Selasa, 31 Oktober 2017

Dina Rahmawati

NAMA : Dina Rahmawati
NIM : 16410089
KELAS : Psikologi Kognitif “D”
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Artikel kalini akan saya bahas mengenai representasi pengetahuan yang sebagian orang dianggap sebagai konsep terpenting dalam psikologi kognitif. Ketika kita mendapatkan suatu informasi yang baru dan setiap informasi yang kita dapat melalui indera kita entah dari pendengaran ataupun penglihatan. Informasi tersebut merupakan bagian dari pengetahuan yang kita butuhkan. Pengetahuan sendiri adalah penyimpanan, pengintegrasian, dan pengorganisasian informasi dalam memori. Dengan kata lain pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan memori adalah sistem yang kita gunakan untuk mengakses pengetahuan tersebut.
Bahasa Dan Pengetahuan Sebuah alasan yang menyebabkan kata-kata dan bahasa dipelajari secara mendalam adalah bahwa tingkat perkembangan kemampuan verbal manusia jauh melampaui spesies oleh sebab special lain, oleh karena itu kemampuan bahasa berfungsi sebagai demarkasi atau batas pemisah filogenetik. Dalam representasi pengetahuan ini tergantung bagaimana kita mendapatkan sebuah informasi yang kemudian dikelolah atau disimpan pada memoori kita, sebagian besar pengetahuan kita bersifat verbal. Inilah yang menjadi sebuah alasan mengapa kata-kata dan bahsa dipelajari secara mendalam dalam psikologi kognitif, karena kita mengidentifikasi jenis-jenis “benda” yang tersimpan dalam memori dan bagaiamana “benda” yang tersimpan itu slaing berhubungan dengan “benda” yang lainnya.
Pendekatan Asosiasionis terdapat hubungan-hubungan fungsional antara fenomena psikologis. Sebuah alasan mendasar yang membuat kita mengasosiakan dan mengkategorisasikan objek dalam lingkungan sekeliling kita mungkin berupa fungsi adaptif sebagaimana yang dihasilkan oleh suatu skema pengorganisasian. Sehinggan nanti akhirnya manusia bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
Pengorganisasian Pengetahuan Secara Semantik meninjau beberapa sejumlah model kognitif diantaranya yaitu Model Set Teoritik yaitu mengenai memori, konsep-konsep semantic direpresentasikan oleh rangkaian-rangkaian elemen atau kumpulan memori artinya memori terdiri dari beberapa konsep dan dapat disimpan secara asosiatif dengan lebih dari satu konsep lainnya. contohnya kata “burung kakaktua” bisa menjadi bagian konsep “burung” dan sekaligus “binatang peliharaan”. Model Pembandingan Fitur Semantik yaitu makna sebuah kata direpresentasikan sebagai suatu rangkaian fitur-fitur semantik dimana yang berkaitan dengan suatu kata bervariasi dalam sebuah kontinum dari fitur yang sangat penting hingga fitur yang sepele. Dan validasi konsep cenderung mengutamakan atribut penegas.  Model-Model Jaringan Semantik mengasumsikan bahwa konsep-konsep disimpan dalam memori sebagai unit-unit independen yang saling terhubung oleh koneksi-koneksi yang spesifik dan bermakna misalnya “mura adalah burung” . Ada pula asumsi tambahan yakni mengenai pengambilan memori melalui verifikasi kedua sasaran.  Model Aktivasi Menyebar proses pengambilan sebuah kata atau konsep dari memori ketika partisipan sebelumnya melihat oleh kata yang berhubungan dan konsep atau kata sasaran.
Jaringan-Jaringan Proposisional berisi gagasan bahwa memori diorganisasikan oleh sebuah jaringan asosiatif rumit yang berisi konstruksi-konstruksi proposisional, yang merupakan unit-unit terkecil yang masih memiliki informasi yang bermakna, misalnya “New York sungguh besar”. Dalam kerangka kerja  berisi tiga jenis memori yaitu memori kerja, memori deklaratif, memori produktif. Para Pakar dan Pengorganisasian disini para pakar memiliki pengetahuan yang terorganisasi bersifat domain-spesific, dan mereka mengerti cara menggunakan pengetahuan tersebut secara efektif dan bijaksana.
Koneksionisme dan Representasi pengetahuan para peneliti telah mengidentifikasi dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan deklaratif yang bersifat eksplisit dan meliput fakta-fakta, dan pengetahuan procedural yang bersifat implisit dan dapat diperoleh melalui kinerja yang sesungghunya. Representasi pengetahuan bersifat koneksionistik itu pola tidak disimpan namun item yang disimpan adalah kekuatan koneksi antara unit-unit memungkinkan pembentukan pola tersebut.
REPRESENTASI PENGETAHAN SECARA VISUAL
Saat kita membicarakan representasi pengetahuan secara visual, pada umumnya memebicarakan suatu perumpamaan atau bayangan mental (mental imagery). Pembayangan mental dapat didefinisikan sebagai suatu representasi mental mengenai objek atau peristiwa yang tidak eksis pada saat terjadinya proses pembayangan. Faktanya mengkhayalkan dan memvisualisasikan dunia imajiner dipandang penting secara fungsional karena memungkinkan kita melatih keterampilan yang pada akhirnya membantu tujuan tujuan adaptif secara langsung.
Mneurut Perspekif Historis ada tiga era historis dalam sejarah perumpamaan mental yaitu Era Filosofis dimana bayangan-bayangan mental dipandang sebagai bahan baku utama dalam pembentukan pemikiran dan kadang dipercaya sebagai elemen-elemen pemikiran. Era Pengukuran perumpamaan mental yakni responden terhadap objek. Era Kognitif. Studi mental imagery (perumpamaan, perbandingan, dan pembayangan mental) ini membahas isu bagaiamana informasi direpresentasikan dalam memori.
Teori-Teori Representasi Pengetahuan Secara Visual meliputi beberapa hipotesis diantaranya yaitu Hipotesis Penyandian Ganda menyatakan bahwa informasi dapat disandikan dan disimpan dalam satu atau kedua sistem: verbal dan imajinal. Data-data behavioral dan neurologis mendukung hipotesis ini. Hipotesis Proposisional Konseptual menyatakan bahwa informasi disimpan dalam bentuk proposisional-abstrak yang mendefinisikan objek, peristiwa, dan hubungan antara objek-peristiwa tersebut secara spesifik. Hipotesis Ekuivalensi Fungsional menyatakan bahwa imagery dan persepsi melibatkan proses-proses yang serupa satu sama lain.
Dalam dukungan neoruosanis kognitif ada dua jenis representasi yang telah diajukan untuk menjelaskan imagery: Representasi lansung dan representasi alegoris. Representasi alergoris diterima secara lebih luas dibandngkan representasi langsung. Para pakar masih memperdebatkan apakah pembayangan visual memang benar-benar bersifat visual ataukah merupakan proses kognitif yang bersifat lebih umum. Bukti-bukti neurologis mendukung keberadaan rotasi mental.
Penelitian-penelitian yang menggunakan pengukuran aliran darah regional serebral untuk mempelajari imagery bekerja dengan asumsi bahwa meningkatnya volume darah di suatu bagian otak berkorelasi dengan jumlah aktivitas yang berlangsung dibagian otak tersebut. Hal itu menunjukkan pemrosesan visual dan area-area memori di otak diaktifkan saat kita sedang membayangkan suatu hal.
Peta Kognitif yaitu kemampuan manusia untuk membentuk gambaran sebuah karakteristik kuat memori, sebagaimana yang telah kita lihat dalam sub bab artikel mengenai metode mnemonic. Manusia harus mampu menggunakan imagery untuk menjelajahi dunia spasialnya dan menghindari bahaya. Para psikolog selama rentan waktu yang cukup lama telah mengamati pola-pola navigasi hewan dan karya awal Tolman telah memunculkan konsep Peta Kognitif yang mengacu pada pengetahuan spasial umum yang ditunjukkan oleh tikus-tikus dalam labirin.
Sinestesia : Suara Yang Dihasilkan Warna. Sinestesia adalah suatu kondisi yang di dalamnya sensasi-sensasi dari sebuah modalitas perseptual misalnya penglihatan dialami juga dalam modalitas yang lain seperti pendengaran. Orang dapat mngecap bentuk,meraba bunyi, atau melihat angka atau huruf dalam warna. Fenomena ini dan orang-orang yang mengalami fenomena tersebut telah menjadi subjek sejumlah penelitian yang menarik dan informatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar