkret ; tahapan ini terjadi pada usia 7-11 tahun. Anak-anak pada fase ini berkembang pesat. Mereka mampu mengklarifikasi dan menghubungkan sesuatu kejadian dengan kejadian lain. Namun pola pikir mereka masih pada pola pikir konkret dan logis akan hal yang benar-benar mereka alami atau lihat.
Operasional Formal ; tahapan ini mulai usia 11 tahun hingga dewasa. Anak-anak atau remaja pada fase ini sudah mampu berpikir abstrak, dan mereka mampu menyusun hipotesis, paham akan prinsip sebab-akibat, dan mampu dalam problem solving.
Walau menerima banyak tentangan dari beberapa pihak, namun teori Piaget ini dianggap paling sesuai dan sangat berpengaruh pada penelitian perkembangan kognisi manusia.

Lev S. Vygotsky
Lain dengan pendapat Piaget, seorang peneliti dari Russia, Vygotsky lebih menekankan lingkungan dan dunia luar sebagai pendorong perkembangan kognisi manusia. Vygotsky setuju dengan tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Piaget, namun menolak penekanan pada rangkaian yang ditetapkan secara genetik.
Vygotsky menekankan bahwa lingkungan luar, perkembangan bahasa, dan peran pengasuh atau orang tua berpengaruh pula dalam perkembangan kognisi manusia. Terutama pada bahasa. Menurut Vygotsky, bahasa adalah kesatuan antara pembicaraan di luar yang didengar anak dan pembicaraan di dalam yang dipikirkannya. Vygotsky juga mengungkapkan kunci dari proses perkembangan kognisi adalah scaffolding.
Scaffolding dapat diartikan sebagai pemberi bantuan kepada anak pada tahap awal pembelajaran, setelah itu barulah melepaskan anak untuk memiliki tanggung jawab sendiri dalam proses belajarnya, setelah ia menguasai bahan yang dipelajari. Itulah mengapa Vygotsky beranggapan bahwa peran pengasuh (orangtua ataupun guru) sangatlah penting demi kesuksesan perkembangan kognisi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar