Rabu, 27 September 2017

Herlina Ramadhantika

Herlina Ramadhantika/16410095
Model- Model Memori dan Memori Jangka Pendek
Memori dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu STM, LTM dan memori kerja. Yang setiap kategori itu memiliki karakteristik-karakteristik yang berbeda.
Kapasitas memori jangka pendek terbatas pada tujuh item namun kepadatannya (density) atau jumlah formasi per item dapat ditingkatkan dengan chunking  (dengan menggabungkan sejumlah huruf menjadi kata-kata yang bermakna).Prosedur chunking dalam memori jangka pendek memerlukan adanya pengaksesan informasi dari memori jangka panjang.
Penyandian informasi dalam memori jangka pendek melibatkan setidaknya sandi-sandi visual, akustik dan semantik. Bukti mengindikasikan bahwa penyandian visual terjadi sebelum penyandian akustik dan semantik.
Pengambilan memori jangka pendek dalam kecepatan tinggi tampaknya bekerja secara menyeluruh (exhaustive) alih-alih bekerja secara self-terminating (berhenti bekerja apabila telah menemukan informasi yang diperlukan)
Penelitian terhadap pasien yang mengalami luka (lesions) pada lobus temporal di hippokampus menunjukkan bahwa struktur-struktur tersebut berperan dalam penyimpanan memori jangka panjang.
Memori tampaknya disimpan secara lokal (ditempat-tempat tertentu) dan secara general (tidak ada tempat khusus untuk memori tertentu)
Teori- Teori Memori dan Memori jangka panjang
Teknik Modern pencitraan otak (seperti PET) telah berguna dalam pengidentifikasian terhadap struktur-struktur spesifik di otak yang diasosiasikan dengan memori.
Bidang studi neurosains kognitif yang memperlajari memori menunjukkan bahwa korteks serebral, srebelum dan hippokampus, kesemuanya terlibat dalam penyimpanan dan pemrosesan memori
Konsep Level-level pemrosesan menyatakan bahwa memori adalah suatu hasil sampingan (byproduct) dari analisis-analisis yang dilakukan terhadap stimuli yang memasuki sistem dengan durabilitas (daya tahan) jejak-jejak memori sebagai sebuah fungsi dari kompleksitas atau kedalaman analisis-analisis tersebut.
Analisis terhadap data-data PET menunjukkan bahwa area prefrontal kiri diotak terlibat dalam pemrosesan mendalam
Model-model pemrosesan informasi dan konsep level-level pemrosesan berbeda dalam hal derajat kepentingan (importance) dari struktur dan proses serta dalam hakikat pengulangan (rehearsal). Teori-teori pemrosesan informasi umumnya menekankan struktur dan maintenance rehearsal, sedangkan konsep level-level pemrosesan menemakan pemrosesan dan elaborative rehearsal.
Tulving menekankan memori sebagai sebuah sistem berganda (multiple system) yang melibatkan sistem-sistem sekaligus prinsip-prinsip, dan ia juga mengajukan sebuah klasifikasi tiga bagian yang mencakup memori procedural, memori semantik, dan memori episodik. Observasi-observasi baru-baru ini mengindikasikan bahwa memori semantik dan episodik terasosiasi dengan aktivitas serebral yang terlokalisasi.

Model PDP mengenai memori mendalilkan keberadaan unit-unit pemrosesan yang memiliki sejumlah kesamaan dengan neuron. Proses-proses mental, termasuk memori berlangsung disepanjang sebuah sistem yang terdiri dari unit-unit yang saling berhubungan satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar