Rabu, 27 September 2017

Rizka Amalia

MEMORI JANGKA PENDEK DAN MEMORI JANGKA PANJANG

       Dimanakah letak memori itu? Apakah memori itu? Letak penyimpanan memori adalah pada seluruh bagian otak, walaupun memang ada tempat bagian-bagian tertentu yang menjadi penyimpanan terpusat memori. Sehingga otak adalah unit terpenting dalam hidup makhluk. Tanpa otak, makhluk tidak mungkin mampu berfikir apalagi menyimpan memori.
Secara etimologi, memori atau memory (Inggris), adalah keberadaan tentang pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi.Ilmu psikologi mendefenisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan kembali informasi (retrieval) oleh manusia dan organisme lainnya. Pengkodean berkaitan dengan persepsi awal dan pengenalan.Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan.
James bependapat terkait dengan  model model memori ganda, memori primer –yang mirip ddengan apa yang sekarang disebut memori jangka pendel- tidak pernah meninggalkan kesadaran atau senantiasa menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah dialami. Sedangkan memori sekunder, atau  memori jangka panjang, didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda. Model memori ganda James tampaknya masuk akan secara intuitif. Berdasarkan pengetahuan tentang struktur otak berarti pemrosesan informasi di otak, tampaknya model memori James juga memiliki validitas. Meskipun demikian, bukti-bukti yang mendukung keberadaan dua tipe memori muncul belakangan dari studi-studi fisiologis.
          Terkait hal yang sama, model memori lainnya adalah Model behavioral, modern pertama dikembangkan oleh Waugh dan Norman (1965) adalah model dualistic, yang mencakup memori primer dan memori sekunder. Model ini merupakan hasil pengembangan dari model pertama yakni, model dari James. Waugh dan Norman juga tidak sengaja memberikan kontribusi yakni dengan memperkenalkan metaphor “kotak-kotak di kepala” (boxes in the head) yang menggambarkan memori sebagai suatu diagram flow-chart. Waugh dan Norman mengembangkan model James dengan mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik memori Primer. Sistem penyimpanan jangka pendek diketahui memiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga informasi hilang bukan karena seiring berjalannya waktu namun karena tumpeng tindih dengan item-item yang baru.
          Kemudian, Atatkinson dan Shiffrin mengemukakan model mereka yang meminjam konsep model dualistic milik Waugh dan Norman. Namun, mereka lebih menekankan bahwa lebih banyaknya subsistem dalam STM dan LTM. Menurut mereka model-model memori yang sebelumnya masih terlalu sederhana untuk menjelaskan dan menangani kerumitan proses atensi, proses membandingkan stimuli, pengendalian dalam mengambil memori, pemindahan STM ke LTM, pencitraan, memori penyandian sensorik, dan lainnya. Dalam model ini, memori memiliki tiga area penyimpanan ; register sensorik, penyimpanan jangka pendek, dan penyimpanan jangka panjang.
          Kemampuan individudalam menanggapi peristiwa-peristiwa sensorik yang membentuk masa kini adalah fungsi utama dari STM sebagai tempat penyimpanan sementara, sedangkan kemampuan individu dalam memahami masa lalu dan menggunakan informasi tersebut untuk mengolah masa kini adalah fungsi dari LTM. Karakteristik dari LTM adalah keberanekaragamnya penyandian, struktur kapasitas dan permanensinya. Kapasitas LTM seperti yang telah diteliti oleh Shepard (1967) yang memberikan suatu tes rekognisi dan hasilnya partisipan mampu mengenali gambar yang telah mereka lihat sebelumnya dengan sangat baik setelah 2 jam melihatnya. Tak hanya Shepard, Chase & Ericson (1982) menjelaskan bagaimana prinsip kinerja memori, yaitu dengan cara penyandian (Informasi yang masuk berupa sandi atau code kemudian akan dilakukan chunking terhadapnya), pengambilan informasi, dan prinsip percepatan, latihan dapat meningkatkan kecepatan dalam mengenali dan menyandikan pola.
          Penelitian yang disebut dengan teknik Brown-Petersen mendemonstrasikan bahwa kapasitas individu untuk menyimpan informasi dalam suatu area penyimpanan sementara bersifat terbatas dan rentan terhadap memudarnya informasi dengan cepat –jika individu tersebut tidak mengulang informasi yang didapatnya.
          Lokasi tempat memori disimpan adalah di seluruh bagian otak, meskipun juga berpusat di bagian-bagian tertentu. Beberapa region otak memiliki fungsi penting dalam pembentukan memori. Region-region tersebut meliputi hipokampus dan korteks (yang berbatasan dengan hipokampus), serta thalamus. Informasi sensorik dikirimkan ke region-region otak yang spesifik misalnya informasi dari mata dan telinga dikirimkan ke korteks visual dan korteks auditorik secara berturut-turut. 
         



Nama           : Rizka Amalia
Kelas            : Kognitif D

Nim              : 16410070

Tidak ada komentar:

Posting Komentar