Selasa, 31 Oktober 2017

FATIHATUN NURIL MUGHNIA

FATIHATUN NURIL MUGHNIA
16410037
Pernahkah kalian terfikir tentang bagaimana seseorang itu terjaga atau sadar?
Yups. Kesadaran ini bukan hanya sebuah kata yang tiba-tiba muncul disekeliling kita loh, kesadaran sendiri mempunyai sejarah yang perlu kita ketahui. Bahkan kesadaran (consiousness) pernah menjadi suatu pembicaraan topik sentral dalam psikologi yang kemudian dihilangkan karena dianggap tidak bersifat ilmiyah. Namun, jika dilihat dizaman ini kesadaran mulai mencapai zaman kejayaannnya.
Dari awal sudah saya singgung mengenai kesadaran. Jadi, apa sih kesadaran itu? Kesadaran (consousness) adalah kesiagaan (awareness) seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungannya (seperti pemandangan dan suara-suara dari lingkungannya) atau peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensai fisik.
kesadaran tidak terjadi begitu saja, ia memiliki suatu kerangka kerja yang disebut AWAREness, yakni meliputi Attention merupakan suatu perhatian dimana pemusatan  bersumber daya mental pada hal-hal eksternal maupun internal, Wakefulness merupakan meruapakan suatu kondisi mental yang sepnjang hidupnya dialami oleh seseorang, Architecture merupakan sebuah aspek dalam struktur fisiklogis, dimana sebuah kesadaran tidak tertumpu hanya pada satu proses tunggal saja melainkan pada pertahanan dari beberapa proses neurologis yang diasosiasikan dengan interpretasi terhadap fenomena sensorik, semantik, kognitif, dan emosional baik secara fisik maupun imajinatif, Recall of Knowledge merupakan proses pengambilan informasi terkait diri yang berkaitan  dan pada dunia yang ada pada lingkungan sekitarnya, dan yang terakhir adalah Emotive yaitu suatu kondisi sadar yang timbul karena adanya perasaan dan emosi.
Kerangka kerja kesadaran memiliki lima elemen yang dicantumkan dalam konsep AWAREness adalah suatu upaya  mengurangi variansi dalam pendefinisian pengalaman subjektif yang disebut dengan kesadaran.
Selain itu,Kesadaran juga punya model loh, apa aja sih? Nah disini akan saya paparkan mengenai model-model kesadaran yang saya kutip dari buku solso
a)  Model komputasional, mengatakan bahwa struktur arsitektural kognitif berupa suatu sistem pemrosesan pararel yang didominasi oleh kontrol hierarki.
b) Model Schachter atau DICE model ini digunakan sebagai suatu penjelas disosiasi dalam fungsi memori normal dan tidak normal.
c) Model Shallice, yaitu suatu model kesadaran yang berfokus pada skrip behavioral yang ada pada pemrosesan informasi.
d) Model Baars, suatu model yang memanfaatkan  sebuah fedung sebagai bahan penjabaran kesadaran yang lebih terpusat pada keterbatasan kapasitas pengalaman sadar.
Hilangnya kesadaran seseorang pun tidak terjadi dengan begitu saja. Ada tingkatan-tingkatan yang dialami seseorang sehingga benar-benar kehilangan kesadarannya. Nah, berikut merupakan tingkat-tingkat kesadaran yang terjadi pada seseorang:
a) Komposmetis
Kesadaran kompostis meruapakan suatu keadaan dimana seseorang dikatakan sadar sepenuhnya, entah pada dirinya atau dengan lingkungan sekitarnya.
b) Apatis
Kesadaran ini tak begitu peduli apa yang ada pada sekitarnya, bisa dikatakan acuh pada selain dirinya.
c) Delirium
Keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kesadaran dan mulai timbul kekacauan yang terjadi pada fungsi motorik.
d) Somnolen (letargie)
Keadaan mengantuk yang dialami seseorang namun masih bisa dirangsang oleh suatu stimuli. Dan ketika stimuli itu hilang ia akan berada pada keadaan itu lagi.
e) Sopor (Stupor)
Sebagai kelanjutan dari tingkat somnolen, tingkat sopor ini adalah keadaan mengantuk yang mendalam yang hanya sadar jika mendapatkan rangsangan yang kuat, namun respon yang diberikan tidak bersifat verbal.
f) Semi koma
Pada tingkat ini, seserang tidak lagi mampu untuk merespon secara verbal, dan tidak bisa berada pada kesadaran.
g) Koma
Tahap yang terakhir ini merupakan tahap dimana seseorang tidak lagi mampu merespon suatu rangsangan dan tidak timbulnya gerakan spontan.
Dapat disimpulkan bahwa kesadaran berfungsi sebagai suatu cara individu dalam  menentukan pola berfikir, perilaku. Baars mengatakan bahwa (1996) fungsi kesadaran yang ada pada diri seseorang itu terdiri dari konteks setting, adaptasi dan pembelajaran, prioritas dan fungsi kesadaran, rekrutmen dan kontrol, pengambilan keputusan, deteksi dan penyuntingan kekeliruan, monitor diri, dan pengorganisasian dan fleksibilitas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar