Selasa, 31 Oktober 2017

Dina Rahmawati

NAMA : Dina Rahmawati
NIM : 16410089
KELAS : Psikologi Kognitif “D”
KESADARAN
Kita hidup memiliki bnayak waktu selama 24 jam. Waktu ini kita manfaatkan dengan berbagai banyak aktivitas-aktivitas yang dimana aktivitas tersebut merupakan aktivitas sadar kita. ketika tidur pun kita uga masih merasakan sedikit kesadaran. Untuk itu dalam artikel kali ini akan dibahas masalah kesadaran agar kita bisa lebih memahami apa itu yang dinamakan kesadaran ? Bagaimana sejarahnya ? Apa saja Kerangka kerjanya ? Fungsi-Fungsi Kesadaran ? dan Tingkat-tingkat kesadaran ?
Awal abad ke-19 psikologi ilmiah mulai meneliti sebuah studi terhadap pengalaman-pengalaman sadar seperti kutipan dari William James bahwa psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental yang berarti kehidupan mental yang sadar. Sehingga para filsuf dan orang awam bertanya tentang pikiran dan hakikat diri manusia. Lalu pada awal abad ke-20 aliran behaviorisme (John Watson dan dan B.F Skinner) ini hampir menyingkirkan tentang topik kesadaran ini dari ranah psikologi.” perang suci memperebutkan pikiran manusia” yang berlangsung hingga paruh akhir abad ke-20. Dalam perang tersebut para psikolog kognitif berjuang mengembalikan kesadaran sebagai suatu topik yang penting sedangkan kaum behavioris bertarung mempertahankan bentuk ilmu psikologi yang sepenuhya objektif. era 1990-an hingga sekarang minat ilmiah mengenai terus membanjiri publikasi dan terus berkembang.
KERANGKA KERJA KESADARAN: AWAREness
Attention : Perhatian. Pemusatan sumber daya mental ke hal-hal yang eksternal maupun internal. Mengarahkan atensi ke peristiwa-peristiwa eksternal  maupun internal.
Wakefulness : Kesiagaan. Kontinum dari tidur hingga terjaga. Suatu kondisi mental yang dialami seseorang sepanjang hidupnya setiap harinya.
Architecture : Arsitektur. Lokasi fisik struktur-struktur biologis yang menyokong kesadaran. Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan diidentifikasikan melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran. aspek ini yang terlibat dalam proses fisiologis.
Recall of knowledge : Mengingat Pengetahuan. Proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan disekelilingnya. kesadaran mampu membuat manusia mendapatkan akses ke pengetahuan melalui proses recall terhadap informasi mengenai diri pribadi dan dunia ini.
Novelty : Kebaruan. Kecenderungan untuk tidak hanya berfokus pada pikiran-pikiran dan peristiwa-peristiwa sentral, namun untuk menemukan item-item yang baru, kreatif, dan inovatif.
Emergency : Kemunculan. Kesadaran berbeda dengan proses-proses neural lainnya, namun berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal.
Selectivity dan Subjektivitas :  manusia seacra konstan memiliki sangat sedikit pikiran pada setiap waktu, namun pikiran-pikiran bisa cepat berubah akibat adanya gangguan dari pikiran-pikiran baru.
 Aspek-aspek tersebut yang disingkat dengan konsep AWARness.
FUNGSI-FUNGSI KESADARAN
Alasan manusia memiliki kesadaran adalah kesadaran yang memungkinkan kita melakukan pergerakan atas kemauan kita sendiri. Pergerakana atas kemauan diri sendiri adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau reflek. Dengan memiliki kesadaran manusia akan dapat mengarahkan atensi dan perilaku kepada aspek-aspek dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir yang lebih baik. Adapun fungsi-fungsi kesadaran menurut Baars dan Mc Govern yaitu, sebagai berikut :
1. Konteks Setting : Fungsi dimana sistem-sistem bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori.
2. Adaptasi dan Pembelajaran : yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses.
3. Prioritisasi dan Akses : Dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat kesadaran.
4. Rekrutmen dan Kontrol : Dimana kesadaran memasuki sistem-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar.
5. Pengambilan keputusan dan fungsi eksekuif : Berperan membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali.
6. Deteksi dan Penyuntingan kekeliruan : Berfokus pada kesadaran memasuki sistem norma kita sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan.
7. Monitor Diri : Dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal, dan imagery, membantu kita mengendalikan fungsi-fungsi saraf dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam diri kita.
8. Pengorganisasian dan Fleksibilitas : Fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligus memungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalam situasi-situasi yang tidak terduga.
TINGKAT-TINGKAT KESADARAN
Tidur perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat seseorang terjaga atau tertidur. Hali ini bisa diamati melalui EEG. Gelombang otak dapat diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita berinteraksi dan secara konstan berada dalam kondisi yang siaga, melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu pesan. namun ketika kita tertidur mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal hampir-hampir tidak ada.
Ada 5 karakteristik gelombang otak menunjukkan aktivitas elektrik saat manusia terjaga dan selama 4 tahap tidur :
1. Seseorang terjaga, rekaman EEG menampilkan pola aktivitas cepat dengan amplitude rendah.
2. Tahap I : Tahap yang paling rngan, terjadi saat kita mulai mengantuk. Selama tahap ini, terdapat periode-periode secara singkat aktivitas gelombang theta yang mengindikasikan rasa mengantuk.
3. Tahap II : Dicirikan oleh kumparan tidur yang berupa lonjakan-lonjakan ritmik aktivitas EEG yang berkisar 12-15 Hz.
4. Tahap III : Terdapat sejumlah gelombang delta berfrekuensi sangat rendah dan pola kumparan masih berlangsung.
5. Tahap IV : Terdapat lebih banyak gelombang delta yang merupakan tahap tidur paling dalam saat orang paling sulit dibangunkan.
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan kita dapat berlangsung mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat kita sadar. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari.
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikia rupa sehingga kesadaran tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita terjaga. Beberapa obat penenang akan menghambat aktivitas sistem saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktivitas sistem saraf. Obat hallucinogen mengubah pemahaman kita terhadap realita. Semua obat-obatan bekerja dalam neurotransmitter kita dalam menghasilkan dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan aspek-aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.
Meditasi adalah suatu konsentrasi rileks dimana dikosongkan. Beberapa teknik meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam posisi tubuh, dan objek-obejk eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada bermacam-macam bisa berupa alasan keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.
MODEL-MODEL KESADARAN : Teori Medan Kerja Global dari Baars
Baars memusatkan teorinya terutama pada keterbatasan kapasitas pengalaman sadar. Kita hanya dapat memperhatikan satu aliran kuat informasi pada suau saatsetidaknya jika kita memang  berniat memahami makna informasi tersebut. Kesadaran masih memungkinkan akses ke sumber daya pengetahuan yang tidak disadari. Dengan demikian, keberadaan akses global akan menolong kita meminimalkan masalah yang mungkin terjadi akibat kapasitas STM yang terbatas.
PROSES-PROSES OTOMATIS
Proses-proses otomotis adalah proses-proses yang tidak dapat dikendalikan tanpa disertai niat atau kesiagaan eksternal yang berkangsung dengan sangat efesien.
1. Memori implisit : Topik yang terpenting pada kesadaran karena mengacu pada meori yang diukur melalui sesuatu perubahan kinerja yang berhubungan denagn beberapa pengalaman sebelumnya. Memori ini diungkap ketika informasi yang diperoleh sebelumnya memudahkan kinerja dalam tugas dan tidak memerlukan proses mengingat secara sadar terhadap pengalaman-pengalaman tersebut.  
2. Studi-studi priming : Studi pemicu yang mengaktifkan asosiasi mental yang berada tepat di bawah ambang kesadaran.  Studi-studi priming telah digunakan dalam area kognisi sosial.
3. Metakognisi : Bagian dari kemampuan memonitor diri terhadap pengetahuan pribadi. Metakognisi mempunyai dampak pada pengawasan dan pengendalian proses-proses pengambilan informasi dan proses-proses inferensi yang berlangsung dalam sistem memori. Monitoring mengacu pada cara kita mengevaluasi apa yang kita telah ketahui. Proses yang terlibat pada monitoring metakognisi meliputi : Ease of Learning (pemudahan pembelajaran), Judgment of Learning (pertimbangan hasil pembelajaran), Feeling of Knowing (perasaan mengetahui), Confidence of judgment (keyakinan terhadap pertimbangan diri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar