Rabu, 11 Oktober 2017

FATIHATUN NURIL MUGHNIA

FATIHATUN NURIL MUGHNIA
16410037
TEORI-TEORI KELUPAAN DAN MENGINGAT
Pernahkah kita berpikir tentang bagaimana cara otak melupakan? Misalnya seperti mantan? Teman lama? Atau yang sejenisnya.
          Mengapa harus ada lupa? Mengapa harus terjadi mengingat? Nah disini saya akan menjelaskan sedikit mengenai teroi-teori kelupaan dan teori-teori mengingat yang terjadi pada manusia. 
Kelupaan terjadi akibat adanya kegagalan penyandian (failure to encode) dan mengacu pada kegagalan memasukkan materi ke dalam LTM yakni ketika informasi tidak memasuki otak kita melalui reseptor-reseptor sensorik akibat pengaruh sistem atensi, akibatnya tidak ada informasi yang dapat diingat. Tetapi, seringkali kita juga tidak menyadari bahwa informasi yang diambil itu tidak sungguh-sungguh memasuki memori kita. Bukan hanya itu, kegagalan ini juga dapat dipengaruhi oleh pengaruh stress.
Kegagalan konsolidasi (consolidation failure) adalah hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori (memory trace), yang menyebabkan terbentuknya memori-memori yang tak sempurna atau lebih dikenal dengan “kelupaan”. Dalam kegagalan konsolidasi, STM bekerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan informasi dari STM ke LTM.
Nah, seringkali kita juga mendengar kata amnesia, apa sih amnesia itu? Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia tidak terjadi semudah ketika kita melihat pada film, dan sangat jarang berakibat hilangnya informasi mengenai diri dan identitas individu yang bersangkutan.
          Tau nggak sih bagaimana proses terjadinya kelupaan? Jadi, seseorang yang mengalami kehilangan memori tentang bulan-bulan atau tahun-tahun masa lalunya terjadi akibat dari suatu gradien temporal (temporal gradient).
Selain proses kelupaan, seseorang juga mengalami proses mengingat. Kenapa harus ada kedua kemampuan ini? Karena keduanya dianggap proses yang sangat penting dan sangat bermanfaat. Selain pada kemampuan kelupaan, mengingat juga sangat dibutuhkan. Kenapa? Yup, karena kita perlu untuk mengingat.dalam beberapa situasi kita dituntut untuk untuk menghapalkan hal-hal tertentu agar tidak melupakannya, dengan demikian “mematikan tendensi alamiyah kita untuk membiarkan ibformasi memudar (decay) seiring berlalunya waktu.
Selain itu,  memori seringkali juga bisa mengalami kekeliruan dalam mempelajari situasi-situasi ketika mengingat suatu memori.  Sebagian memori bersifat rekonstruktif.  Memori juga dapat bersifat konstruktif,  yaitu pengalaman sebelum pembentukan memori,  faktor-faktor reseptual,  faktor-faltor sosial,  dan bahkan hasrat untuk mengingat suatu peristiwa melebihi pengaruh-pengaruh lain,  dapat mempengaruhi apa yang kita ingat. 
Apa aja sih faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja memori,  berikut penjelasannya.  Jadi,  pemusatan perhatian kepada stimuli dalam lingkungan akan meningkatkan kecenderungan memori memasuki sistem sensorik dan memasuki STM.  Salahsatunua adalah teknik mnemonik, yaitu suatu teknik yang memudahkan penyimpanan,  atau penyandingan, dan pengingatan (recall)  terhadap informasi yang ada dalam memori.
Lalu bagaimana mnemonik ini dikatakan berhasil?  Keberhasilan mnemonik dalam memudahkan kinerja memori diatribusikan pada dukungan mnemonik dalam pengorganisasian informasi. 
Studi mengenai individu yang memiliki memori istimewa mengindikasikan bahwa kemampuan mereka melibatkan sejumlah ragam kombinasi teknik mnemonik, yakni metode loci,  imagery, dan sistem kata bergantung yang dimodifikasi, dll. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar