Rabu, 11 Oktober 2017

Firyal Nabila

                                            Kelupaan dan Mengingat                                           
Oleh : Firyal Nabila (16410143)
Seringkali kita mengalami kelupaan, mengapa demikian? Di sini kita akan membahas alasan-alasan mengapa memori kita terkadang “tidak berfungsi”, sehingga menempatkan kita pada situasi tidak mampu mengingat informasi yang kita inginkan. Sebenarnya, kelupaan terjadi ketika informasi yang kita dapat tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Hal ini disebut kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam long term memory atau disebut juga dengan memori jangka panjang. Terkadang kita juga tidak menyadari bahwa informasi yang kita “pelajari” tidak sungguh-sungguh masuk dalam memori kita.
Sebuah faktor lain yang menyebabkan tejadinya kegagalan penyandian adalah faktor stress. Hukum Yerkes-Dodson (Yerkes dan Dodson, 1908) mendalilkan bahwa tingkat arousal yang sangat rendah atau sangat tinggi menghambat kinerja memori dan proses-proses kognitif yang lain. Ketika tingkat arousal sedemikian kuatnya, ha tersebut menyebabkan kelupaan karena memori yang disimpan mungkin hanya berupa bagian emosional dari pengalaman tersebut, tanpa detail yang jelas (Metcalf, 1998).
Kegagalan konsolidasi (consolidatidon failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang berakibat pada terbentukya memori-memori yang tidak sempurna, yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, short term memory bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan infomasi dari STM ke LTM.
Adapun menyebabkan kelupaan adalah amnesia. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan cidera traumatik di otak (traumatic brain injury).

Faktor-faktor lain yang menyebabkan kelupaan, yaitu :
1.     Decay (secara harfiah berarti “pembusukkan”) adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut.
2.    Interferensi (interference) adalah bercampur-baurnya memori-memori yang serupa.
3.    Interfensi retroaktif (retroactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori-memori lama akibat memori baru.
4.    Interferensi proaktif (proactive interference) adalah terjadinya penghambatan pengambilan memori baru akibat memori-memori lama.
5.    Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori (memory clue) yang diperlukan bagi pengambilan memori tersebut.
6.    Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting) adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman traumatik.
7.    Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran.

Walaupun seringkali kita kelupaan akan suatu hal, kita juga akan berusaha untuk mengingat. Mnemonik adalah suatu teknik yang memudahkan penyimpanan, atau penyandian, dan pengingatan (recall) terhadap informasi dalam memori. Para peneliti telah merancang sejumlah ragam teknik mnemonik, dan teknik-teknik tersebut melibatkan strategi-strategi seperti imagery dan mediasi (misalnya metode loci dan sistem kata bergantung), karakteristik-karakteristik fonemik dan ortografik (seperti mengingat kata dan mengingat angka), isyarat-isyarat atau pemicu fonemik (fonemic cues) dan imagery mediation (seperti mengingat nama dan metode kata kunci), dan pengorganisasian semantik. Keberhasilan mnemonik dalam memudahkan kinerja memori diatribusikan pada dukungan mnemonik dalam pengorganisasian informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar