Rabu, 27 September 2017

Roro lovieziyyad An Nada


Roro lovieziyyad An Nada (16410207)
Model- Model Memori dan Memori Jangka Pendek
Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Para psikolog eksperimental mengembangkan model- model rumit tentang representasi mental, mengenai bagaimana informasi disimpan dan diambil kembali.
  1. Model- Model Memori Ganda
1.   James
Model memori ganda mulai berkembang pada akhir tahun 1800-an ketika James membedakan memori langsung (memori primer) dan memori tidak langsung (memori skunder). James menyusu teorinya tentang struktur memori berdasarkan intropeksi, dan menganggap memori sekunder sebagai suatu tempat penyimpanan informasi- informasi atau pengalaman yang pernah dialami namun tidak dapat diakses lagi. James berpendapat bahwa memori primer (memori jangka pendek), tidak pernah meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan” peristiwa- peristiwa yang telah dialami, dan memori skunder (memori jangka panjang) didefinisikan sebagai jalur- jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.
Efek Awal-Akhir, dalam model tersebut informasi yang dikumpulkan oleh system sensorik dengan cepat ditransfer ke “gudang” penyimpanan memori primer dan dapat digantikan oleh informasi- informasi baru yang masuk, atau dapat disimpan lebih lama melalui pengulangan. Ketika terdapat sejumlah besar informasi yang memasuiki sistem, informasi yang tersimpan dalam STM (short-term memory) “ditumpang-tindihi” oleh informasi- informasi baru.
2.   Waugh dan Norman
Model pertama yang dikembangkan adalah model dualistic (1965), model ini mencangkup memori primer dan memori skunder. Waugh dan Norman mengembangkan model James dengan mengkuantifikasikan karakter- karakter memori primer. System penyimpanan jangka pendek diketahui memeiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga hilangnya informasi didalilkan terjadi tidak hanya sebagai suatu proses yang terjadi. Namun, terjadi karena item- item baru “menindihi” item- item lama saat ruang penyimpanan telah penuh.


3.   Atkinson dan Shiffrin
Atkinson dan Shiffrin meminjam konsep dualistic memori dari Waugh dan Norman dengan mendalilkan adanya lebih banyak subsistem dalam STM dan LTM. Atkinson dan Shiffrin membuat suatu perbedaan penting antara konsep memori dan konsep penyimpanan memori, mereka menggunakan istilah “memori” untuk mengacu pada data- data yang disimpan, sedangkan “penyimpanan” mengacu pada komponen- komponen structural yang berisi informasi.
  1. Memori Jangka Pendek
Saat kita berfikir tentang memori, kita sering membayangkan suatu tempat penyimpanan luas yang berisi informasi dan pengetahuan. Jenis memori semacam ini umunya disebut memori jangka panjang dan merupakan suatu aspek dari memori kita.
1.   Dukungan Neurosains Kognitif
Penemuan- penemuan neurofisiologis menunjukkan bahwa kedua penyimpanan memori yang berbeda tersebut memiliki letak tertentu dalam struktur otak manusia. Contohnya adalah kasus H.M, yang disajikan oleh Brendan Milner seorang peneliti Kanada, HM adalah penenliti epilepsy yang menjalani operasi pemotongan bagian lobus temporal sebagai prosedur medis untuk mengurangi sintom epilepisnya. Meski epilepisnya mereda ia mengalami amnesia dan tidak mampu menyimpan informasi baru dalam LTM. Uninya, STM tidak terganggu dan memori- memorinya sebelum operasi tetap utuh dan ia bahkan menunjukkan kinerja yang bagus dalam tes- tes IQ yang standart.
2.   Model Memori Kerja
Memori Kerja didefiniskan secara konseptual sebagai suatu tipe meja kerja yang secara konstan mengubah, mengkombinasi, dan memperbarui informasi lama dan baru. Model memori kerja menyanggah pandangan bahwa STM hanyalah sekedar suatu “kotak” di kepala semacam unit pemrosesan sederhana tempat informasi dikirm ke LTM, atau lenyap.
3.   Kapasitas STM
Miller menyusun hipotesis bahwa kapasitas kita untuk memproses informasi memiliki batas sekitar tujuh unit. Dalam hipotesis Miller, keterbatasan- keterbatasan tersebut diakibatkan oleh adanya sejumlah mekanisme yang bersifat mendasar dan umum, mekanisme yang selanjutnya dikenal sebagai STM.

4.   Penyandian Informasi dalam STM
Informasi yang tersimpan dalam STM dapat berupa informasi auditorik, visual, atau sematik tergantung jenis informasi atau jenis tugas yang dialami seseorang. STM dapat pula disandikan secara semantik, yang berkaitan dengan pemaknaan terhadap objek.
a.   Sandi Auditorik, STM beroperasi menggunakan Sandi Auditorik, bahkan sekalipun informasi tersebut dihasilkan dari sandi nonauditorik seperti stimulus visual.
b.   Sandi Visual, Posner dan rekan- rekannya menemukan bahwa setiknya dalam sebagian kecil waktu, informasi disandikan secara visual dalam STM.
c.   Sandi Semantik, adalah sandi yang berhubungan dengan makna.
5.   Pengambilan Informasi dari STM
Era modern pemrosesan informasi sangat dipengaruhi oleh sebuah teknik eksperimental yang dikembangkan oleh Saul Sternberg. Teknik ini melibatkan sebuah tugas pemindaian serial yang didalamnya partisipan mendapatkan stimuli berupa serangkaina item, misalnya angka dengan  jeda 1,2 detik setiap item. Diasumsikan bahwa item- item tersebut disimpan dalam STM paritisipan. Setelah partisipan menghapalkan daftar, ia menekan sebuah tombol untuk memunculkan sebuah angka yang ada atau tidak ada dalam daftar yang telah dilihat sebelumnya. Tugas partisipan adalah membandingkan angka tersebut dengan daftar yang telah diingatnya dan menjawab apakah angka tersebut memang ada di daftar atau tidak.









Teori- Teori Memori dan Memori Jangka Panjang
  1. Lokalisasi dan Distribusi LTM
Selama berabad- abad, para peneliti telah mengetahui keterlibatan otak dalam memori, tanpa otak, kita akan menjadi makhluk yang tidak memiliki perasaan, tidak memilki pikiran, dan tidak memliki memori. Studi- studi masa kini yang memeprlajri memori dalam kaitannya dengan neurosains kognitif cenderung bersifat terus terang.
Lokasi tempat memori disimpan adalah di seluruh bagian otak, meskipun juga terpusat di bagian- bagian tertentu. Beberapa region otak memilki fungsi penting dalam pembentukan memori, region- region tersebut meliputi hipokampus dan korteks serta thalamus, sebagaimana ditunjukkan oleh studi- studi terhadap pasien- pasien klinis  yang mengalami kerusakan pada area- area tertentu.
  1. Kapasitas LTM
Sebuah demonstrasi mencengangkan yang menunjukkan kemampuan manusia mengenali gambar setelah periode waktu yang sangat lama. Kapasitas LTM ditemukan oleh Standing, Conezio, dan Haber.
Analisis Teoritik tentang Kepakaran
Chase dan Ericson telah mendemonstrasikan kinerja memori yang istimewa menggunakan tiga prinsip yang terlatih seklaigus menjelaskan bagaimana para pakar menggunakan LTM mereka untuk mengerjakan tugas- tugas yang tidak lazim.
  1. Durasi LTM
Sebuah studi penting yang menyelidiki durasi LTM dilakukan oleh Bahrick dan Wittlinger.
Memori Otobiografis
Adalah memori yang dimiliki seseorang mengenai masa lalunya. Meski memori pribadi sejak lama menjadi minat kaum awam, sesungguhnya sejumlah studi psikologi yang menarik telah membahas topic tersebut. Isi memori pribadi kita tidaklah terdiri dari sekumpulan impresi sensorik yang merata. Memori otobiografis pada umunya sangat akurat (bahkan mungkin sempurna) data- data yang objektif tentang topic ini memang sulit ditemukan.

  1. Penyipanan LTM
Sebuah penjelasan tentang bagaiamana memori panjang dibentuk dan disimpan,LTM menyatakan bahwa informasi dari STM akan dikirm ke LTM apabila diulang –ulangdi STM dalam jangka waktu yang cukup lama. Sejumlah pengalaman lebih mudah diingat dibandingkan pengalaman lain, contoh pengalaman- penglaman yang mnyenangkan, yang melibatkan ego atau bahkan bersifat traumatic, tampaknya bertahan lebih lama di memori dibandingkan memori kuliah yang rumit.
  1. Jenis- Jenis Memori
1.   Memori Otobiografis.
Memori ini pada umunya memilki keakuratan tinggi, memori obiografis berisi informasi terkait emosi, deskripsi-diri, peristiwa- peristiwa khusus, dan sejarah kehidupan seseorang yang bersangkutan.
2.   Memosri Episodik dan Memori Semantik
Memori Episodik  adalah suatu system memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa- peristiwa pada masa lalunya. Artinya memori- memori mengenai pengalaman- pengalaman khusu misalnya melihat pemandangan laut yang indah, mengunjugni restoran china, membentuk memori- memori episodik.
Memori Semantik  adalah memori mengenai kata, konsep, peraturan, dan ide- ide abstrak, memori ini penting bagi penggunaan bahasa. Pengertian lain adalah sebuah kamus mental, sebuah pengetahuan teroganisasi yang dimiliki seseorang, mengenai kata- kata dan simbol- simbol verbal lainnya.
  1. Dukungan Neurosain Kognitif
Bukti- bukti yang mendukung keberadaan memori semantic dan episodic didemostrasikan secara dramatis oleh Tulving, yang menyajikan dokumentasi fisikal mengenai system- system memori. Melalui penggunaan teknik –teknik mutakir, para penenliti semakin memahami struktur arsitektural otak manusia. Sebagai hasil penemuan-penemuan, para psikolog mampu menyusun hipotesis mengenai keberadaan dau jenis memori yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar