Selasa, 31 Oktober 2017

Nur amalia hamida

Mana yang dominan ?
Kesadaran atau ketidaksadaran
Oleh : Nur amalia hamida
NIM  16410046

Jika merujuk pada pendapat Freud, kita akan mengatakan bahwa sebagian besar dari kehidupan kita dipengaruhi oleh ketidaksadaran, Freud mengatakan bahwa kesadaran merupakan bagian kecil saja dari seluruh kehidupan psikis. Benarkah demikian ? faktanya, kita menghabiskan sbebagian besar waktu kita di luar tidur dalam aktivitas-aktivitas sadar, dan bahkan dalam tidur pun kesadaran tidak sepenuhnya lenyap. Contohnya saja, kita bahkan dapat mendengar suara alarm saat kita sedang tertidur. Kesadaran (consciousness) adalah kesiagaan (awareness) seseorang terhadap peristiwa di lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikran, perasaan dan sensasi-sensasi fisik. Berdasarkan pengertian ini, kita dapat menggaris bawahi 2 hal yakni kesadaran terhadap stimuli lingkungan dan kesadaran terhadap peristiwa mental individu itu sendiri.
Dalam sejarah mengenai kesadaran Crick dan Koch (dalam Solso, 2007) menyatakan  bahwa kesadaran adalah sebuah produk yang muncul dari aktivitas otak sehingga kesadaran pastilah memiliki suatu korelasi neurologis. Kemudian Solso (2007) menyajikan suatu kerangka kerja kesadaran, yang  dinamakan AWAREnees. AWAREness terdiri atas Attention, Wakefulness, Architecture, Recall of knowledge, Emotive, novelty, emergence,selectivity, dan subjectivity.  Berikut ini penjelasan mengenai kerangka kerja kesadaran.
Attention, merupakan pemusatan sumber daya mental pada hal-hal eksternal maupun internal. Atensi kita terhadap sesuatu merupakan hal yang dikendalikan. Atensi ini membentuk dasar bagi kesadaran yang lebih jelas. Weakfulness, kontinum tidur hingga terjaga. Architecture, merupakan lokasi-lokasi fisik struktur fisiologis yang menyokong kesadaran. Kesadaran bukanlah proses tunggal yang dilakukan oleh neuron tunggal, melaikan dipertahankan melalui  sejumlah proses-proses neurologis yang diasosiasikan dengan interpretasi terhadap fenomena sensorik, sematik, kognitif, dan emosional, yang ada secara fisik maupun secara imajinatif. Recall of Knowladge, yakni proses pemanggilan informasi tentang diri individu dan lingkungan di sekelilingnya. Manusia dapat mengakses pengetahuan melalui proses recall dan proses ini dapat terjadi jika manusia dalam kesadaran. Emotive, berupa komponen-konmponen afektif yang diasosiasikan dengan kesadaran.
Novelty, kecenderungan untuk menemukan item-item yang baru, kreatif, inovatif. Kesadaran memiliki minat terhadap stimulus baru dan informatif. Emergeence, kemunculan kesadaran berasal dari aktivitas otak. Selectivity, kesadaran dipandang sebagai sesuatu yang menyoroti objek yang kita interpretasikan dan dapat membantu pemahaman perseptual kita. Subjektivitas mengantarkan kita kepada fakta bahwa pengalaman sadar tiap individu merupakan hal yang unik.
Setelah membahas mengenai kerangka kerja kesadaran, saya akan memunculkan pertanyaan mengenai tingkat kesadaran seseorang. “ apakah seseorang dalam keadaan tidur sama sekali tidak sadar? “ ketika kita tertidur, sistem kesadaran dalam otak kita sangat berkurang dan interaksi personal hampir tidak ditemui. Berdasarkan rekaman EEG, manusia bahkan dalam tidurnya meleawati beberapa tahapan-tahapan tidur. Tahap – tahap ini mengindikasikan bahwa pada tahap terakhir dari tahap tidur ini, manusia akan kembali ke aktivitas yang semakin sadar. Sebelum tahap sadar ini, biasanya didahului oleh tahap tidur REM, dimana fase tidur ini dicirikan oleh adanya pergerakan bola mata dengan cepat dan terjadinya impian.
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Mengapa kita bermimpi ? Freud berpendpat bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketiksadaran untuk membocorkan informasi, sehingga kita dapat memberi makna terhadap mimpi-mimpi tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan sederhana, kita megetauhui bahwasannya fase tidur REM sangat menyerupai aktivitas otak kita saat kita berada dalam keadaan sadar. Perlu diketahui, bahwa mimpi kita melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari. Lalu petanyaan menarik berikutnya adalah: apakah manusia mampu menerapkan kendali kognitif dalam mimpinya ? lucid dreaming memungkinkan manusia  untuk mengontrol mimpinya. Namun, fenomena lucid dream sangatlah langka.
  Berdasarkan beberapa paparan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwasannya sebagian besar aktivitas – aktivitas kita sehari-hari merupakan aktivitas-aktivitas sadar. Terdapat beberapa elemen kesadaran yang dikonsep dan kita kenal dengan sebutan AWAREness sebagai upaya untuk mengurangi keberagaman variansi dalam pendefinisian pengalaman subjektif, yakni kesadaran.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar