Rabu, 11 Oktober 2017

Roro lovieziyyad an Nada

Kelupaan dan Mengingat
Teori-teori kelupaan mempelajari tentang kegagalan penyandian dan mengacu pada kegagalan memasukan materi kedalam LTM.  Bahwasannya kita tidak menyadarinya bahwa informasi yang kita peroleh belum tentu masuk pada memori kita. Contohnya apabila anda belum berhasil mengerjakan soal-soal ujian meskipun anda selalu masuk atau tidak pernah membolos sekolah , namun bila selama sekolah anda sering melamun atau beraktivitas yang lain maka informasi yang anda dapatkan tidak masuk dalam LTM. Contoh lainya apabila anda sedang perkenalan dengan seseorang dan tak lama kemudian anda tak dapat mengingat nama orang tersebut dan karena lama tidak berjumpa.
 Sebuah faktor lain yang yang dapat mempengaruhi penyadian kegagalan yaitu faktor stress. Kegagalan konsolidas  yaitu hilangnya memori akibat ganguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori, yang berakibat pada terbentuknya memori-memori yang tidak sempurna , yang bagi individu yang bersangkutan dirasakan sebagai ”kelupaan” . Dalam kegagalan konsolidasi, STM berkerja dengan normal namun gangguan terjadi pada proses perpindahan informasi dari STM ke LTM.
Setelah kita membahas tentang prespektif historis mengenai kelupaan dan mengingat , selanjutnya kita akan membahas beberapa teori-teori tentang kelupaan. Yang pertama adalah Amnesia. Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia tidak terjadi semudah akibat pukulan di kepala, dan sangat jarang berakibat hilangnya informasi menegnai diri sendiri dan identitas individu yang bersangkutan. Amnesia dapat di sebabkan oleh penyakit (Alzheimer dan sindrom Korsakoff).
1.     Amnesia yaitu jenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia ini bisa diakibatkan karena penyakit atau karena kecelakaan , amnesia tidak terjadi semudah akibat pukulan dikepala dan sangat jarang berakibat hilangnya informasi mengenai identitas dirinya.
2.    Decaypembusukan” memudarnya memori seiring berlalunya waktu akibat jarang digunakan memori tersebut. Contohnya mengingat nomer telepon yang diucapkan operator hingga anda menemukan sebuah pulpen atau telfon genggam anda.
3.    Intereferensi, adalah bercampur-baurnya memori yang serupa. Ada dua jenis interferensi. Intereferensi retroaktif (retroactive interference) terjadi ketika memeori-meori baru menghambat memori-memori lama. Interferensi proaktif (proactive interferece) terjadi saat memori-memori lama menghabat pengambilan memori baru.
4.    Kegagalan pengambilan, adalah ketidakmampuan menemukan isyarat memori yang di perlukan bagi pengambilan memori tersebut. Kondisi ini bisa bersifat temporer, namun pada kasus-kasus tertentu dapat bersifat jangka panjang.
5.    Kelupaan yang disengaja (motivated forgetting), adalah represi yang disadari terhadap memori, yang pada umumnya dilakukan seseorang untuk menghindari kenangan-kenangan pengalaman traumatik. Represi, adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori atau perasaa-perasaan yang mengancam keluar kesadaran.
Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses menginat dan melupakan tanpa upaya sadar. Terkadang kita harus menghafalkan hal-hal tertentu agar tidak kita lupan dan kita terus mengingat . contohnya ibu guru sedang menerangkan dan memberi pelajaran kepada siswa tersebut , pastinya setiap siswa itu berbeda-beda kadang ada yang mendengarkan atau ada yang beraktifikat yang lain sedang kan pelajaran tersebut tidak akan masuk pada LTM akan tetapi masih di STM. Akan tetapi kalau siswa tersebut akan belajar lagi pelajaran yang telah diberikan oleh ibu guru maka siswa tersebut akan selalu ingat dan akan masuk pada memori LTM.
Sebuah cara lain untuk meningkatkan memori  adalah menggunakan teknik-teknik yang dirancang untuk meningkatkan penyandian dan memudahkan pengambilan yang disebut teknik mnemonic. Beberapa teknik mnemonik ialah:
1.     Metodi Loci, pengasosiasian ingatan tertentu dengan tempat tertentu
2.    Sistem kata bergantung, menggunakan kata untuk menggantungkan kata yang lain
  1. Metode kata kunci, memberi kata kunci terhadap kata yang ingin dihafalkan, biasanya untuk menghafalkan kata bahasa asing. Yang kemudian dua kata tersebut harus diasosiasikan melalui pencitran. Misal: kita ingin menghafal kata “sarang” (korea) yang artinya cinta. Kemudian kita asosiasikan dengan kata “sarang lebah”. Jadi kita bisa membayangkan bagaimana bentuk arang lebah yang awalnya hexagonal menjadi bentuk hati. Semakin aneh pencitraan yang kita ciptakan maka semakin mudah kita mengingatnya.
  2. Teknik verbal, ada dua cara yakni dengan akronim yaitu pembentukan kata dengan penggunaan huruf pertama dalam suatu kumpulan kata. Akrostik, merupakan jajaran kata yang huruf pertamanya diasosiasikan sebagai kata yang harus diingat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar