Selasa, 31 Oktober 2017

muhammad ihza firdaus

muhammad ihza firdaus

Kerangka Kerja Kesadaran: AWAREness
AWAREness merupakan karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja (framework) umum bagi kesadaran yang meliputi:
Attention (Atensi; Perhatian): pemusatan sumber daya mental ke hal-hal eksternal maupun internal. Bagian dari kesadaran ini diacu sebagai “lampu sorot” (spotlight) dan serupa dengan metafora atensi sebagai lampu sorot yang memusatkan berkas sinar ke arah yang menarik minat kita. Kita melihat objek-objek dengan sangat jelas hanya ketika objek-objek tersebut berada persis di tengah medan penglihatan kita; sesungguhnya mata kita benar-benar bergerak dari detail ke detail objek yang ada di hadapannya.
Wakefulness (Kesiagaan; Keterjagaan): kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran, sebagai suatu kondisi kesiagaan, sangat menyerupai arousal, yang mempengaruhi atensi, dan yang telah dipelajari secara mendalam oleh para psikolog kognitif.
Architecture (Arsitektur): lokasi fisik struktur-struktur fisiologis (dan proses-proses yang berhubungan dengan struktur-struktur tersebut) yang menyokong kesadaran. Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan dapat diidentifikasi melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
Recall of Knowledge (Mengingat Pengetahuan): proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dan dunia di sekelilingnya. Bagian definisi dari kesadaran ini memiliki tiga komponen: recall pengetahuan tentang diri pribadi, recall informasi-informasi umum, dan recall terhadap pengetahuan kolektif individu yang bersangkutan.
Self-knowledge (Pengetahuan-diri): pemahaman tentang informasi jati-diri pribadi seseorang. Pertama, terdapat pengetahuan fundamental bahwa Anda adalah  Anda yang disebut kesadaran-diri (self-awareness). Jika seorang binatang atau seorang manusia dapat mengenali dirinya di cermin, diyakini mereka memiliki kesdaran-diri.
World Knowledge (pengetahuan tentang dunia), memampukan kita mengingat sejumlah fakta dari memori jangka panjang kita. Dengan demikian, saat kita memasuki Museum Kesenian Modern di New York, kita mampu membawa informasi mengenai kesenian abad ke-20 (yang telah kita miliki dalam memori kita) ke kesadaran.
Aspek kesadaran yang ketiga adalah aktivasi pengetahuan (activatin of knowledge). Pada tataran ini, seseorang menyadari tindakan-tindakan orang lain.
Emotive (Emotif): komponen-komponen afektif yang diasosiasikan dengan kesdaran.
Novelty (Kebaruan): kecenderungan untuk tidak berfokus pada pikiran-pikiran dan peristiwa-peristiwa sentral, namun untuk menemukan item-item yang baru (novel), kreatif, dan inovatif.
Emergence (Kemunculan): kesadaranberbeda dengan proses-proses neural lainnya; kesadaran berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal. Proses-proses ini menimbulkan, setidaknya, impresi fenomenologis bahwa kesdaran muncul dari aktivitas di otak.
Selectivity (Selektivitas) dan Subjectivity (Subjektivitas): manusia secara konstan memilih sangat sedikit pikiran pada setiap waktu, namun pikiran-pikiran dapat berubah dengan cepat akibat adanya gangguan dari pikiran-pikiran baru atau dari isyarat-isyarat eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar