Rabu, 11 Oktober 2017

Desi Rahmawati

Selasa, 09 Oktober 2017
Desi Rahmawati
Nama: Desi Rahmawati
NIM: 16410003
Mengingat dan Melupakan
Dalam keseharian ada banyak informasi yang semuanya belum tentu masuk dalam rekaman memori dan tersimpan dengan baik. Mengingat sesuatu yang baru saja disebutkan seringkali tidak mudah. Bahkan terkadang baru saja melakukan sesuatu, seperti menyimpan kunci, dan bermaksud mengambil kunci kembali, sudah tidak ingat lagi terakhirmenyimpan. Berkenalan dan mengingat nama orang pun bisa menjadi lupa, padahal kenalan itu belum beranjak jauh dari kita. Apa yang sebenarnya terjadi? Kemanakah fikiran kita saat menyimpan kunci, atau saat kenalan baru menyebutkan namanya?
Megingat dan melupakan adalah pekerjaan yang melibatkan kerja otak.Megingat menjadi mudah saat menghubung-hubungkan apa yang diingat dengan hal lain yang dengan mudahnya kita dapat mengingat. Mengingat dengan cara membuat singkatan dengan kata yang akrab dengan keseharian. Mengingat dengan cara berinteraksi secara intens, dan tentu masih banyak cara untuk mengingat. Mengigat atau menghafal adalah tahapan dasar kerja kognitif. Bagaimana mengingat kembali informasi yang pernah didapat. Interaksi dan proses informasi yang terjadi dalam fikiran memungkinkan sejauhmana kemampuan dan kebertahanan waktu dalam mengingat sesuatu. Informasi masuk dalam long term memory.
Mengingat sesuatu dapat berjangka waktu dan bertahan lama dalam ingatan saat interaksi antara korteks dan limbik bekerja sama dengan baik. Tanpa perlu mengulang dan bekerja keras megingat sesuatu, informasi yang melibatkan emosi bertahan lama dalam ingatan. Bahkan seumur hidup tidak akan pernah terlupakan, seperti mengingat wajah guru waktu pertama kali masuk sekolah. Atau saat pertama kali jatuh hati, sepertinya semua orang mampu mengingatnya, kecuali terjadi kelainan atau kerusakan otak.
Aspek lain yang turut berperan adalah interaksi dan intensitas dalam interaksi. Intensitas interaksi memungkinkan untuk mudah mengingat dan menghafal. Seringnyabertemu dengan seseorang hanya mendengar bunyi sepatunya atau minyak wangi yang digunakannya kita sudah bisa hafal siapa orang yang dimaksud. Kita bisa hafal dimana jalan yang berlubang, karena seringnya melewati jalan tersebut.
Meskipun demikian ada juga mahasiswa yang sering berinteraksi dan selalu hadir di kelas mengikuti perkuliahan, belum tentu ingat apa yang sudah disampaikan dosen. Hal ini bisa dikarenakan wujud fisik hadir selalu namun pikiran menjelajah kemana-mana yang tidak memiliki hubungan dengan informasi dalam perkuliahan.
Bagaimana cara melupakan sesuatu yang pernah lekat dalam ingatan? Jawabnya singkat tidak perlu dipikirkan kembali. Semakin berusaha keras melupakan maka pastinya semakin ingat.Karena pikiran intens mencari cara melupakan, tetapi yang dilupakan hadir dalam pikiran.Mengingat yang baik dan melupakan yang tidak menyenangkan. So, ingat yangbaik-baik saja.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar