Rabu, 27 September 2017

FATIHATUN NURIL MUGHNIA

FATIHATUN NURIL MUGHNIA
16410037


Memori dapat dikategorikan menjadi STM (short-term memory), LTM (long-term memory), dan memori kerja.
Memori jangka pendek atau yang sering disebut dengan STM (short-term memory) suatu aspekmemori yang memiliki kapasitas yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan LTM (long-term memory). Kapasitas yang terbatas ini dibarengi juga dengan pemrosesan yang terbatas, terdapat pula adanya pertukaran (trade-off) konstan antara kapasitas penyimpanan dan kemampuan pemrosesan.
Konsep memori kerja (working memory) merupakan suatu kinerja yang berfungsi mengubah, mengkombinasikan, dan memperbarui informasi baru dan lama. Teori ini yang kemudian menyanggah adanya batasan terhadap terbatasnya kinerja STM, meurut Baddeley rentang memori ditentukan oleh seberapa cepat pengulangan informasi itu dilakukan.
Selain itu, komponen memori kerja juga dipengaruhi oleh  alas sketsa visuospasial (visuospatial sketchpad) yakni yang berfungsi untuk mengendalikan kinerja visual dan spasial yang meliputi tindakan mengingat betuk dan ukuran atau mengingat kecepatan dan arah objek yang bergerak juga terlibat dalam perencanaan pergerakan spasial seperti melarikan diri dari bangunan yang terbakar.
Memori yang terdapat pada otak disimpan pada setiap bagian yang ada diotak yang dipusatkan pada bagian tertentu. Dalam pembentukan memori otak memiliki region yang berperan dalam pembentukan memori meliputi hipokampus dan korteks serta thalamus.
Durasi yang terjadi pada LTM (long-term memory) berlangsung jangka waktu yang panjang dipengaruhi oleh penyandian awaldan distribusi rehearsel (pengulangan). Bahrick mengemukakan bahwa VLTM memang benar-benar ada dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam proses penyimpanannya ini telah disadari bahwa proses penyimpanan memori yang dilakukan bertahan hingga jangka waktu yang cukup lama dan tidak tertandingi oleh teknologi apapun. Sebagian informasi yang sebagian besarpun berada pada saat seseorang mengalami ketidaksadaran yang kemudian dimunculkan dalam memri sadar.
Seperti yang sudah diutarakan diatas bahwa jenis-jenis memori jangka panjang dibagi menjadi dua yakni, memori eksplisit (deklaratif) yakni memori yang lebih mengutamakan pengambilan-pengambilan sadar dan menggunakan isyarat (cue) berupa recognisi dan tugas-tugas recall. Yang kedua yaitumemori implisit (nondeklaratif) yakni memori yang berkebalikan dengan eksplisit yakni memori yang diekspresikan dengan kinerja dan tidak memperlakukan rekolerasi yang sadar. Kemudian memori dekaratif dibagi lagi menjadi memori episodik dan memori semantik. Sedangkan memori implisit dibagi menjadi memori  prosedural dan memori emosional.
            Memori episodik merupakan memori yang memungkinkan seseorang untuk mengingat masalalunya. Hal ini disimpan sebagai referensi otobiografis dan sangat rentan terhadap rasa lupa dan perubahan. Memori semantik visuospasial  merupakan memori yang gterdiri atas kata, konsep, peraturan, dan sekumpulan ide-ide yang bersifat abstrak yang sangat berperan dalam mengatur memori berbahasa.

Tulving sendiri menekankan memori sebagai sebuah sistem berganda (multiple system ) yang melibatkan adnya sistem-sistem , prinsip-prinsip, dan klasifikaasi dari tiga bagian memori prosedural, memori semantik, dan memori episodik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar