Rabu, 27 September 2017

Arini Rusda

MEMORI JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
Oleh Arini Rusda

Memori adalah elemen pokok dalam sebagian besar proses kognitif. Tidaklah mengherankan bahwa memori menjadi subjek penelitian utama para peneliti terdahulu – William James di Amerika dan Hermann Ebbinghaus di Jerman.
Model-model Memori Ganda
·        James
Minat awal terhadap suatu model memori ganda (dualistic model of memory) berkembang pada tahun 1800-an ketika James membedakan memori langsung (immediate memory), yang disebutnya memori primer (primary memory), dan memori tidak langsung (indirect memori), yang disebutnya memori sekunder (secondary memory).
James berpendapat bahwa memori primer – yang mirip dengan apa yang sekarang disebut memori jangka pendek (short-term memory/ STM) – tidak pernah meninggalkan kesadaran dan senantiasa menyediakan “tayangan” peristiwa-peristiwa yang telah dialami. Memori sekunder, atau memori jangka panjang (long-term memory/ LTM), didefinisikan sebagai jalur-jalur yang “terpahat” dalam jaringan otak manusia, dan setiap manusia memiliki struktur jalur yang berbeda.
·        Waugh dan Norman
Model behavioral modern pertama dikembangkan oleh Waugh dan Norman (1965). Model tersebut adalah model dualistik, mencangkup memori primer dan memori sekunder.
Waugh dan Norman mengembangkan model James dengan menguantifikasikan karakteristik-karakteristik memori primer. Sistem penyimpanan jangka pendek diketahui memiliki kapasitas yang sangat terbatas, sehingga hilangnya informasi didalilkan terjadi tidak hanya sebagai suatu proses yang terjadi “seiring berlalunya waktu”, namun terjadi karena item-item baru “menindihi” item-item lama saat ruang penyimpanan telah penuh.
·        Atkinson dan Shiffrin
Metafor “boxes in the head” dalam menjelaskan memori manusi sedang marak-marangnya ketika Atkinson dan Shiffrin (1968) mengemukakan model mereka, yang disusun berdasarkan gagasan bahwa struktur-struktur memori bersifat stabil dan proses-proses kontrol berupa faktor-faktor tak tetap. Atkinson dan Shiffrin meminjam konsep dualistik memori dari Waugh dan Norman, namun mendalilkan adanya lebih banyak subsistem dalam STM dan LTM. Dalam model Atkinson dan Shiffrin, memori memiliki tiga area penyimpanan: (1) register sensorik, (2) penyimpanan jangka pendek, dan (3) penyimpanan jangka panjang.


Memori Jangka Pendek
Saat kita berpikir tentang memori, kita sering membayangkan suatu tempat penyimpanan luas yang berisi informasi dan pengetahuan. Jenis memori semacam itu umumnya disebut memori jangka panjang (LTM; long-term memory), dan merupakan suatu aspek dari memori kita. Meskipun STM memiliki kapasitas yang jauh lebih kecil dibandingkan LTM, STM memiliki peranan penting dalam pemrosesan memori.

Lokalisasi dan Distribusi LTM
Lokasi tempat memori disimpan adalah diseluruh bagian otak, meskipun juga terpusat di bagian-bagian tertentu. Beberapa region otak memiliki fungsi penting dalam pembentukan memori. Region-region tersebut meliputi hipokampus dan korteks (yang berbatasan dengan hipokampus), serta thalamus. Meskioun demikian, hipokampus itu sendiri tidaklah menjadi penyinpanan memori jangka panjang yang permanen, karena bila demikian halnya, maka H.M. tidak akan memiliki akses ke memorinya sebelum operasi.

Kapasitas LTM
Sulit bagi kita untuk membayangkan kapasitas dan durasi informasi yang ditamoung dalam LTM, namun kita masih bisa menyusun perkiraan mengenai karakteristik-karakteristik tersebut. Informasi yang paling samar sekalipun dapat kita ingat. Sebagai contoh, kita mampu mengingat dan “merasakan” tempat pertama kali kita mencicipi makanan tertentu; kita mampu mengingat nomor telepon kita; kita mampu mengingat strategi memenangkan permanan terbaru di Xbox atau PS kita; dan uniknya, sebagian besar informasi tersebut tidak berada dalam jangkauan kesadaran kita hingga dimunculkan ke memori sadar.

Durasi LTM
Ssebuah studi yang menyelidiki durasi LTM dilakukan oleh Bahrick, Bahrick, dan Wittlinger (1975). Data yang dihimpun Bahrick dan rekan-rekannya mendukung gagasan bahwa VLTM memang ada dan bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selain itu, stabilitas rekognisi memori dalam jangka waktu selama itu sungguh mengejutkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rekognisi memori terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi jauh pada masa lalu dipengaruhi oleh tingkat penyandian awal dan distribusi rehearsal (pengulangan; repetisi).

Penyimpanan LTM
Sebuah penjelasan tentang bagaimana memori jangka panjang dibentuk dan disimpan, ditemukan dalam karya Donald Hebb yang menjadi klasik. Versi sederhana dari gagasan Hebb tentang LTM menyatakan bahwa informasi dari STM akan dikirim ke LTM apabila diulang-ulang (rehearsed) di STM dalam jangka waktu yang cukup lama. Transformasi informasi dari STM ke LTM tersebut terjadi karena struktur STM di otak memiliki sirkuit yang berisikan aktivitas-aktivitas neural yang bergema (reverberating), yang memiliki neuron-neuron yang mampu bergerak dalam putaran (loop) secara mandiri.

Jenis-jenis Memori
Secara umum, kita dapat menganalogikan LTM sebagai suatu tempat penyimpanan (repository) segala hal dalam memori yang saat itu tidak sedang digunakan namun memiliki makna yang penting dan dapat diambil kembali.
·        Memori Otobiografis
Memori otobiografis adalah memori yang dimiliki seorang individu mengenai masa lalunya. Mesikpun memori pribadi telah menjadi minat sebagian bssar orang awam, sesungguhnya memori pribadi juga menjadi subjek sejumlah penilitian psikologis. Memori otobiografis pada umumnya memiliki keakuratan tinggi (bahkan sempurna).
·        Memori Episodik dan Memori Semantik
Tulving (1972, 1983, 1986, 1989, 1993) mengklasifikasikan memori ke dalam dua jenis; memori episodik dan memori semantik.
Memori episodik (episodic memory) adalah suatu “sistem memori neurokognitif yang memungkinkan seseorang mengingat peristiwa-peristiwa pada masa lalunya” (Tulving, 1993, hal. 67). Artinya, memori-memori mengenai pengalaman-pengalaman khusus membentuk memori-memori episodik. Memori episodik sangat rentan terhadap perubahan dan kelupaan, namun memegang peranan penting sebagai dasar pengenalan terhadap peristiwa-peristiwa yang telah kita jumpai pada masa lalu. Memori episodik tidak memiliki struktur formal sebagaimana yang didapati dalam memori semantik.

Memori semantik (semantic memory) adalah memori mengenai kata, konsep, peraturan, dan ide-ide abstrak; memori ini penting bagi penggunaan bahasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar