Kamis, 16 November 2017

Esa Laili Sindiana

Nama : Esa Laili Sindiana
Nim : 16410097
Kognisi sepanjang masa kehidupan
Perkembangan Kognitif
Pembahasan mengenai perkembangan manusia di titik beratkan pada usia dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan fisik, kognitif, dan sosial yang terjadi sepanjang rentangkehidupan. Perkembangan kognitif secara spesifik difokuskan pada perubahan dalam caraberfikir, memecahkan masalah, memori, dan intelegensi.
Organisasi, mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk mengeksplorasi dan memahami dunia. Tingkat berpikir yang paling sederhana adalah skema, yaitu representasi mental berupa tindakan fisik maupun mental yang dapat dilakukan terhadap objek.
Adaptasi, mencakup dua proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses perolehan informasi dari luar dan pengasimilasianya dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya. Akomodasi meliputi proses skemalama untuk memproses informasi dan objek baru dilingkunganya. Untu menghadapi permasalahan yang muncul dari objek-objek baru, yaitu mengakomodasi struktur mental kita terhadap aspek-aspek baru dan asing ke dalam lingkungan mental kita. Kedua aspek asimilasi dan akomodasi adalah aspek yang saling melengkapi satu samalain dalam proses adaptasi.
Dalam tiap-tiap tahapan terdapat subjek skema untuk tujuan akomodasi. Perubahan muncul dalam fase-fase tersebut sepanjang tingkatan yang bersangkutan.
Tahap 1 : periode sensori motor (sejak lahir hinggausia 2 tahun) dicirikan dengan fase interkoondinasi progresif dari skema menjadi lebih kompleks dan terintegrasi.
Tahap 2 : periode pra-operasional, (usia 2-7tahun) perilaku anak berubah dari dependensi tindakan menuju pemanfaatan representasemenral dalam tindakan-tindakannya atau yang biasa disebut berpikir.
Tahap 3 : periode operasional kongkret, (usia 1-11 tahun) adalah tahap penyempurnaan tiga ranah penting dalam pertumbuhan intelektual, konverensi, klasifikasi, transitivitas
Konverensi, kemampuan untuk mentransformasikan sifat objek. Sedangkan klasifikasi adalah pengelompokan dan kategorisasi objek-objek yang mirip. Sedangkan Sariasi dan Transitivitas adalah dua kemampuan yang terpisah, namun saling berhubungan. Seriasi melibatkan kemampuan untuk merangkai secara bersamaan serangkaian elemen menurut hubungan tertentu. Sedangkan transitivitas berhubungan berhubungan dengan kemampuan seriasi.
Tahap 4 : periode operasional formal : (masa remaja dan dewasa) ditandai dengan kemampuan anak untuk memformulasikan hipotesis dan mungujinya terhadap realitas.
Tahapan-tahapan dalam perkembangan Vygotsky menerima tahapan-tahapan perkembangan Piaget, namun menolak penekanan pada rangkaian yang ditetapkan secara genetik.
Fenomena Internalisasi, internalisasi adalah proses, dimana tindakan eksternal (berpikir berbicara) ditransformasikan menjadi fungsi-fungsi psikologis internal (proses berbicara). Kesadaran manusia terbentuk dari internalisasi sosial dan hubungan interpersonal.
Tahapan-tahapan perkembangan Vygotsky :
1. Pembentukan konsep tematik, dimana hubungan antar objek dinilai penting
2. Perkembangan konsep berantai
3. Pembentukan konsep abstrak yang menyerupai pembentukan konsep pada orang dewasa.
Perkembangan pikiran dan internalisasi kemampuan berbicara
Perkembangan saraf
Proses-proses kognitif seperti persepsi, memori, pembayangan, bahasa, berpikir, dan pemecahan masalah didasarkan pada struktur dan proses-proses neurologis.
Tahap awal perkembangan saraf
Pada tahap awal perkembangan, otak belum bertumbuh secara sempurna, tetapi pada permulaan trimester kedua, kortek serebral mulai terdiferensiasi dari spinal cord. Tujuh bulan kemudian, lobus penting mulai terbentu. Pada bulan kesembilan lobus-lobus tersebut mulai bisa dibedakan, dan invaginasi mulai tampak. Sekalipun demikian, kognisi dalam arti persepsi, pemrosesan bahasa, pikiran dan memori masih berada pada fase embrionik selama pertumbuhan prenatal.
Lingkungan dan perkembangan saraf
Lingkungan mempengaruhu perkembangan otak dan perkembangan kognitif. Efek stimulasi awal terhadap fungsi kognitif, tentu sangat penting. Lingkungan yang kaya stimulasi mmpu meningkatkan ukuran neokorteks otak.
Inteligensi
Satu metode dilakukan pada anak kembar dalam penelitian jenis ini kembar frenatal dengan cirri genetic yang mirip dan kembar identik. Korelasi antar anak angkat dan anak kandung atau orang tua angkatnya dibuat berdasarkan ide bahwa pengaruh biologis mungkin akan tampak berbeda dengan faktor lingkungan. Penelitihan tersebut menunjukan besarnya pengaruh genetik terhadap kemampuan mental dan inteligensi. Tampak pula kecenderungan pengaruh genetik yang tidak diharapkan meningkat selama masa kanak-kanak, pada masa usia pertengahan belasan tahun, pengaruh hereditas sangat tinggi. Faktor genetika memegang peranan penting dalam menentukan kemampuan verbal dan spasial pada anak.

Kemampuan akuisi-informasi
Anak perlu secara efektif memperhatikan, mempersiapkan dan mencari informasi yang releven di lingkungannya. Pencarian informasi yang berhasil berdampak pada perkembangan neurologis, perkembangan sesory register, perhatian terfokus, dan kecepatan pemrosesan.
Atensi/perhatian selektif
Perhatian selektif mengacu pada kemampuan untuk memfokuskan pada informasi yang relevan. Sekalipun pengetahuan kita tentang prosesini masih jauh dari sempurna, tapi tampak bahwa ketika anak tumbuh semakin dewasa mereka semakin mampu mengontrol perhatianya dan beradaptasi terhadaptugas-tugas yang berbeda. Ketika selektivitas tinggi dibutuhkan maka anak-anak yang lebih besar lebih relevan dalam menentukan keputusan.
Perhatian pada wajah
Semakin familiar dengan wajah orang padausia yang sangat dini, para psikologi perkembangan kognitif telah meneliti perhatian terhadap wajah. Semakin perkembangan bayi semakin matang pembelajaran mengenai tanda-tanda wajah signifikan yang lain tampak berhubungan hingga saat ini, seorang anak membentuk diskriminasi wajah  yang jelas dan kekerapan mengekspos berdasarkan proferensi pada orang tua, anggota keluarga, dan pemberi perhatian yang lain.
Memori
Bayi memiliki memori dari peristiwa sebaik kemampuanya untuk membentuk konsep. Pada level dasar, bayi menunjukan rekognisi pada stimulus yang dilihat sebelumnya, seperti wajah ibu, atau respon terkondisi klasik. Jika kita mempertimbangkan memori pada anak yang lebih besar sampai dewasa awal, kesimpulan tentang memori remaja akan menjadi jelas. Sangat banyak bukti bahwa 10-30 tahun menghasilkan sebagian besar ingatan tentang memori otobiografis.
Organisasi
Perkembangan strategi pengulangan yang baik hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kemempuan memori pada anak usia sekolah. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan rekognisi dan pemanfa adalah peristiwa di lingkungan. Selama masa sekolah, anak memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengorganisasikan hal-hal yang harus mereka ingat.
Kognisi tingkat lanjut
Berpikir metaforis
Salah satu kekhasan anak adalah “make-believe” semua anak yang sehat memilikinya. Contoh memperlakukan balok sebagai sebuah mobil, membuat pistol dengan jarinya, anak bisa menciptakan teman dan berimajinasi sendiri. Tampak bahwa kemampuan intelektial, kreativitas, dan imageri berhubungan dengan pemikiran metaforis pada anak.
Membayangkan
Secara umum argumenya adalah bahwa representasi pada orang dewasa lebih didasari oleh arti semantik, sedangkan pada anak lebih didasari oleh persepsi.
Membentuk prototype pada anak
“ledakan, dengungan, kekacauan” yang dipikirkan William James tentang bayi yang baru lahir dilawankan dengan suatu cara pandang terhadap tugas yang sulih bahwa kita manusia memperoses informasi  seluruh ciptaan pada mulanya. Terlepas dari informasi yang membanjiri system sensorik bayi, apa yang dimaksud kognitif bahwa informasi ada untuk disimpan dan didapatkan kembali ketika dibutuhkan ? tampaknya system penyimpanan kita, yaitu memori manusia terbatas pada sejumlah informasi yang dapat dikoding dan disimpan dengan kapasitas yang terbatas oleh otak. Kita dapat menyimpan segala yang terdeteksi oleh system sensorik kita.
Kognisi dan penuaan
Penuaan penting dalam perkembangan manusia banyak penelitian masih terfokus pada anak dan remaja. Penuaan ditandai dengan penurunan dari tahap perkembangan sebelumnya. Penuaan dan kematian adalah aspek alamiah pengalaman manusia, ironisnya kematian sangat adaptif, dan rentang hidup yang lebih singkat membebaskan sumber daya untuk reproduksi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar