Rabu, 11 Oktober 2017

sukma bayyinag

Kelupaan dan Mengingat
(Sukma Bayyinah – 16410074)

KELUPAAN
          Kelupaan dapat terjadi dengan faktor yang berbeda-beda. Namun sebelum itu, apakah manusia benar-benar memasukkan informasi ke dalam otak? Tentu saja kadang kita merasakan kita tidak dapat mengingat apa-apa tentang suatu hal. Hal tersebut bisa saja bukan karena lupa, tapi karena kita tidak benar-benar memasukan informasi itu ke dalam otak sehingga tidak ada memori yang dapat diambil. Hal ini dinamakan sebagai kegagalan penyandian (failure to encode) dan memacu gagalnya memasukkan memori ke dalam LTM. Gagalnya penyandian itu sendiri dapat dipengaruhi oleh tidak fokusnya kita saat informasi itu datang dan adapula di karenakan stress.
          Seperti yang diketahui bahwa sebuah informasi hanya akan bertahan kurang lebih 30 detik saja dalam STM apabila tidak diselingi dengan latihan untuk diteruskan ke LTM. Namun sayangnya ada yang berupa kegagalan konsolidasi (consolidation failure) yang berarti hilangya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori. Dalam kasus ini STM berjalan sebagaimana mestinya namun pada proses penyaluran informasi ke LTM terhambat karena adanya gangguan.
          Adapun amnesia yang sering kita dengar. Penyebab amnesia ini bermacam-macam, mulai dari adanya cidera pada otak ataupun adanya kecelakaan berat yang dapat berakibat fatal pada otak. Amnesia juga dapat disebabkan oleh penyakit alzheimer dan sindrom korsakoff. Para penderita sindrom korsakoff tidak dapat mengingat peristiwa-peristiwa tertentu atau bahkan mereka tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah memori. Mereka bahkan melakukan konfabulasi dimana mereka membentuk sendiri detail-detail yang hilang. Amnesia dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
1)    Amnesia Retrograde ; amnesia ini terjadi dimana individu tidak mampu megingat masa lalu namun dapat membentuk memori baru.
2)    Amnesia Anterograde ; amnesia ini terjadi dimana individu mampu mengingat masa lalu namun tidak mampu membentuk memori baru.
          Adapun decay yaitu proses memudarnya memori seiring berlalunya waktu atau juga karena jarang digunakan. Memori dalam otak mungkin saja menghilang karena tidak lagi digunakan dan tidak pernah dipelajari kembali sehingga koneksinya menjadi terputus.
          Interfensi memori juga menjadi salah satu faktor kelupaan. Interfensi adalah bercampurnya memori-memori yang ada dan serupa. Interfensi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1)    Interfensi Retroaktif : adalah saat adanya memori baru menghambat proses pengambilan memori yang lama.
2)    Interfensi Proaktif : adalah saat memori lama menghambat memori yang baru.
          Kegagalan pengambilan (retrieval failure) adalah gagalnya menemukan sinyal memori yang dibutuhkan. Kondisi ini dapat bersifat temporer, namun dalam kasus-kasus tertentu dapat juga menjadi jangka panjang. Terjadinya kelupaan tak hanya oleh faktor tertentu, bahkan kelupaan juga dapat disengaja yang disebut kelupaan yang disengaja. Hal tersebut dilakukan secara sadar untuk menghindari kenangan akan pengalaman-pengalaman yang traumatik. Adapula Represi adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori, atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran. Konsep asli Freud tentang represi ini menyatakan bahwa represi dilakukan secara tidak sadar untuk melindungi ego. Represi juga menjadi salah satu mekanisme pertahanan diri dari ego.
MENGINGAT
          Pemusatan perhatian kepada stimuli dapat mendorong dan meningkatkan memori kita tentang stimuli tersebut. Dengan adanya pengulangan pemeliharaan akan menjaga informasi dari stimuli itu bertahan di STM, sedangkan pengulangan elaboratif akan mendorong informasi dari STM tersebut menuju LTM. Nah dibawah ini akan deberikan faktor-faktor dan teknik-teknik yang dapat meningkatkan kinerja memori untuk mengingat. Teknik-teknik tersebut disebut sebagai teknik mnemonik yaitu suatu teknik yang meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori.
1)   Metode Loci (method of Loci) : metode yang mengasosiasikan objek-objek tertentu dengan tempat-tempat tertentu. Sebagai contoh apabila kita diminta untuk menghafal daftar belanjaan maka kita akan mengasosiasikan barang belanjaan itu seseuai dengan tempatnya di dalam rumah kita.
2)  Sistem Kata Bergantung : metode yang mengajarkan untuk menggunakan kata lain sebagai gantungan terhadap daftar kata yang harus dihafalkan.
3)  Metode Kata Kunci : metode ini berguna dalam upaya kosakata bahasa asing dengan mengasosiasikan kata asing tersebut ke benda-benda berbahasa asli kita.

4)  Teknik-teknik Verbal : sejumlah teknik yang dapat dilakukan untuk mempermudah mengingat sesuatu. Salah satu contohnya yaitu dengan menggunakan akronim atau menyingkat huruf pertama setiap kata menjadi kata yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar