Rabu, 11 Oktober 2017

Muhammad Ihza Firdaus



KELUPAAN DAN MENGINGAT
Teori-teori Kelupaan
Amnesia adalah sejenis kelupaan yang terjadi akibat adanya problem di otak. Amnesia dapat disebabkan oleh penyakit (seperti Alzheimer dan sindrom Korsakoff), dan dapat pula diakibatkan oleh cidera traumatik di otak (traumatic brain injury). Amnesia retrograde (retrograde amnesia) adalah hilangnya memori mengenai peristiwa-peristiwa sebelum terjadinya cedera otak (“retro”=”lama, tempo dulu” memori-memori lama menghilang). Sebagian besar kejadian lenyapnya memori pada kasus amnesia retrograde meliputi peristiwa-peristiwa yang terjadi lima atau sepuluh menit sebelum kecelakaan (kecelakaan itu sendiri umumnya berupa suatu benturan keras, seperti yang terjadi pada kecelakaan mobil atau ketika seorang individu mendapatkan tackle yang keras, seperti di permainan futbol).
Amnesia anterograde (anterograde amnesia) adalah lenyapnya memori mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah cedera (“ante”=”setelah” penderita amnesia anterograde tidak mampu membentuk memori-memori baru). Dalam kasus cedera otak, para pasien seringkali mengalami amnesia retrograde dan anterograde sehingga mereka tidak dapat mengingat peristiwa yang terjadi beberapa menit sebelum kecelakaan, dan saat siuman, mereka juga seringkali tidak mampu mengingat kunjungan-kunjungan awal dari para anggota keluarga dan dari para dokter. Decay adalah memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau akibat jarang digunakannya memori tersebut. Decay dapat terjadi di STM (Anda mengingat nomor telepon yang diucapkan operator hingga Anda menemukan sebuah pulpen atau telepon genggam Anda). Decay dapat pula terjadi di LTM, yakni saat informasi yang tidak diakses memudar secara alamiah.
 Kekeliruan-kekeliruan Memori
Memori-memori palsu menurut Loftus dan Palmer (1974) menemukan bahwa memori palsu dapat dibentuk menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diarahkan untuk membentuk memori tersebut. Dalam eksperimen mereka, para partisipan menyaksikan klip yang menanyakan suatu kecelakaan mobil, dan selanjutnya mereka diminta memberikan estimasi kecepatan mobil-mobil dalam klip tersebut. Variable independen yang digunakan adalah suatu kata khusus dalam pertanyaan : “seberapa cepat mobil-mobil itu melaju ketika X satu sama lain?” X dapat diganti dengan hit (bertabrakan), smashed (bertabrakan hingga ringsek), collided (bersinggungan), bumped (berbenturan), atau contacted (sekedar bersentuhan). Loftus dan Palmer menemukan bahwa kata “smashed” menghasilkan estimasi kecepatan tertinggi (sekitar 40,8 mph) sedangkan kata “contacted” menghasilkan estimasi kecepatan terendah (sekitar 31.8 mph). Hasil tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa estimasi kecepatan bukanlah diakibatkan oleh kecepatan kendaran itu sendiri, melainkan diakibatkan oleh pemilihan kata yang digunakan sebagai pertanyaan. Memori palsu yang dinyatakan para partisipan tidak hanya meliputi estimasi kecepata, namun juga meliputi “ingatan” akan adanya kaca-kaca yang pecah dilokasi kejadian, sekalipun klip yang sesungguhnya tidak menanyakan hal tersebut! Studi Loftus dan Palmer, serta studi-studi lain, telah menyebabkan berkembangnya kesadaran bahwa pertanyaan-pertanyaan tertentu dapat menyebabkan timbulnya memori yang tidak akurat.


Mengingat
Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses tersebut (mengingat dan melupakan) tanpa upaya sadar. Terkadang kita berada dalam situasi saat kita harus menghapalkan hal-hal tertentu agar kita tidak melupakan hal-hal tersebut, dan dengan demikian “mematikan” tendensi alamiah kita untuk membiarkan informasi memudar (decay) seiring berlalunya waktu.
Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja Memori
Maintenance rehearsal  (pengulangan pemeliharaan) akan menjaga informasi tetap didalam STM, dan elaborarative rehearsal (pengulangan elaboratif) mendorong informasi STM ke LTM. Secara khusus, fase tidur non-REM (rapic eye movement; gerak horizontal atau vertical yang cepat dari kedua mata selama seseorang tidur, yang menandakan fase tidur lelap dan seringkali menunjukkan berlangsungnya mimpi) membantu kinerja memori deklaratif, dan fase tidur REM membantu kinerja memori procedural.
Teknik-teknik Mnemonik
Mnemonik (mnemonic) adalah suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Dalam mitologi Yunani, Mnemosyne (yang merupakan asal kata mnemonic) adalah ibu dari Sembilan muse (semacam tokoh pujangga) dalam bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Memori dianggap sebagai keterampilan mental tertua dan yang paling dikagumi, memori dianggap sebagai induk dari segala keterampilan lainnya. Diyaniki bahwa jika kita tidak memiliki memori, kita tidak akan pernah memiliki ilmu pengetahuan, kesenian, maupun logika.
Metode Loci Metode Loci (method of Loci) adalah suatu metode yang akar penggunaannya dapat dilacak hingga Simonides, yang mampu mengingat tempat duduk setiap tamunya dalam pesta yang diselenggarakannya. Metode loci adalah metode yang megasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sedangkan Metode Kata Kunci sebuah bentuk yang sedikit berbeda dari teknik kata bergantung adalah metode kata kunci (key word method), yang berguna dalam upaya mempelajari kosakata bahasa asing.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar