Rabu, 11 Oktober 2017

Garin Prakoso

Melupakan dan Mengingat
Oleh Garin Prakoso (13410107)
Kita sering kali melupakan banyak hal karena banyaknya informasi yang masuk dan memori lama jadi terpendam dan terhalang, kecuali jika ingatan itu benar-benar berarti. Berikut beberapa alasan mengapa memori yang berusaha diangkat malah tidak berfungsi, mengapa kita tidak mampu mengingat informasi yang kita inginkan.
Pernahkah kita berpikir dalam situasi kelupaan adalah apakah informasi itu sungguh-sungguh masuk ke memori, apakah kita berpikir bahwa informasi itu penting sampai kita harus mengingatnya, apakah sistem sensorik yang kita miliki tidak difungsikan saat informasi masuk ke dalam otak sebab melakukan hal lain semisal mendengarkan musik di headset padahal perkuliahan sedang berlangsung dan dosen menjelaskan materi, mungkin? Apakah atensi tidak diarahkan pada stimulus yang relevan dengan lingkungan sekitar, misalnya kita tidak melihat seseorang melukai teman yang berjalan di samping kita, mungkin?
Banyak sekali faktor, dan kegagalan-kegagalan yang sudah disebutkan bisa disebut kegagalan penyandian dan mengarah pada kegagalan memasukkan informasi ke dalam long term memory. Terkadang saja, kita sering tidak menyadari bahwa informasi yang–sebenarnya dan niatnya—kita perhatikan malah terlupakan begitu saja. Semisal kita masuk ke dalam kelas untuk mengikuti perkuliahan dan mendengarkan materi yang diajarkan dosen, niat begitu, tapi nyatanya walau mata tertuju ke depan, tapi pikiran kita berlari ke mana-mana. Khayalan tingkat tinggi muncul, mengingat berbagai hal lain atau merencanakan suatu hal yang padahal sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang seharusnya menjadi sumber atensi. Mungkin saja mengingat jemuran bajunya yang belum terangkat padahal awan mendung pertanda hujan turun, atau merencanakan ingin membeli bakso atau mi ayam di depan kampus setelah pelajaran usai. Dan padahal mata tertuju ke depan kelas!
Pernah juga suatu saat kita gagal dalam mengingat nama orang yang baru dikenal atau kebalikannya—wajah orang yang baru dikenal. Kalau penulis lebih sering nama orang, sangat mudah lupa. Bahkan terkadang orang yang paling dekat pun!
Beberapa penyakit kelupaan nyaris bahkan sampai fatal akan penulis sebutkan salah satunya. Sebut saja amnesia, penyakit yang sering dipakai di berbagai sinetron negeri ini. Amnesia bukan semata-mata melupakan dirinya sendiri bahkan keluarganya setelah adegan tabrakan atau kecelakaan mobil. Banyak berbagai faktor penyebab amnesia, di antara seperti penyakit alzheimer.

Ada dua macam amnesia yang akan penulis jelaskan. Pertama yaitu amnesia retrograde, di mana pengingat tidak bisa mengingat masa lalnya, namn dapat membentuk memori baru di masa depan. Berbeda dengan amnesia anterograde, yang mana kebalikan itu. pengingat masih mampu mengingat masa lalunya, namun dia tidak mampu membentuk memori baru. Bahkan, lima menit yang barusan dialaminya sering kali dilupakan begitu saja. Tidak ada niat juga ingin melupakan, tapi namanya juga mengalami tragedi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar