Selasa, 31 Oktober 2017

Fikrotul Jauhariyah

Nama : Fikrotul Jauhariyah
NIM : 16410163
REPRESENTASI PENGETAHUAN
a. Bahasa dan Pengetahuan
Tingkat perkembangan kemampuan manusia melampaui spesies-spesies lain ; oleh sebab itu kemampuan berbahasa berfungsi sebagai demarkasi ( batas pemisah ) filogenik . Bebrapa ahli ( Baddeley , 1990a, 1990b ) memperkirakan bahwa jumlah kata-kata yang maknanya diketahiu sesorang berkisar antara 20.000 hingga 40.000 kata , dan memori rekognisi bahkan berjumlah jauh lebih besar daripada angka tersebut , sehingga tidaklah mengherankan bahwa sebagian pengetahuan kita bersifat verbal .
b. Pengorganisasian Pengetahuan Secara Sematik
Pendekatan terhadap memori semantic telah beralih dari perspektif asosiantik ke perspektif kognitif , yang mengasumsikan bahwa struktur-struktur kognitif yang mendetail akan mempresentasikan cara informasi semantic diorganisasikan dalam memori .
1) Model Set-Teoretik
Model set-teoretik membahas konsep-konsep semantic ( semantic concepts ) . Konsep adalah ide-ide abstrak yang mempresentasikan kategori-kategori informasi atau unit-unit pengetahuan . Dalam model set-teoritik mengenai memori , konsep-konsep semantic direpresentasikan oleh rangkaian-rangkaian elemen atau kumpulan informasi .

2) Model Pembandingan-Fitur Semantik
Model ini memiliki kesamaan dengan model set-teoritik dalam hal struktur set-teoritiknya . namun memiliki perbedaan dalam sejumlah asumsi penting ( Rips dkk., 1973 : Smith dkk., 1974 ) .
3) Model-model Jaringan Semantik
Model jaringan awal yang paling popular berkembang dari sepuah konseptualisasi mengenai pengorganisasian memori yang disusun berdasarkan program computer ( Quillian ,1968 , 1969 ). Model tersebut menampilkan setiap kata dalam suatu susunan yang berhubungan dengan kata-kata lainnya dalam memori ; makna setiap kata ditampilkan beserta hubungan makna –makna tersebut dengan kata-kata lain .
4) Model Aktivasi Menyebar
Model ini terkait pemrosesan semantic yang dikembangkan oleh Allan Collins dan Elizabeth Loftush ( 1975 ) . Model aktivasi menyebar mengimplikasikan adanya aktivitas konsep-konsep yang semakin menyebar , yang dapat menjelaskan hasil-hasil eksperimen priming  ( upaya membuat suatu kata atau konsep menjadi lebih mudah diingat setelah partisipan sebelumnya menyaksikan sebuah penayangan kata yang terkait )
c. Jaringan-jaringan Proposisional
Proposional didefinisikan sebgai unit pengetahuan terkecil yang dapat berdiri  sendiri sebagai suatu pernyataan terpisah ( Anderson , 1985 )
1) Human Assosiative Memory ( HAM ) dan Representasi Pengetahuan
Anderson dan Bower ( 1973 ) mengkonseptualisasikan representasi pengetahuan dalam suatu jaringan asosiasi-asosiasi semantic yang mereka sebut memori asosiatif manusia ( HAM ) , sebuah ciri utama HAM adalah penggunaan proposisi, yang berupa ungkapan-ungkapan atau pernyataan mengenai sifat-sifat dunia . Prorsi adalah suatu representasi atau abstraksi yang menyeruapai suatu kalimat ; sejenis struktur lemah yang menghubungkan ide-ide atau konsep-konsep .
d. Koneksionisme dan Representasi Pengetahuan
Konekisme didefinisakn sebagai sebuah teori tentang teori tentang pikiran yang mengajukan gagasan mengenai keberadaan sebuah set besar berisi unit-unit  sederhana yang saling terhubung dalam sebuah jaringan yang terdestribusi secara pararel ( parallel distributed network atau jaringan PDP ) . Representasi pengetahuan dalam model-model kognisi yang bersifat koneksionistik sangatlah berbeda dengan model-model penyimpanan objek , citra dan sebagainya . Pertama , dalam model-model koneksionistik pola-pola itu sendiritidaklah disimpan ; item-item yang disimpan adalah kekuatan koneksi antara unit-unit yang memungkinkan pembentukan pola-pola tersebut .Kedua , model-model koneksionistik melakukan pendekatan terhadap pembelajaran secra berbeda . Dalam model-model representasi yang bersifat tradisonal , sasaran proses pengambilan informasi dan generalisasi isyarat-isyarat atau petunjuk-petunjuk  ( cues ).
e. Teori Representasi Pengetahuan Secara Visual
Teori-teori terkini mengenai perumpamaan mental berfokus pada tiga hipotesis sentral :
1) Hipotesis Ppenyandian-ganda ( dual-coding hypothesis ) yaitu hipotesis mengenai keberadaan dua sandi dan dua sistem penhyimpanan-sandi dan sistem penyimpanan pertama bersifat khayalan ( imaginal ) dan yang lainnya bersifat verbal . Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Paivio .  
2) Hipotesis proposional-konseptual ( conceptual-propositional hypothesis ) yang mengajukan gagasan bahwa informasi visual dan verbal dipresentasikan dalam bentuk proposisi-proposisi abstrak mengenai objek-objek beserta hubungan-hubungannya . Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Anderson dan Bower dalam karya Pylyshyn .
3) Hipotesis ekuivalensi-fungsional ( functional-equivalency hypothesis ) yang mengajukan gagasan bahwa imagery  dan persepsi melibatkan proses-proses yang serupa . Hipotesis ini terutama didapati dalam karya Shepard dan Kosslyn .
f. Peta Kognitif
Jeffrey Zacks , Jon Mires , Barbara Tversky , Elio Hazeltine , dan John Gabriele memusatkan penelitian pada dua aspek yang berbeda dari peta kognitif . Aspek pertama adalah transformasi spesial yang berpusat pada objek ( object-based spatial transformation ) yakni saat Anda merotasi suatu objek atau suatu lokasi dalam benak Anda . Aspek kedua adlah transformasi prespektif egosentrik ( egocentric perspective transformation ) yang terjadi saat Anda merotasi atau menyelasraskan titik pandang Anda . Ingatlah pengalaman Anda saat Anda berada di dalam Swalayan setempat . Anda telah sangat mengenali tata letak rak-rak dan barang-barang dalam toko tersebut karena Anda terbiasa berbelanja di toko tersebut . Anda sedang berada di bagian makanan beku , mengamati pizza beku . Anda teringat bahwa Anda berencana membeli es krim Ben & Jerry’s , yang terletak di rak persis di balik pizza tersebut . Jika Anda berpikir menggunakan pola transformasi spasial yang berpusat pada objek , Anda akan membayangkan rak tersebut berotasi sehingga Anda dapat membyangkan letak es krim yang Anda cari . Jika Anda berpikir menggunakan pola transformasi perspektif egosentrik , Anda membayangkan diri Anda berjalan mengelilingi rak tersebut dan menemukan es krim di sisi seberang .
g. Sintesia adalah suatu kondisi ketika sensasi-sensasi dari sebuah modalitas perspektual ( misalnya penglihatan ) dialami juga dalam modalitas yang lain ( seperti pendengaran ) . Orang dapat mengecap bentuk , merapa bunyi , atau melihat angka atau huruf dalam warna . Sintesia tampaknya dikendalikan oleh peraturan ( rule governed ) , tidak terjadi secara acak . Sebagai contoh , terdapat hubungan positif antara peningktan ( brightness ) ( sebuah bersin cenderung “ lebih terang ” dibandingkan sebuah batuk )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar