Selasa, 31 Oktober 2017

Ainun Nisfi

Ainun Nisfi (16410069)
Kesadaran adalah kesiagaan (awareness) seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara-suara dari lingkungan sekitarnya) serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran, perasaan dan sensasi-sensai fisik. Definisi kesadaran memiliki 2 sisi, kesadaran meliputi suatu pemahaman terhadap stimulus lingkungan sekitarnya. Kesadaran meliputi suatu pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitarnya. Kesadaran juga meliputi pengenalan seseorang terhadap peristiwa-peristiwa mentalnya sendiri, seperti pikiran-pikiran yang ditimbulkan oleh memori dan kesadaran pribadi akan jati dirinya. Pemikiran-pemikiran internal dan bersifat pribadi sama pentingnya dengan stimuli eksternal dalam menentukan “siapa diri kita” dan “apa yang kita fikirkan”. Sepanjang hari kita telah mengalami “pengalaman-pengalaman sadar” yang apabila dihitung tidak terkira jumlahnya, yang diakibatkan oleh pemandangan serta suara-suara dari dunia sekitar kita, dan juga dari pengalaman-pengalaman sadar internal yang tidak terhitung jumlahnya, yang diakibatkan oleh pemikiran-pemikiran kita yang merefleksikan reaksi dan perasaan-perasaan pribadi kita.
Sejarah kesadaran, berawal dari psikologi ilmiah pada abad ke-19 sebagai studi terhadap pengalaman-pengalaman sadar. Dalam kutipan dari William James “psikologi ialah ilmu mengenai kehidupan mental” (psychology is the science of mental life) kehidupan mental brarti kehidupan mental sadar. Para filsuf dan orang awam telah merenungkan pertanyaan-pertanyaan tentang pikiran dan tentang hakikat diri manusia. Pada awal abad ke-20, kesadaran sebagai suatu topik, hampir di singkirkan dari ranah psikologi oleh para pengikut ideologi psikologi yang dominan pada masa itu. Yakni behaviorisme, yang dipimpin oleh John Watson dan B.F skinner. Terjadi pertikaian memperebutkan pikiran manusia yang berlangsung sepanjang paruh abad ke-20. Perang tersebut dilakukan oleh psikologi kognitif berjuang mengembalikan kesadaran topik yang penting sedangkan kaum behavioris bertarung mempertahankan suatu bentuk ilmu psikologi yang sepenuhnya objektif. Zeman (2001) membagi kesadaran dalam 4 kategori :
1) Dalam kondisi terjaga, yakni kondisi saat kita mempersepsi dan berinteraksi
2) Pengalaman
3) Kondisi mental kita. Crick dan Koch menambahkan, kesadaran adalah sebuah produk yang muncul dari aktifitas otak sehingga kesadaran pastilah memiliki suatu korelasi neurologis.
Fungsi-fungsi kesadaran, antara lain: 1) konteks-setting, untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori; 2) adaptasi dan pembelajaran; 3) rekrutmen dan kontrol 5) pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif; 6) deteksi kekeliruan dan pengeditan; 7) monitor diri.
Dalam kesadaran terdapat beberapa model, antara lain: 1) model komputasional, struktur arsitektural kognitif berupa suatu sistem pemrosesan pararel; 2) model schachter atau DICE, untuk menjelaskan disosiasi memori dalam fungsi memori normal dan abnormal pada orang yang mengalami kerusakan otak; 3) Model Shallice, berfokus pada skrip behavioral, sistem kepenyalian, sistem bahasa, dan memori episodik; 4) model Baars. Dalam teori Baars memanfaatkan gedung pertunjukan untuk menjabarkan kesadaran dan komponen-komponennya. Seperti halnya peristiwa yang menggambarkan fenomena “lampu sorot”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar